Pasca melandainya kasus Covid-19 dan pelonggaran kegiatan yang dilakukan masyarakat oleh pemerintah, industri perfilman Indonesia semakin menunjukkan geliat kebangkitannya. Bagaimana tidak, setelah dua tahun terakhir ini dunia perfilman tanah air lesu karena pembatasan kehadiran para penonton di bioskop, tahun 2022 ini menjadi momen kebangkitan dari keterpurukan. Hal ini diindikasikan dengan semakin naiknya jumlah penonton yang hadir di bioskop, dan juga pencapaian film-film dalam negeri yang mampu menyedot jumlah penonton berkali lipat dari dua tahun sebelumnya.
Dimulai dengan film Kukira Kau Rumah yang mampu menggebrak dengan pencapaian penonton lebih dari dua juta pasang mata, pencapaian positif dunia perfilman Indonesia diteruskan oleh film-film lainnya seperti The Doll, Kuntilanak 3, hingga film fenomenal KKN di Desa Penari yang mampu menyabet 9,2 juta penonton selama menggelar layar di bioskop. Dan terbaru, film bergenre horror-misteri berjudul Ivanna, menjadi film yang belakangan ini menarik animo penonton untuk menyaksikannya secara langsung di bioskop.
Disadur dari laman filmindonesia, film Ivanna yang dibintangi oleh Caitlin Halderman dan juga Jovarel Callum tersebut kali pertama dirilis untuk umum pada tanggal 14 Juli 2022 lalu. Dengan demikian, hingga memasuki akhir bulan ini, film yang mengisahkan tentang balas dendam hantu seorang Ivanna van Dijk tersebut telah mengembangkan layar bioskop selama dua pekan. Pencapaian yang diraih oleh film yang diproduseri oleh Manoj Punjabi inipun bisa dikatakan sangat positif.
Disadur dari laman yang sama, menjelang akhir bulan Juli 2022, film Ivanna sejauh ini telah mengumpulkan 2.210.790 penonton, dan merangsek ke posisi keempat daftar film terlaris tahun 2022 ini. Hal ini tentu saja merupakan sebuah hal yang patut untuk disyukuri. Pasalnya, meskipun film ini baru rilis di bioskop kurang lebih selama dua pekan, namun pencapaian pendapatan penonton yang pesat dari film ini mampu mengalahkan film-film favorit yang digadang-gadang mampu menjadi film laris di Indonesia seperti Keluarga Cemara 2, Merindu Cahaya de Amstel atau Dear Nathan: Thank You Salma.
Sebagai pecinta film, tentu saja kita berharap, semoga film-film produksi Indonesia kedepannya akan selalu mendapatkan jumlah penonton yang memuaskan. Pasalnya, dengan banyaknya penonton yang menyaksikan film-film produksi dalam negeri, maka industry perfilman Indonesia akan semakin Berjaya, dan tentu saja akan memancing kreatifitas para sineas Indonesia untuk menghasilkan film-film yang berkualitas.
Baca Juga
-
Calvin Verdonk, Ligue 1 Prancis dan Terciptanya 2 Sejarah dalam 1 Momen Debut
-
Pasangkan Duet Wasit Ma Ning dan Sivakorn Pu-Udom, Tanda-Tanda AFC Tak Berpihak kepada Indonesia?
-
Pertarungan 2 Kiper Termahal Benua Asia, Emil Audero Permalukan Andalan Timnas Jepang!
-
Trio Timnas Indonesia Berduel di Liga Thailand, Siapa yang Paling Mentereng?
-
Calvin Verdonk, LOSC Lille dan Pahit-Manis yang Warnai Debutnya di Liga Prancis
Artikel Terkait
-
SIZE 2: Kisah Mahasiswa Veteran Pertahankan sang Pujaan Hati
-
Lee Byung Hun Sebut Film Emergency Declaration Seperti Naik Roller Coaster
-
Luka Liku Keluarga Dalam Film Nokta Merah Perkawinan
-
Fakta di Balik Jeje Slebew Ngamuk di Citayam Fashion Week, Ternyata Marketing Film
-
Film Catatan Akhir Sekolah Bakal Hadir dalam Bentuk Serial
Entertainment
-
Pindah ke Belanda Demi Anak? Jennifer Coppen Ungkap Rencana Mengejutkan Soal Masa Depan Kamari
-
Jared Padalecki Dilaporkan Main Film The Bodyguard Bersama Leighton Meester
-
Nicholas Saputra Pilih El Putra Jadi Rangga, Berawal dari Duet Bareng Lyodra
-
Tom Holland Cedera, Produksi 'Spider-Man: Brand New Day' Ditunda
-
Aqeela Calista Pecah Rekor! Sabet 4 Penghargaan Bergengsi di Infotainment Awards 2025
Terkini
-
Sebelum Jadi Pelatih Timnas, Patrick Kluivert Sempat Jadi Anak Ajaib: Hampir Menang Ballon d'Or Loh!
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Novel Kenangan Kematian (Sparkling Cyanide), Misteri Dua Pembunuhan Beracun
-
Membaca Buku Self Improvement, Sumber Motivasi atau Malah Toxic Positivity?
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan