Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | raysa zahra
Demonstran membawa foto wajah George Floyd (Anadolu Agency)

Kisah George Floyd, seorang pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi, akan dibuatkan film biopik bertajuk Daddy Changed the World. Film ini diproduksi oleh Radar Pictures, 8 Queens Film & Media Productions, dan Night Fox Entertainment.

Menyadur dari Variety pada Jumat (24/5/2024), Putri George Floyd, Gianna Floyd, dan ibunya, Roxie Washington, menjadi produser eksekutif dalam pembuatan film ini.

Film ini tidak akan mengikuti format biografi konvensional yang hanya merayakan kehidupan seseorang, melainkan akan menjadi sebuah drama perjuangan pribadi dan komunitas yang terlibat dalam peristiwa sejarah dengan membawa dampak besar.

Roxie Washington mengatakan, "Kami sangat senang bahwa dunia akan melihat sisi George yang sebenarnya, yang ceria dan penuh kasih seperti yang kami kenal. Film ini akan membuatnya terlihat sebagai manusia yang sebenarnya, menampilkan esensi dari kehidupannya, dan semoga akan membangkitkan kembali semangat untuk mendorong lolosnya Undang-Undang Keadilan George Floyd dalam Penegakan Hukum,"

"Saatnya untuk memberikan keadilan dan kesetaraan bagi semua orang. Kita harus melakukan perubahan dengan cepat. Tidak seharusnya ada anak lain yang kehilangan ayah mereka seperti yang dialami oleh Gianna. Kami berterima kasih kepada semua orang yang mendukung kami dan turut berprotes. Jejak George akan terus hidup melalui film ini," paparnya lebih lanjut.

Kematian tragis George Floyd diharapkan akan menjadi peristiwa yang mengubah dunia, bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga menyangkut isu-isu yang lebih luas.

Sebagai informasi, kasus ini sempat menghebohkan seluruh penjuru dunia di mana seorang pria Afrika-Amerika bernama George Floyd tewas pada 25 Mei 2020 di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.

Kejadian ini bermula ketika George ditangkap oleh polisi karena diduga membayar dengan uang palsu di sebuah toko. Ketika ditangkap, seorang polisi bernama Derek Chauvin menekan leher George dengan lututnya selama sekitar sembilan menit.

George telah berulang kali mengatakan bahwa dia tidak bisa bernapas, namun Derek tetap menekan lehernya. Akibatnya, George kehilangan kesadaran dan kemudian meninggal.

Peristiwa tragis ini memicu aksi protes besar-besaran dan gerakan Black Lives Matter di seluruh Amerika Serikat, bahkan di dunia.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

raysa zahra