Film horor-thriller "Winnie-the-Pooh: Blood and Honey 2" telah menunjukkan peningkatan kualitas yang mencolok dibandingkan film sebelumnya, "Winnie-the-Pooh: Blood and Honey (2023)".
Menyadur dari laman Screen Rant, sekuel ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan mencetak skor sempurna 100% di Rotten Tomatoes, dibandingkan film pertamanya yang hanya raih skor 3%.
"Sekuel ini jauh lebih baik dibandingkan sekuel pertama dengan tidak hanya bersandar pada hal-hal yang absurd tetapi juga memperluas mitologi dengan cara yang menyenangkan. Saya sebenarnya penasaran untuk melihat ke mana perginya universe sinematik yang gila ini," bunyi salah satu ulasan, dikutip pada Rabu (27/3/2024).
Meskipun begitu, diperkirakan skor tersebut akan turun seiring bertambahnya jumlah ulasan, mengingat film pertama mendapatkan total 62 ulasan selama penayangan.
Ruang untuk peningkatan kualitas film tersebut menjadi fokus utama bagi sutradara Rhys Frake-Waterfield dan tim produksi. Anggaran produksi merogoh sedikit lebih besar dari film pertama yang hanya mencapai $100,000.
Penambahan dari pemeran dan kru serta perbaikan pada naskah skenario menjadi langkah yang ditekankan untuk meningkatkan kualitas produksi.
Keterlibatan penulis skenario Matthew Leslie, yang sangat memuji visi Frake-Waterfield untuk sekuel ini juga menjadi salah satu faktor penting dalam proses perbaikan tersebut.
Kesuksesan ini juga terlihat dari rating persetujuan yang mencapai 84%, menandakan bahwa film ini mampu menghibur dan memuaskan penonton secara keseluruhan.
Dengan adanya peningkatan kualitas produksi dan dukungan yang solid dari penonton, film ini berhasil membuktikan bahwa karakter klasik seperti Winnie the Pooh tetap relevan dan mampu memikat hati dari berbagai kalangan.
Sementara itu, film "Winnie-the-Pooh: Blood and Honey 2" dijadwalkan tayang di bioskop tertentu di Amerika Serikat selama tiga hari: 26, 27, dan 28 Maret 2024.
Sinopsis Film
Jauh di dalam Hutan seluas 100 Acre, kemarahan melonjak ketika Winnie-the-Pooh, Piglet, Owl, dan Tigger mendapati rumah dan nyawa mereka terancam setelah Christopher Robin membongkar keberadaan mereka.
Karena tidak ingin hidup dalam bayang-bayang lebih lama lagi, kelompok tersebut memutuskan untuk melakukan perlawanan ke kota Ashdown, rumah Christopher Robin, meninggalkan jejak kematian dan kekacauan berdarah di belakang mereka.
Winnie dan teman-teman buasnya akan menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka lebih mematikan, lebih kuat, dan lebih pintar dari yang pernah dibayangkan siapa pun dan membalas dendam pada Christopher Robin untuk selamanya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Elle Fanning Dikonfirmasi Mainkan Dua Karakter di Film Predator: Badlands
-
Tak Sesukses Film Pertama, M3GAN 2.0 Dinilai Kurang Memuaskan Penonton
-
Bintang Kill Bill, Michael Madsen, Meninggal Dunia di Usia 67 Tahun
-
Dilengkapi Bahasa Isyarat BASL, Film Sinners Tayang di HBO Max pada 4 Juli 2025
-
Baru Satu Season, Produksi Serial Pulse dan The Residence Resmi Dihentikan
Artikel Terkait
-
Ulasan Bodyguard, Film Action Korea yang Biasa Aja!
-
Ulasan Film Count, Kembalinya Sang Legendaris di Blantika Pertinjuan Korea!
-
Siapa Saja Pemain Film Kiblat? Proyek Bertabur Bintang tapi Dilarang Tayang oleh MUI
-
Film Kiblat Bikin Meradang, antara Ekspresi Seni dan Sensitivitas
-
4 Film Barat yang Tayang di Bioskop pada April 2024, Ada The First Omen
Entertainment
-
Tayang 2027, Vin Diesel Ingin Paul Walker 'Muncul' di Fast and Furious 11
-
7 Karakter Utama Squid Game 3, Punya Peran yang Plot Twist!
-
Sempat Diskip! Han So Hee Siap Gelar Fanmeeting di Jakarta Bulan Oktober
-
5 Drama Korea Terbaru Juli 2025, Ada Drama Lee Jong-suk dan Moon Ga-young
-
NCT Dream Ceritakan Kisah Cinta Pertama di Album Go Back To The Future
Terkini
-
Sayang Pada Buku Bukan Berarti Pelit: Memahami Hati Seorang Bibliotaph
-
Review Film The Old Guard 2: Aksi Abadi yang Terasa Hampa
-
Lebih dari Sekadar Musik, UMKM Lokal Ramaikan Prambanan Jazz Festival 2025
-
Pasak Lebih Tinggi dari Tiang: Potret Suram Keseimbangan Fiskal Indonesia
-
Tutorial Jadi Orang Keren di Buku "Seni Berbicara" Karya Larry King