Mario G Klau adalah juara The Voice Indonesia musim kedua. Ia tergabung sebagai artis di bawah label Universal Music Indonesia (UMI) mulai tahun 2016 sampai sekarang.
Musisi asal NTT ini telah menelurkan satu album dan belasan singel. Semata Karenamu (2022) menjadi salah satu lagu hitsnya. Selain itu, kepiawaian Mario dalam menulis lagu juga membuatnya dipercaya menulis lagu untuk jebolan Indonesian Idol yang juga sesama artis UMI.
Banyak yang viral, ini dia empat teratas lagu ciptaan Mario G Klau berdasarkan jumlah pemutaran di Spotify.
1. Tak Segampang Itu (2022)
Posisi pertama ditempati oleh singel kedua Anggi Marito, Tak Segampang Itu. Meski rilis pada tahun 2022, lagu ini baru benar-benar meledak pada tahun 2023.
Saking viralnya, Tak Segampang Itu sukses melampaui 450 juta streams, menjadikannya lagu bahasa Indonesia dengan jumlah pemutaran tertinggi di Spotify. Pada ajang Spotify Wrapped Live, lagu ini mengantarkan Anggi menang kategori Top Song of the Year dan Top Radar Artist of the Year.
Meski sederhana, Mario G Klau berhasil mendapat apresiasi karena liriknya sangat menyentuh hati serta relate dengan pendengar yang sedang mengalami gagal move on.
2. Pesan Terakhir (2021)
Selanjutnya, ada lagu Pesan Terakhir yang ditulis Mario untuk Lyodra. Lagu andalan dari album perdana Lyodra ini juga viral pada masa perilisannya hingga kini mencapai 300 juta streams di Spotify.
Pesan Terakhir juga jadi debut Mario G Klau sebagai penulis lagu, yang mana sebenarnya lagunya sudah ditulis Mario pada tahun 2017.
Lagu ini sendiri mengisahkan tentang seseorang yang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. Meski menjalin status ‘pacaran’, hanya ia yang mencintai sang kekasih.
3. Tak Ingin Usai (2022)
Singel Tak Ingin Usai berhasil melambungkan nama Keisya Levronka. Lewat lagu ini, ia mencetak rekor sebagai lagu penyanyi wanita dengan lagu bahasa Indonesia pertama yang berhasil masuk 200 besar tangga lagu Spotify Global.
Tak Ingin Usai juga bisa disebut jadi lagu pertama yang membuat sosok Mario dikenal luas sebagai pencipta lagu.
4. Tak Dianggap (2023)
Posisi keempat ditempati oleh Tak Dianggap. Masih mengusung genre pop balada, singel kedua Lyodra ini telah melampaui 170 juta streams di Spotify.
Tak Dianggap mengandung makna yang mirip dengan Pesan Terakhir, yaitu tentang perasaan seorang wanita yang tidak dianggap penting oleh kekasihnya. Meski demikian, ia tidak dapat melepaskan pasangannya begitu saja.
Keberhasilan empat lagu di atas tak lepas dari kepiawaian Mario dalam menulis lirik. Saat ini, ia tercatat telah memiliki 14 kredit kepenulisan lagu untuk penyanyi lainnya. Keren banget, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Syuting di Uzbekistan! Steffi Zamora dan Endy Arfian Adu Akting di Film Religi Pengin Hijrah
-
Aurora Ribero Terpilih Bintangi Film 'Komang', Kisah Nyata Raim Laode
-
3 Rekomendasi Series Garapan Hitmaker Studios, Tayang di WeTV!
-
Selamat! Shenina Cinnamon Menang Penghargaan Festival Film di Filipina
-
3 Series Maxime Bouttier yang Tayang Tahun 2024, Temanya Dark!
Artikel Terkait
-
Lirik Lagu Iki Weke Sopo dan Makna Karya Terbaru Happy Asmara dan Gilga Sahid
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
-
Mengenal Basuki Endropranoto, Sosok Jenius di Balik Mars PGRI
-
Lovelyz "November": Kamu sebagai Tujuan Hidup yang Tidak Pernah Berubah
-
Karier Randy Martin, Aktor Muda yang Sedang Santer Digosipkan dengan Lyodra
Entertainment
-
Intip Harga Tiket Konser Buzz NIKI di Jakarta 2025, Mulai Rp850 Ribu
-
Sedang dalam Tahap Produksi, Moving Dikonfirmasi Lanjut ke Season 2
-
Geum Sae Rok Ditawari Bergabung dengan Lee Jun Ho Bintangi Typhoon Company
-
Kim Min Kyu Konfirmasi Perannya di 'Bitch and Rich 2', Jadi Saingan Yeri?
-
Jadi Guru Olahraga, Ini Peran Jung Yu Mi dalam Drama Korea Love Your Enemy
Terkini
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
-
Maarten Paes Sebut Laga Kontra China dan Bahrain Sangat Penting, Mengapa?
-
Jawab Keraguan, Shin Tae-yong Kembali Dapat Angin Positif dari Suporter?
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja