Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Ichwan Fadhly
Hisoka Morrow (hunterxhunter.fandom.com)

Hunter x Hunter sudah memasuki chapter 392. Chapter ini sekaligus menjadi chapter kedua setelah 4 tahun hiatusnya manga legendaris karya Yoshihiro Togashi. Cerita masih berputar pada perang antar keluarga Mafia Kakin yang melibatkan Phantom Tropue dan Hisoka Morrow.

Pada chapter 392, terdapat beberapa kejadian penting yang berkaitan dengan jalannya perang antar keluarga Mafia Kakin. Berikut beberapa kejadian penting yang patut untuk disimak:

Kejadian pertama adalah kejadian pasca pertarungan antara Hinrigh dengan tiga anak buah pemimpin keluarga Heil-Ly, Morena Prudo. Setelah pertarungan sengit tersebut, terjadi kegaduhan yang menyebabkan militer harus turun tangan untuk menenangkan kerumunan massa yang mulai berkumpul di lokasi kejadian. Militer berusaha menutupi segala tindakan Hinrigh yang menyebabkan kematian anggota keluarga Heil-Ly. Keluarga Xi-Yu juga turun tangan untuk menyingkirkan mayat korban, dengan mengutus Misha Hao, anggota keluarga Xi-Yu, yang memiliki kemampuan untuk selalu muncul apabila ada anggota Xi-Yu yang terlibat pembunuhan. Misha Hao bertugas untuk menyingkirkan mayat korban.

Di tengah proses tersebut, seorang tentara mendekati Hinrigh untuk menawarkan lokasi persembunyian keluarga Heil-Ly. Ia meminta sejumlah uang yang cukup besar kepada Hinrigh untuk informasi tersebut. Hinrigh yang awalnya ragu, mulai menegosiasikan jumlah uang yang diminta. Setelah negosiasi yang cukup alot, akhirnya Hinrigh menyepakati tawaran dan jumlah yang disepakati dengan syarat tentara itu sendirilah yang harus menunjukkan lokasi persembunyian keluarga Heil-Ly.

Kejadian kedua bergeser ke Lynch dan Zakuro yang sedang mencari keberadaan Hisoka Morrow. Mereka mulai mencari orang dengan tinggi 190cm keatas sesuai dengan ciri-ciri yang diberikan oleh Phantom Tropue. Setelah menemukan pria dengan tinggi 190cm keatas, Lynch mulai memukul pria tersebut untuk mengeluarkan kemampuannya membaca isi hati orang yang terkena serangannya. Pria tersebut tidak melawan. Rupanya pria pertama yang ditemukan bukanlah Hisoka. Berlanjut ke pria kedua, Lynch mulai menyerang lagi. Namun, beda halnya dengan pria yang pertama, pria yang kedua ini justru berhasil melumpuhkan Lynch. Pria kedua tersebut bertanya mengapa Lynch menyerangnya. Merasakan aura yang mengancam dari orang tersebut, Zakuro yakin bahwa orang ini adalah Hisoka. Tanpa perlawanan, Zakuro menawarkan Hisoka untuk datang ke markas keluarga Xi-Yu jika ia menginginkan jawaban dari pertanyaannya.

Kejadian selanjutnya bergeser ke keluarga Cha-R yang juga sedang mencari Hisoka. Ken’i Wang dan anak buahnya mulai mencari informasi penting terkait keluarga Heil-Ly dan Hisoka. Mereka mendapatkan informasi bahwa Hinrigh sedang bertarung di suatu tempat dengan seseorang. Merasa bahwa keluarga Xi-Yu juga mulai bergerak, Wang menyuruh anak buahnya untuk lebih waspada. Terutama bila bertemu dengan Hisoka, mereka diperintahkan untuk jangan sampai menyerangnya. Wang mengetahui bahwa Hisoka sangat berbahaya. Ia mendapat info bahwa Hisoka adalah penguasa lantai tertinggi Heaven Arena. Sehingga akan sulit untuk melawan Hisoka dengan pasukannya yang sekarang.

Sementara itu, di kantor keluarga Cha-R Phinks, Nobunaga, dan Feitan sedang menunggu pembunuh berantai yang akhir-akhir ini menjadi dalang dari banyak kasus pembunuhan. Ketika mereka sedang menunggu, Nobunaga menyarankan untuk mengajak Franklin dan membagi mereka menjadi dua tim agar salah satu tim bisa berpatroli. Namun, Phinks menolak usul Nobunaga dengan alasan Franklin tidak akan suka dengan ide tersebut dan menyarankan agar mereka menunggu dengan sabar. Di tengah diskusi tersebut, terjadi sebuah keanehan pada kamera pengawas disusul hilangnya beberapa anggota dari keluarga Cha-R. Pembunuh berantai tersebut akhirnya menunjukkan diri. Nobunaga yang melihat pembunuh tersebut akhirnya menghunuskan pedangnya. Chapter 392 pun berakhir.

Itulah kejadian-kejadian yang terjadi, sekaligus spoiler Hunter X Hunter 392.

Video yang mungkin Anda lewatkan.

Ichwan Fadhly