Kesuksesan film Battle Royale pertama yang dirilis pada tahun 2000 membuat sekuel kedua dari film bertemakan survival-game ini kembali dibuat. Disadur dari laman Asianwiki, film yang diberi judul Battle Royale II: Requiem ini secara resmi dirilis pada 5 Juli 2003, dan secara garis besar masih mengambil tema yang sama dengan film pertama lalu. Namun bedanya adalah, di film kedua ini, sang tokoh utama menjadi buruan dari pemerintah dan juga orang-orang dewasa karena menjadi pemimpin kelompok pemberontak.
Setelah berhasil lolos dari peristiwa berdarah di Battle Royale pertama lalu, Shuya Nanahara (diperankan oleh Tasuya Fujiwara) telah bertransformasi menjadi seorang pemuda yang getol untuk memperjuangkan nasib para generasi muda. Dengan kemampuan kepemimpinan yang dimiliki, Nanahara kini membentuk kelompok perlawanan terhadap hegemoni para orang-orang dewasa dan juga pemerintah yang menjalankan kebijakan dengan tangah besi mereka.
Namun sayangnya, karena berada di kubu yang berseberangan dengan pemerintah dan juga pemegang kebijakan, kelompok yang dibentuk oleh Nanahara dimasukkan dalam kelompok teroris, Terlebih lagi, Nanahara dan kelompoknya dengan terbuka menyatakan perang terhadap orang-orang dewasa Jepang.
Untuk melumpuhkan pemberontakan yang dipimpin oleh Nanahara, kelompok orang-orang dewasa pemegang kebijakan dan pemerintahan pada akhirnya membuat sebuah permainan baru, yakni memburu kelompok pemberontak.
Untuk permainan ini, pemerintah memilih secara acak 42 anak-anak sekolah di Jepang, dan diterjunkan ke basis pertahanan tempat Nanahara dan kelompoknya berada. Mereka diangkut dan dilepaskan di pulau tempat benteng para pemberontak pimpinan Nanahara, dengan satu tujuan, untuk menghabisi seluruh pemberontak yang ada di sana.
Tugas berat itu harus mereka lakukan dalam waktu maksimal 3 hari. Karena jika mereka tidak mampu melakukannya dalam tempo yang telah ditentukan, maka mereka sendiri-lah yang akan dimusnahkan dengan cara diledakkan. Wah, ngeri sekali kan teman-teman? Iya, seperti halnya film Battle Royale yang pertama, film yang kedua ini juga masih berkutat dengan berbagai adegan aksi berdarah-darah. Ketika menyaksikan film ini, teman-teman akan disuguhi dengan berbagai adegan yang mungkin saja mengganggu bagi sebagian penonton. Jadi, bagi teman-teman yang ingin menyaksikan filmnya secara langsung, siapkan mental dan kekuatan ya!
Baca Juga
-
Bela Timnas Indonesia Bertarung Melawan Jepang, Justin Hubner Harus Usung Misi Pribadi!
-
Meski Bermodalkan Skuat Mewah, Namun Menjadi Seorang Coach Shin Tae-yong Tidaklah Mudah
-
Makin Mengancam Kemapanan, Indonesia Juga Bikin Vietnam Meradang di Final AFF Futsal Championship 2024
-
Timnas Indonesia U-22, Piala AFF 2024 dan Kebijakan Potong Generasi Jilid II Shin Tae-yong
-
Rizky Ridho, dan Akselerasi Kejutannya yang Selalu Jadi Ancaman bagi Pertahanan Lawan
Artikel Terkait
-
Tak Banyak yang Tahu, Calvin Verdonk Ungkap 'Awan Kelabu' di Ruang Ganti Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
3 Rekomendasi Film Kolaborasi Memukau Ryan Gosling dan Emma Stone
-
Menu Sushi Seblak dan Nasi Kuning Disebut Jadi Penyebab Timnas Indonesia Dibantai Jepang: Pantes Ngamuk..
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
Entertainment
-
3 Rekomendasi Film Kolaborasi Memukau Ryan Gosling dan Emma Stone
-
3 Drama Thailand yang Dibintangi Hana Lewis, Terbaru Ada Love and Scandal
-
SHINee Love Like Oxygen: Sakitnya Kehabisan Napas Karena Cinta
-
3 Rekomendasi Film Angelina Jolie Bergenre Fantasi
-
4 Film yang Dibintangi Vikrant Massey di Tahun 2024, Terbaru Ada The Sabarmati Report
Terkini
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir
-
Pilihan Hidup Sendiri: Ketika Anak Muda Memutuskan Tidak Menikah, Salahkah?
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Garuda Belum Pernah Menang?
-
Hikayat Sarjana di Mana-mana