Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | raysa zahra
Film 28 Years Later (X/DiscussingFilm)

Para penggemar franchise zombie garapan Danny Boyle akhirnya dapat bernapas lega. Sony Pictures telah menetapkan jadwal rilis film horor sci-fi 28 Years Later jatuh pada 20 Juni 2025.

Film ini merupakan sekuel dari 28 Days Later (2002) & 28 Weeks Later (2007). Pemeran utama dalam 28 Days Later adalah Cillian Murphy, sedangkan dalam 28 Weeks Later, pemeran utamanya adalah Robert Carlyle.

Aaron Taylor-Johnson, Jodie Comer, Ralph Fiennes, Jack O'Connell masuk ke jajaran pemain 28 Years Later. Sementara Cillian Murphy turut sebagai produser eksekutif di sekuel ini, namun apakah dia akan mendapat peran masih menjadi tanda tanya.

Danny Boyle kembali memegang kendali sebagai sutradara dalam 28 Years Later. Diharapkan ia akan mempertahankan atmosfer intens dan menegangkan yang menjadi ciri khas yang disukai para penggemar sejak bertahun-tahun yang lalu.

Danny Boyle akan berkolaborasi dengan penulis skenario Alex Garland, serta produser Andrew Macdonald, Peter Rice, dan Bernie Bellew untuk menggarap film ini.

Kabar ini menyiapkan panggung untuk kelanjutan seru dari franchise berlatar dunia pasca-apokaliptik ini. Sementara detail plot masih dirahasiakan, film ini diharapkan akan memicu kembali kekacauan menakutkan dari dunia yang dipenuhi oleh para zombie.

Film sebelumnya, 28 Days Later, mengubah wajah genre zombie dengan memperkenalkan zombie yang bergerak cepat. Cerita bermulai ketika sekelompok aktivis melepaskan simpanse terinfeksi hingga memicu wabah virus yang menghancurkan kelangsungan hidup masyarakat.

Di tengah kehancuran itu, Jim (Cillian Murphy), yang terbangun dari koma selama 28 hari mendapati Kota London sudah penuh dengan keberadaan para zombie. Film ini banyak mendapat apresiasi karena atmosfernya yang menegangkan dan pendekatannya yang inovatif terhadap genre zombie.

Sekuelnya, 28 Weeks Later, mengambil latar enam bulan setelah peristiwa film pertama. Kisahnya berfokus pada upaya NATO dan Angkatan Darat AS untuk mengendalikan infeksi dan membangun kembali Britania.

Ketika virus kembali muncul, pertemuan sebuah keluarga dihancurkan, membawa mereka ke dalam pusaran ketakutan dan perjuangan untuk bertahan hidup. Meskipun menerima pujian atas narasinya yang intens, sayangnya film ini tidak meraih kesuksesan seperti pendahulunya.

raysa zahra