Setelah tiga minggu tayang di layar bioskop Indonesia dengan membawa keceriaan dan kehangatan, Feat Pictures, sebagai distributor dari film 'Madogiwa no Totto-chan' atau yang lebih dikenal dengan 'Totto-chan: The Little Girl at the Window', mengumumkan bahwa film tersebut akan pamit dari layar bioskop.
'Totto-chan' adalah film animasi yang diadaptasi dari novel best-seller berjudul sama karya Tetsuko Kuronayagi pada tahun 1981, yang bercerita tentang kisah nyata dari pengarangnya sendiri saat ia masih kecil. Latar waktu film ini adalah sebelum Perang Dunia II, sehingga memberikan point of view tentang betapa menyedihkannya dampak perang bagi Totto-chan dan anak-anak pada saat itu.
Melansir dari laman Nippon, novel 'Totto-chan' berhasil terjual sebanyak 25 juta kopi di seluruh dunia dan diakui oleh Guinness sebagai rekor dunia. Kehadiran novel ini secara dramatis telah mengubah karier Tetsuko.
Bercerita tentang Apa?
Melalui film ini, kita akan dibawa masuk ke dalam dinamika kehidupan Tetsuko, atau yang akrab kita panggil Totto-chan, saat kedua orang tuanya berusaha menemukan sekolah dan sistem pendidikan yang cocok untuknya.
Totto-chan adalah anak yang sangat aktif dan suka eksplorasi. Karena begitu aktifnya, guru di sekolah lamanya sampai tidak sanggup untuk mengatur Totto-chan dan akhirnya dia dikeluarkan dari sekolah.
Setelah itu, Totto-chan akhirnya pindah ke Tomoe Gakuen, atau Sekolah Gerbong Kereta Api. Di sana, ia bertemu dengan best of the best teacher, yaitu Mr. Kobayashi. Berbeda dengan guru-guru di sekolah sebelumnya, Mr. Kobayashi tidak pernah menganggap Totto-chan sebagai anak nakal; sebaliknya, beliau selalu memuji Totto-chan sebagai anak yang baik.
Aku super duper kagum dengan Mr. Kobayashi. Beliau adalah definisi guru yang sesungguhnya. Yang isi kepalanya hanyalah tentang murid, sekolah, dan sistem pendidikan saja. Seharusnya, semua pendidik di negara kita bisa meniru perilaku dan semangat dari Mr. Kobayashi.
Tidak hanya tentang pendidikan, film ini juga memberikan contoh yang baik tentang cara mendidik anak, terutama tentang bahayanya memberi label pada anak yang bisa mempengaruhi kepercayaan dirinya.
Apakah Worth It untuk Ditonton?
Kalau kamu berpikir film ini akan membosankan, I promise you it will be so much worth it. Bayangkan saja, dalam durasi 114 menit, kamu sudah bisa mendapatkan ilmu parenting, sejarah, dan ilmu tentang pendidikan. Rasanya seperti sedang kuliah umum, tapi super seru!
Selain ceritanya, aku juga sangat mengapresiasi pengisi suara, visual, gaya animasi, grafik, dan juga skoring musiknya. Semuanya luar biasa indah. Big applause untuk tim produksi film animasi 'Totto-chan'.
Menurutku, Ono Liliana berhasil menghidupkan karakter Totto-chan yang ceria dan penuh rasa ingin tahu melalui suaranya. Ditambah lagi, kehadiran Tetsuko, yang merupakan Totto-chan asli, sebagai narator cerita semakin menegaskan bahwa film ini benar-benar berdasarkan kisah nyata.
Aku mulai tidak bisa berhenti menangis saat Totto-chan harus kehilangan sahabat baiknya hingga akhir film, terutama setelah mengetahui bahwa lingkungan sekitar Totto-chan menjadi tidak aman akibat perang. Adegan tersebut membuatku membayangkan semua kehilangan yang terjadi selama Perang Dunia II.
Selain itu, film ini ditutup dengan lagu 'Ano ne', yang dinyanyikan oleh Aimyon. Melodi ballad yang khas dari Aimyon sambil mengingat kembali adegan-adegan dalam film membuatku merasa kosong setelah keluar dari bioskop.
Recommended?
Dari pengalaman aku sebagai penonton yang sudah membaca novelnya, film 'Totto-chan' sangat aku rekomendasikan untuk kamu tonton. Meskipun diadaptasi dari novel, tetapi tidak semua bagian dalam ceritanya dimunculkan ke dalam film.
Penyajian ceritanya yang tepat membuat alur film ini tetap terjaga dari awal hingga akhir. Jadi, meskipun kamu belum membaca novelnya, kamu tetap dapat menikmati film ini sepenuhnya.
Overall, film 'Totto-chan' benar-benar bagus! Heartwarming dan juga beautiful heartbreaking. Menonton 'Totto-chan' selepas hari yang penat bisa menjadi keputusan yang tepat.
Baca Juga
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Jin BTS Siap Temui ARMY Lewat Tur Solo Perdana RUNSEOKJIN_EP.TOUR
-
Couple Favorit Hospital Playlist Ini Dikabarkan Tampil di Resident Playbook
-
Lucunya Hantu Pemula Berjuang Takuti Manusia di Film Dead Talents Society
Artikel Terkait
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
-
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners
-
Tak Cuma Humor, Film Anak Medan: Cocok Ko Rasa Sentil Sisi Dilema Orang Dewasa
-
Baper, Film Jepang 'The Blue Skies at Your Feet': Cinta, Waktu dan Air Mata
Entertainment
-
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners
-
Rayakan Ulang Tahun ke-36, Ini 4 Rekomendasi Drama China Jing Boran
-
Spring of Youth: Kisah Mahasiswa, Musik, dan Mimpi yang Tayang Mei Ini!
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
Terkini
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Laba Menyusut: Suara Hati Pengusaha Indonesia
-
Ondrej Kudela Antar Persija Jakarta Teguk Kemenangan, Persik Kediri Makin Terpuruk
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya