Rascal Does Not Dream of a Knapsack Kid merupakan sebuah film animasi yang mengusung genre drama romantis supernatural produksi studio CloverWorks.
Film ini diadaptasi dari volume kesembilan dari seri light novel Rascal Does Not Dream yang ditulis oleh Hajime Kamoshida dan diilustrasikan oleh Keeji Mizoguchi.
ASCII Media Works telah menerbitkan 13 volume sejak April 2014 di bawah cetakan Dengeki Bunko mereka.
Kisahnya telah diangkat menjadi dua film layar lebar berjudul Rascal Does Not Dream of a Dreaming Girl dan Rascal Does Not Dream of a Sister Venturing Out.
Terbaru, ada Rascal Does Not Dream of a Knapsack Kid yang siap menghibur penikmat film anime Indonesia pada 15 Mei 2024 di Cinépolis Cinemas.
Sinopsis Film Rascal Does Not Dream of a Knapsack Kid
Bulan Maret telah datang dan semester ketiga tinggal satu bulan lagi. Sakuta Azusagawa menghadiri upacara wisuda pacarnya Mai Sakurajima. Saat dia menunggu Mai di tepi Shichirigahama, seorang siswa sekolah dasar yang mirip Mai dari masa kecilnya muncul di hadapannya.
Usai kejadian misterius tersebut, bekas luka asing muncul di tubuh Sakuta. Apakah ini pertanda sindrom remaja baru? Sakuta menunjukkan luka baru yang muncul di pusarnya kepada Mai.
Mereka menganggap bahwa luka itu mungkin merupakan gejala baru dari sindrom pubertas (adolescent syndrome), suatu fenomena di mana masalah emosional seseorang tercermin dalam perubahan fisik yang tidak biasa.
Teman mereka, Futaba, mengusulkan agar Sakuta berkonsultasi dengan Shoko Makinohara, yang diyakini memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena tersebut.
Sementara itu, Mai telah lulus dan akan masuk perguruan tinggi. Dia harus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk bisa masuk menjadi mahasiswi.
Adiknya Sakuta, Kaede, telah berhasil memulai kembali hidupnya dan bahkan mulai memperbaiki hubungan dengan ibu mereka. Semua orang yang Sakuta bantu sepanjang cerita baik-baik saja.
Namun, kehidupannya yang tampak sempurna tiba-tiba berubah ketika suatu pagi Sakuta mengetahui bahwa tidak ada seorang pun yang bisa melihat atau mendengarnya.
Sakuta menyadari bahwa meskipun dia telah membantu orang lain menyelesaikan masalah mereka, dia sendiri masih memiliki masalah yang belum terselesaikan.
Untuk menyembuhkan dirinya sendiri, dia harus menggali akar masalahnya dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai proses pemulihan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Trailer Film Popeye the Slayer Man: Teror Maut Si Pelaut Bertangan Besi
-
Jesse Eisenberg Resmi Jadi Sutradara Film Musikal Bergenre Komedi
-
Serial A Good Girl's Guide to Murder Lanjut ke Season 2, Intip Spoilernya
-
Resmi, Serial Alice in Borderland Season 3 Bakal Tayang Tahun Depan
-
Trailer Terbaru Film A Minecraft Movie: Terkuaknya Kisah Asal Mula Steve
Artikel Terkait
-
Trailer Film Popeye the Slayer Man: Teror Maut Si Pelaut Bertangan Besi
-
Jesse Eisenberg Resmi Jadi Sutradara Film Musikal Bergenre Komedi
-
4 Film Karya Kamila Andini, Sutradara yang Sindir Kemenbud
-
Dibintangi Atiqah Hasiholan, Film Terkutuk Bakal Tayang di 5 Negara
-
Intip Kekayaan Fadli Zon, Rekan Kerja Giring Ganesha Diduga Kena Sindir Kamila Andini gegara FFI
Entertainment
-
Laris Banget! Lagu 'Tak Segampang Itu' Tembus 500 Juta Streams di Spotify
-
Sinopsis Film I Want To Talk, Film Terbaru Abhishek Bachchan dan Ahilya Bamroo
-
Trailer Film Popeye the Slayer Man: Teror Maut Si Pelaut Bertangan Besi
-
Novel 'Samuel' Diadaptasi Jadi Sinetron, Rebecca Klopper Jadi Aktris Utama
-
BLak-blakan! Soyeon (G)I-DLE Sebut Eks Member dan Sindir HYBE di MAMA 2024
Terkini
-
Akui Man City Sedang Rapuh, Pep Guardiola Optimis Pertahankan Gelar Juara?
-
Motor M1 Masih Bermasalah, Yamaha Minta Maaf ke Alex Rins
-
Berjaya sebagai Pembalap, Berapa Total Kekayaan Marc Marquez?
-
Jelang Piala AFF 2024, Erick Thohir Bicara soal Peluang Maarten Paes Tampil Berama Timnas Indonesia
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah