Melansir News.nate.com pada Kamis (21/3/2022), seorang internal dari industri perfilman mengatakan bahwa setelah dugaan penggunaan propofol aktor Yoo Ah In mulai menjadi kontroversi pada bulan lalu, Netflix telah mengirimkan surat resmi kepada produsen, distributor dan investor film, Acemaker.
Awalnya, Netflix berencana membeli film "The Match" yang diinvestasikan oleh Acemaker dan merilisnya sebagai film orisinal pada kuartal pertama tahun ini. Namun, skandal penyalahgunaan narkoba yang dilakukan aktor Yoo Ah In membuat Netflix menunda beberapa proyek yang melibatkan aktor "Chicago Typewriter" tersebut.
Beberapa proyek tersebut antara lain adalah "The Match," "Goodbye Earth," dan "Hellbound 2." Oleh karena itu, Netflix memutuskan untuk mengedit screentime Yoo Ah In sebanyak mungkin di "Goodbye Earth" sekaligus menggantikannya dengan Kim Sung Cheol dalam drama "Hellbound 2."
Untuk "The Match" sendiri masalahnya cukup pelik karena Yoo Ah In dan Lee Byung Hun adalah aktor utama dalam film tersebut sehingga hampir tidak mungkin untuk mengeditnya. Selain itu, penggemar Go juga menunjukkan tanda-tanda boikot terhadap film tersebut. Oleh karena itu, Netflix dilaporkan mengirimkan surat resmi kepada Acemaker.
BACA JUGA: Tepis Isu Perceraian? Putri Anne Kenang Percakapan dengan Arya Saloka
Rumor mengatakan bahwa surat resmi ini tidak terkait dengan prosedur pemutusan kontrak, melainkan menyerupai diskusi terkait apakah Acemaker mengetahui situasi saat ini dan langkah apa yang mereka ambil. Namun, karena penyidikan polisi terhadap kasus Yoo Ah In belum selesai, keduanya memutuskan untuk menunggu hasil investigasi.
Selain itu, mengingat aktor dan staf lain telah menjalani proses produksi untuk waktu yang lama, kedua belah pihak sepakat bahwa akan sangat disayangkan apabila film tersebut dibatalkan karena kasus ini. Akibatnya, masih belum jelas apakah Netflix dan "The Match" akan benar-benar mengakhiri kontrak karena masalah Yoo Ah In atau tidak.
Sebab, meskipun polisi mengumumkan hasil investigasi, pengadilan akan butuh waktu lama untuk menetapkan putusan yang akan diambil setelah dakwaan jaksa. Selain itu, jika Netflix menuntut pemutusan kontrak kemungkinan mereka harus berurusan secara hukum dengan Acemaker.
Sementara itu, film "The Match" sendiri dibuat berdasarkan kisah nyata dari dua pemain Go terkenal yang berlatar belakang pada tahun 1980-1990an. Film ini bercerita tentang kisah seorang juara Go, Cho Hun Hyun dan anak didiknya yang akan menjadi pesaingnya di masa depan, Lee Chang Ho.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Setelah Jadi Barista Paruh Waktu, Kini Kim Sae Ron Bekerja sebagai Florist?
-
Tak Terima Bayaran Dari Baeksang Awards, Pengakuan Lee Je Hoon Auto Viral
-
Masih di Bawah Umur, Penobatan Haerin NewJeans Jadi Duta Dior Tuai Kritikan
-
Comeback Tim Doldam Dinantikan, Drama Korea Dr. Romantic 3 Raih Rating Fenomenal!
-
Dianggap Berisik, Lokasi Syuting Drama Park Eun Bin Dilempari Batu Bata
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Anime yang Populer di Netflix, Ada Attack on Titan!
-
Sinopsis MH370: The Plane That Disappeared, Tayang di Netflix
-
Akan Melepas Celana, Janji Yoo Ah In Jika Ketahuan Merokok, Eh Dia Malah Menyalahgunakan Narkoba
-
Buntut dari Kasusnya, Aktor Yoo Ah In Resmi Diblacklist Stasiun TV KBS
-
Kontroversi In the Name of God: A Holy Betrayal, Sebut Banyak Teror?
Entertainment
-
Allday Project Ajak Kita Nikmati dan Rayakan Hidup Lewat Lagu One More Time
-
Nurra Datau Ungkap Awal Karier Akting: Dari Iseng hingga Jatuh Cinta
-
Diangkat dari Light Novel, Anime Killed Again, Mr. Detective? Resmi Digarap
-
Na Daehoon Datang di Sidang Cerai Perdana, Jule Tidak Ikut Mediasi?
-
Sinopsis De De Pyaar De 2, Film Terbaru Ajay Devgan dan Rakul Preet Singh
Terkini
-
Krisis Empati: Mengapa Anak-Anak Tidak Lagi Tahu Caranya Berbelas Kasih?
-
Tak Mau Indonesia Gagal, Presiden Prabowo Soroti Peran Penting Pendidikan!
-
Kuasai Oxford United, Semoga Erick Thohir Tak Blunder Seperti di Inter Milan dan Timnas Indonesia
-
Saat Hidup Tidak Sesuai Ekspektasi, Kenapa Kita Selalu Menyalahkan Diri?
-
18 November: Cukup! Tidak Ada Lagi Alasan untuk Menoleransi Pelecehan Anak