"Harta Tahta Raisa" yang tayang di bioskop-bioskop Indonesia sejak 6 Juni 2024, menjadi film dokumenter kedua yang tayang di tahun 2024 setelah Film Eksil. Film Harta Tahta Raisa, diproduksi oleh Imajinari yang bekerja sama dengan Juni Records dan disutradarai oleh Soleh Solihun.
"Harta Tahta Raisa" kisahnya, menyoroti perjalanan karier Penyanyi Raisa Andriana, yang dimulai sejak tahun 2009 hingga 2023. Dokumenter ini menampilkan perjalanan dari panggung ke panggung sosok Raisa Andriana, mulai dari awal karirnya sebagai penyanyi kafe hingga menjadi solois ternama, yang berhasil menggelar konser tunggal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 25 Februari 2023.
Asli, kisah singkatnya saja sudah sangat bikin penasaran, seharusnya film ini punya daya pikat tersendiri, baik daya pikat untuk para fans maupun penonton non fans. Penasaran dengan impresinya? Simak sampai akhir.
Ulasan:
Lagi dan lagi, Imajinari kembali merilis film yang terbilang unik. Sebuah dokumenter yang terasa entertaining. Seperti film-film keluaran sebelumnya: Ngeri-Ngeri Sedap (2022), Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023), dan Agak Laen (2024), ketiganya punya ciri khas masing-masing.
Menyaksikan rilisnya film dokumenter "Harta Tahta Raisa", bagiku adalah pengalaman nonton yang bisa bikin enjoy nyanyi sekaligus mendapat semacam semangat baru, bahwa yang mana, dalam hidup akan selalu saja ada tantangan dan bagaimana prosesnya mendewasakan dan menyukseskan kita.
Sama halnya dengan apa yang dialami oleh penyanyi populer, Raisa Andriana, yang diperlihatkan pada penonton dan menegaskan, bahwa kesuksesan itu perlu diperjuangkan dengan cara dan keberuntungannya masing-masing. Namun, yang membedakan dokumenter ini adalah pendekatannya yang unik dan menyegarkan.
Ketika filmnya diputar, rupanya, kisahnya bukan tentang penyanyi yang lagi siap-siap mengadakan konser, melainkan tentang sosok penyanyi yang sudah berhasil menyelenggarakan konser megah. Tepatnya, konser bersejarah Raisa di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 25 Februari 2023.
Nah, paham ya? Ini termasuk unik. Biasanya, kan, film-film dokumenter semacam ini, akan lebih memperlihatkan proses ekslusif peristiwa-peristiwa menuju puncaknya, bukan memperlihat proses ‘sesudah dan nyeritain sebelumnya’. Jelas ini jadi pembeda dari dokumenter kebanyakan.
Kerennya, biarpun begitu, filmnya nggak melupakan penonton untuk ikut melihat lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi di balik layar. Yang mana, itu jadi memberikan semacam pandangan eksklusif mengenai persiapan dan tantangan yang dihadapi oleh Raisa dan timnya.
Salut, sih. Bagaimana film ini berhasil memperkenalkan penonton pada orang-orang yang bekerja di balik layar. Ya, mereka adalah sosok-sosok penting yang turut andil dalam kesuksesan konser Raisa. Kreativitas dan kesibukan mereka ditampilkan dengan begitu nyata. Aku benar-benar dibuat terkesima dengan bagaimana mereka bekerja tanpa lelah untuk memastikan setiap detail acara berjalan sempurna.
Film ini juga menyoroti hubungan profesional antara Raisa dan manajernya, Adryanto Pratono alias Boim, yang memainkan peran penting dalam kariernya. Selain itu, partisipasi dari keluarga, sahabat, dan rekan-rekan sesama musisi turut memperkaya cerita dalam dokumenter ini. Semua elemen ini bersama-sama menyusun sebuah narasi yang kaya dan inspiratif tentang perjalanan sosok penyanyi dalam meraih mimpinya.
Namun, di balik kelebihannya, entah mengapa, dokumenter ini seperti mencoba menyampaikan banyak kisah, sehingga pada beberapa bagian terasa agak kurang fokus. Meski demikian, hal ini nggak terlalu mengurangi kualitas keseluruhan film. Sebaliknya, keberagaman cerita yang dihadirkan justru memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang sosok Raisa dan perjalanannya di industri musik.
Sebagai film dokumenter yang sebenarnya cukup riskan tayang di bioskop, karena biasanya jatah layarnya sedikit dan penayangannya juga hanya hitungan hari saja. Namun, "Harta Tahta Raisa" bagiku termasuk berhasil menginspirasi dan menghibur. Maka, skor dariku: 8/10.
Film ini layak ditonton, terutama bagi para penggemar musik dan mereka yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Raisa. Dokumenter ini nggak hanya memanjakan mata dan telinga dengan penampilan Raisa yang memukau, tapi juga memberikan wawasan yang berharga tentang kerja keras, dedikasi, dan kreativitas yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan di dunia musik.
Kamu sudah nonton filmnya belum? Jika belum, yuk ramaikan dengan nonton filmnya sebagai bentuk dukungan kita pada industri perfilman Indonesia. Selamat nonton ya.
Baca Juga
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
Artikel Terkait
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Lakoni Banyak Adegan Aksi di Film Guna-Guna Istri Muda, Badan Lulu Tobing Gemetaran dan Biru-Biru
-
JKIND Pamerkan Inovasi Kaca Film dan Paint Protection di GJAW 2024
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan
Entertainment
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan
Terkini
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?