Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | ipang peralta
Thanos. (instagram/avengers)

Avengers: Infinity War (2018) sudah lama berlalu. Namun, kekalahan Avengers dari Titan jahat berjuluk Thanos, sepertinya masih belum bisa kita terima. Meski sadis dan tak kenal ampun, ia memiliki banyak alasan di balik tindakan kejahatannya. Beberapa hal bahkan bisa menjadi contoh dari sosok thanos pada seorang pemimpin yang tidak sesuai kepada negaranya.

Mengenal Thanos

Dengan Infinity Stones yang dimilikinya, Thanos mendapatkan kekuatan yang luar biasa. Dengan kekuatannya ia mampu menyingkirkan siapa saja yang dianggap penghalang, dan merusak alam semesta. Enam batu kekuatan dicari oleh Thanos, dan para pahlawan dunia ini tidak dapat menghentikannya.

1. Tidak Punya Rasa Empati

Thanos adalah seorang ayah yang memiliki dua putri angkat bernama Nebula dan Gamora. Mereka mengadopsi dalam perjalanan mereka menaklukkan alam semesta. Thanos mendidik putrinya dengan keras, untuk menjadikan mereka petarung hebat seperti dirinya. Terlepas dari kecintaannya pada kedua putrinya, nyatanya Thanos mampu mengorbankan Gamora untuk mendapatkan soul stone, dan menggunakan Nebula untuk mendukung tindakan jahatnya. Niat baik tanpa didukung dengan cara yang baik akan berdampak negatif bahkan kesengsaraan.

2. Tidak Mau Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf

Terlepas dari kekuatan dan kekuatannya yang luar biasa, Thanos sebenarnya menderita cacat lahir. Ambisinya untuk menguasai alam semesta sebenarnya hanya untuk menutupi kekurangannya dan memuaskan egonya. Dia menghancurkan Batu Infinity sendiri dengan menjentikkan jarinya untuk hidup damai.

3. Merasa Paling Hebat

Dengan Infinity Stone, Thanos mampu menghabisi musuh-musuhnya hanya dengan menjentikkan jarinya, dan menjadi makhluk terkuat di alam semesta yang tak terkalahkan. Karakter-karakternya merasa paling hebat seperti Thanos yang menjadi pemimpin tangan besi dan sewenang-wenang, yang kekuatan dan kekuatannya tidak digunakan untuk kebaikan.

4. Merasa Paling Benar

Thanos memusnahkan setengah populasi alam semesta yang dia pikir penuh sesak dan rusak. Titan jahat ini dengan pasukan yang dipimpinnya menaklukkan planet demi planet untuk mendapatkan Infinity Stones yang membuatnya semakin tak terkalahkan. Menjadi egois dan keras kepala, sulit untuk mengubah keputusan, meskipun dia menyadari keputusannya salah. Hidup di dunia dan pikirannya sendiri, dengan ukuran kebenaran dalam dirinya sendiri.

Kekalahan Thanos

The Avengers harus berjuang lebih keras dari sebelumnya melawan Thanos untuk membangun kembali populasi kosmos yang telah dia musnahkan. Dengan kembali ke masa lalu, The Avengers berusaha untuk mendapatkan kembali enam batu ajaib.

Usaha mereka tidak sia-sia karena Thanos bisa dihancurkan dan populasi alam semesta yang telah hilang dipulihkan.

Namun akibatnya, Iron Man dan Natasha Romanoff yang lebih dikenal sebagai Black Widow kalah dari penonton. Memang benar bahwa tanpa pengorbanan, tidak akan ada perjuangan.

Karakter Thanos yang luar biasa mengajarkan para pemimpin untuk sadar diri. Niat baik harus dilakukan dengan cara yang positif; jangan pernah menyalahgunakan posisi otoritas Anda untuk menyakiti orang lain.

Plot film ini menunjukkan bahwa kekuatan dan kekuasaan yang sebenarnya bersifat sementara, jadi gunakanlah untuk memberi manfaat bagi orang lain. Di akhir cerita, penyesalan akan sia-sia karena kejahatan pasti akan dimusnahkan. Ketika saatnya tiba, kebaikan dan kebenaran pasti akan menang.

ipang peralta