Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Taszia Setianingrum
Poster “The Boy and the Heron” (Instagram/ghibliusa)

Ada yang sudah tahu karya film baru dari Studio Ghibli  yang bertajuk The Boy and the Heron sudah resmi dirilis 14 Juli lalu? Sebuah film dari karya tangan legendaris yang berhasil meraup untung 17,5 juta USD atau sekitar Rp 262,8 M di awal minggu perilisannya.

Film animasi garapan Studio Ghibli ini menjadi karya terakhir dari Hayao Miyazaki yang terinspirasi dari novel yang dirilis tahun 1937 karya Genzaburo Yoshino, tetapi ide ceritanya dibuat orisinal oleh Miyazaki. Naskah film tersebut mengisahkan seorang laki-laki yang ibunya terbunuh dalam kebakaran.

Pihak Studio Ghibli mengungkapkan jika film yang awalnya berjudul “How Do You Live?” ini tidak akan melakukan perilisan trailer ataupun iklan promosi di televisi atau media cetak manapun. Hal ini juga dikonfirmasi langsung oleh Toshio Suzuki dalam sebuah wawancara.

“Sebagai bagian dari operasi perusahaan, selama bertahun-tahun Ghibli ingin orang-orang datang menonton film yang kami buat. Jadi kami berpikir tentang itu dan melakukan banyak hal berbeda untuk tujuan itu,” kata Toshio Suzuki dikutip Japantimes.

Lebih lanjut Suzuki menuturkan jika film Hollywood umumnya melakukan promosi dengan membuat tiga trailer film dalam satu waktu maka penonton jadi bisa menebak jalan cerita dari film tersebut.

Menurut beliau hal tersebut tidak menyenangkan dan amat disayangkan karena nantinya semua orang lebih antusias melihat trailer dibandingkan dengan filmnya. Itu sebabnya di film ini pihak Studio Ghibli sepakat untuk tidak membuat trailer ataupun promosi.

Hanya ada satu materi promosi yakni tanggal perilisan dan satu poster misterius bergambar burung pada Desember tahun lalu, dan minim kejelasan mengenai plot, karakter, sampai pengisi suara. Hal ini tentunya membuat para penggemar bertanya-tanya terkait tema dan plot film tersebut.

Hal yang sangat berani mendekati nekat, karena bisa saja ada kemungkinan sebuah film akan gagal di pasaran. Kendati seperti itu, berkat digarap di studio dan dibuat oleh tangan sutradara legendaris, menjadikan “The Boy and the Heron” sebagai film animasi buatan Studio Ghibli dengan pendapatan tertinggi kedua dari semua film animasi di Jepang, setelah "Spirited Away". 

Ulasan Film "The Boy and The Heron" dan Penayangan di Wilayah Lain

Hayao Miyazaki (Instagram/ghibli.movies)

Walaupun tidak melakukan kegiatan promosi film pada umumnya, “The Boy and the Heron” berhasil mendapat sambutan dan ulasan positif dari para kritikus film.

Semua sepakat bahwa “The Boy and the Heron”  layak diapresiasi karena visualisasi animasinya yang digambar dengan tangan sangatlah indah, cerita yang dihadirkan juga mengharukan, serta tak ketinggalan pesona khas Ghibli yang melekat membuat jadi padu padan animasi yang keren.

Lebih lanjut “The Boy and the Heron”  dijadwalkan rilis secara resmi di bioskop Amerika akhir tahun 2023. Hingga saat ini belum diketahui jadwal pasti perilisan film tersebut di wilayah lain.

Diketahui “The Boy and the Heron”  menjadi film yang dinanti-nanti penggemar sutradara legendaris, Hayao Miyazaki, yang dalam satu dekade terakhir pensiun setelah karyanya “The Wind Rises” dirilis pada 2013.

Studio Ghibli yang terkenal dengan animasinya yang imajinatif dan emosional ini sudah berdiri sejak tahun 1985 yang dipimpin oleh Hayao Miyazaki dan rekannya, Isao Takahata sudah memproduksi sejumlah film animasi yang keren dan populer ke penjuru dunia, seperti “The Secret World of Arrietty” (2010), “Ponyo” (2008), “Howl’s Moving Castle” (2004), “Spirited Away” (2001), “Princess Mononoke” (1997), dan masih banyak lagi.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Taszia Setianingrum