Produser Roy Lee memberikan kabar terbaru mengenai proyek film Bioshock yang diadaptasi dari video game. Game Bioshock pertama kali dirilis pada tahun 2007 dan membawa pemain ke kota bawah laut Rapture.
Kota ini awalnya dirancang sebagai utopia tetapi kemudian berubah menjadi tempat yang penuh kekerasan. Game ini sukses besar dan meluncurkan dua sekuel.
Pada Februari 2022, diumumkan bahwa Francis Lawrence akan menyutradarai film Bioshock. Namun sejak pengumuman tersebut, kabar terkait perkembangan film ini hampir tak terdengar lagi.
Dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Collider di San Diego Comic-Con, produser Roy Lee mengabarkan bahwa proyek film Bioshock masih berjalan, namun ada beberapa perubahan.
Setelah terjadi pergantian kepemimpinan di Netflix yang berdampak pada pengurangan anggaran secara keseluruhan, film ini juga harus menyesuaikan diri. Oleh karena itu, produksi film Bioshock sedang diatur ulang dengan anggaran yang lebih kecil agar tetap bisa digarap.
"Tadinya proyek ini dikerjakan di bawah kepemimpinan sebelumnya, dan kepemimpinan baru telah memangkas anggaran untuk beberapa aspek, sehingga kami membuat versi film yang jauh lebih kecil. Namun, film ini akan tetap dibuat dengan Frances Lawrence sebagai sutradara," kata Roy Lee, dikutip pada Sabtu (27/7/2024).
"Film ini akan lebih berfokus pada sudut pandang personal, bukan sebagai film besar dan epik," lanjutnya.
Mengurangi anggaran film Bioshock sebenarnya bisa berdampak pada kemampuan untuk menghadirkan dunia Rapture lebih baik.
Kota yang tercipta di game ini sangat luas dan penuh dengan musuh serta elemen sci-fi yang unik. Dengan anggaran yang lebih terbatas, mungkin penonton tidak akan melihat secara lebih maksimal visual dunia yang kaya ini.
Kendati demikian, dengan skala yang lebih kecil, film ini bisa lebih fokus dan personal. Alih-alih mengandalkan efek visual yang spektakuler, film Bioshock diharapkan akan lebih menonjolkan alur ceritanya.
Film Bioshock rencananya mengikuti cerita dari game pertama. Game ini berlatar di tahun 1960-an dalam versi alternatif di kota bawah laut fiksi bernama Rapture.
Kisahnya mengikuti Jack Wynand, seorang pria yang selamat dari kecelakaan pesawat di tengah laut dan menemukan Rapture yang kini sudah terbengkalai.
Di tengah situasi tersebut, Jack berusaha bertahan hidup dan menjadikan Rapture sebagai tempat perlindungan dari ancaman nuklir yang terjadi selama Perang Dingin.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tembus 48,9 Juta Views, Straw Jadi Film Netflix Terpopuler Tahun 2025
-
Netflix Bakal Hadirkan Film Thriller Baru Berjudul A House of Dynamite
-
Perjalanan Bermusik Bruce Springsteen Diangkat Jadi Film, Ini Trailernya
-
Tayang Hari Ini, Serial The Waterfront Suguhkan Drama Keluarga Sarat Intrik
-
Debut dengan Rating Tinggi, Film 28 Years Later Pecahkan Rekor Franchise
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Film Sambut Akhir Pekan, Ada Film Baru dari Suzy
-
Makna Manis di Balik Serial Netflix Sweet Home Tak Cuma tentang Mosterisasi
-
Chuu Strawberry Rush: Lirik Penuh Percaya Diri dengan MV Ala Film Animasi
-
3 Film India Dibintangi Manoj Joshi yang Tayang 2024, Terbaru The UP Files
-
3 Film Shilpa Shetty dan Salman Khan di Prime Video, Ada Phir Milenge
Entertainment
-
5 Rekomendasi Film Minim Dialog yang Wajib Ditonton, Unik Banget!
-
Imajinari Siap Garap Film Horor dan Musikal, Apa Saja? Sini Kepoin Bareng!
-
Kalahkan ATEEZ, Doyoung NCT Raih Trofi Kedua Lagu Memory di Music Bank
-
James Bond Baru? Aaron Pierre Disebut Calon Terkuat Gantikan Daniel Craig!
-
Gabriela oleh KATSEYE: Peringatan Keras untuk Menjauhi Sang Kekasih
Terkini
-
Resmi Pensiun, Ini Rekam Jejak Karir Mantan Bek Timnas, Maman Abdurrahman
-
Tanpa Skuad Inti, Timnas Indonesia Sejatinya Tetap Berpeluang Juara AFF U-23 2025
-
PSSI Rilis Calon Pemain Liga 1 All Star, Kental Aroma Timnas Indonesia?
-
Itel VistaTab 11 Resmi Masuk Indonesia, Tablet Rp 1 Jutaan Bawa Ragam Fitur AI
-
Indonesia Diwakili Jay Idzes, Ini Deretan Pemain Termahal Tiap Negara Kontestan Ronde Keempat