Film Megalopolis digarap oleh produser, penulis, sekaligus sutradara ternama, Francis Ford Coppola. Megalopolis menjadi ajang comeback besar Francis Ford Coppola ke layar lebar.
Dikenal karena gaya sinematik yang inovatif dan narasinya yang kreatif, Coppola membawa Megalopolis berlatar di Kota New York versi futuristik, dengan eksplorasi isu-isu tentang utopia dan perkembangan kota, serta memadukannya bersama unsur fiksi ilmiah dan drama.
Trailer terbaru film ini sebelumnya telah rilis pada 21 Agustus lalu. Dalam trailer tersebut, terdapat beberapa kutipan atau ulasan yang diklaim berasal dari media dan kritikus terpercaya.
Namun, kutipan-kutipan tersebut justru menjadi sorotan negatif lantaran palsu dan kabarnya dibuat menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI).
Beberapa kutipan yang seolah-olah berasal dari kritikus dan media terpercaya sempat dimuat dalam trailer Megalopolis, namun kini trailer tersebut sudah dihapus.
"Lionsgate segera menghapus trailer film Megalopolis. Kami menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada para kritikus yang terlibat serta kepada Francis Ford Coppola dan American Zoetrope atas kesalahan yang tidak dapat diterima dalam proses penilaian kami. Kami telah membuat kesalahan. Kami minta maaf," demikian bunyi pernyataan resmi Lionsgate, dikutip dari Variety pada Minggu (25/8/2024).
Kutipan-kutipan berisi kritik negatif tersebut mendapat banyak kecaman dari penikmat film dan media. Menanggapi hal ini, Lionsgate langsung memutus kontrak konsultan promosi yang dianggap bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
Pihak studio menegaskan bahwa penggunaan kutipan palsu yang dihasilkan oleh AI sepenuhnya merupakan keputusan konsultan tersebut, tanpa melibatkan tim pemasaran yang lebih luas atau bahkan sutradara film.
Film Megalopolis sendiri mengisahkan konflik antara Cesar, seorang seniman jenius yang bercita-cita menciptakan masa depan yang utopis dan idealis, dengan Franklyn Cicero, seorang wali kota yang keras kepala mempertahankan status quo yang konservatif, penuh dengan keserakahan dan konflik kepentingan politik.
Sejak insiden ini, industri film mulai ramai membahas soal standar etika dalam marketing serta potensi penyalahgunaan teknologi AI. Peristiwa ini menggarisbawahi perlunya pedoman yang lebih jelas untuk menjamin keaslian dan transparansi dalam setiap upaya promosinya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rayakan 20 Tahun Penayangan, Film Pan's Labyrinth akan Dirilis Ulang di Bioskop
-
Bintang Game Of Thrones, Emilia Clarke Main Film Romcom Bertajuk Next Life
-
Teaser Film Michael Dirilis, Angkat Perjalanan Hidup sang King of Pop
-
Bagikan Trailer Baru, Five Nights at Freddy's 2 Segera Rilis Desember 2025
-
Syuting Film Dune: Part Three, Robert Pattinson Beberkan Tantangan di Lokasi
Artikel Terkait
-
Bergenre Sport, Film Weekend Warriors Gaet Mark Wahlberg sebagai Pemainnya
-
Reuni dengan Titi Kamal, Naysilla Mirdad Digaet Bintangi Film Tabayyun
-
Ulasan Film Along with the Gods: The Two Worlds, Sidang 49 Hari di Alam Baka
-
5 Drama dan Film Korea yang Dibintangi Jung Hae In, Wajib Masuk Rekomendasi!
-
5 Rekomendasi Film Sambut Akhir Pekan, Ada Azzamine Hingga Blue Lock
Entertainment
-
Dreamcatcher oleh NCT Wish: Lagu Hangat Pengusir Mimpi Buruk Saat Tidur
-
Kabar Hot, Ariel Noah Didapuk Memerankan Dilan Oleh Falcon Pictures, Gila!
-
Rayakan 20 Tahun Penayangan, Film Pan's Labyrinth akan Dirilis Ulang di Bioskop
-
Sinopsis Film Sunny Sanskari Ki Tulsi Kumari, Dibintangi Janhvi Kapoor
-
Sheila Dara Tutorial Make up Habis Mandi, Backsound-nya Bikin Salfok!
Terkini
-
Mengungkap Kegilaan Tsurumi dan Misteri Harta Karun Ainu diGolden Kamuy Season 4
-
Saat Bahasa Ngapak Nggak Lagi Jadi Bahan Tertawaan
-
7 Minuman Pagi Ini Bikin Kulit Glowing dan Sehat Alami, Cobain Sekarang!
-
Gaji Cuma Numpang Lewat? Jangan-jangan 5 Kebiasaan Receh Ini Biang Keroknya!
-
4 Sunscreen Korea Ceramide, Cocok untuk Kulit Kering dan Jaga Skin Barrier!