September 2024 menjadi bulan yang mendebarkan bagi para pecinta film horor, dengan berbagai tayangan baru yang siap menguji nyali penonton. Mulai dari kisah nyata yang mencekam hingga legenda urban menyeramkan, berikut tiga rekomendasi film horor yang tidak boleh dilewatkan bulan ini.
1. Perjanjian Setan (5 September 2024)
"Perjanjian Setan" menggambarkan kengerian yang sering kali terasa nyata dalam kehidupan.
Film ini mengikuti kisah Kartini, seorang mahasiswi yang merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan. Karena keterbatasan dana, Kartini harus tinggal di sebuah kosan murah. Namun, di tempat tinggal tersebut, Kartini sering diteror oleh sosok hantu yang semakin lama mengancam keselamatannya.
Sebagai film horor, "Perjanjian Setan" dirasa akan berhasil menggali kengerian psikologis dari sudut pandang manusia maupun hantu. Dalam balutan drama misteri, film ini menyuguhkan pengalaman yang mendalam dengan teka-teki yang mencekam sepanjang cerita.
2. Sumala (25 September 2024)
"Sumala" adalah film horor Indonesia yang terinspirasi dari kisah nyata, yakni urban legend terkenal dari Semarang. Film ini berlatar di sebuah desa terpencil di Semarang pada tahun 1948.
"Sumala" menceritakan pasangan suami istri Soedjiman (Darius Sinathrya) dan Sulastri (Luna Maya) yang sangat mendambakan seorang anak. Namun, keinginan mereka terwujud melalui perjanjian dengan kekuatan gaib, dan lahirlah seorang anak bernama Sumala.
Sumala terlahir dengan kondisi fisik yang tidak biasa dan auranya yang mistis membuat warga desa ketakutan. Sosok Sumala yang menyeramkan menjadikannya sosok tabu di kalangan penduduk, sampai-sampai nama Sumala pun enggan diucapkan karena diyakini bisa memanggil kehadirannya hanya dengan memikirkannya.
Berbagai ritual yang dilakukan oleh tetua desa untuk menenangkan Sumala pun berakhir sia-sia, memperkuat aura teror di desa tersebut.
3. Kemah Terlarang: Kesurupan Massal (segera)
"Kemah Terlarang: Kesurupan Massal" disutradarai oleh Ginanti Rona dan terinspirasi dari kejadian nyata di Jogja pada tahun 2016, ketika sebuah acara perkemahan di Bantul berubah menjadi insiden kesurupan massal.
Film ini mengangkat pengalaman horor sekelompok siswa SMA yang semula menikmati suasana kemah, hingga keceriaan mereka berubah menjadi mimpi buruk.
Di bawah arahan Ginanti Rona, film ini menggambarkan bagaimana para siswa satu per satu mulai dirasuki kekuatan gelap, menyebabkan kesurupan massal yang mencengkeram seluruh peserta kemah dalam teror.
Mereka yang selamat harus berjuang bertahan hidup dan berupaya menghentikan teror tersebut, dengan bantuan seorang penduduk lokal yang memahami rahasia gelap yang tersembunyi di balik hutan terlarang tempat mereka berkemah.
Meski belum ada jadwal resminya, Kemah Massal dikabarkan akan tayang di bulan Septeber 2024.
Ketiga film ini menawarkan pengalaman horor yang berbeda, dari ketakutan akan urban legend, teror gaib di tempat tinggal, hingga kesurupan massal di tengah perkemahan. Pastikan untuk tidak melewatkannya di bulan September ini!
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
"Bakat Menggonggong", Eksperimen Narasi yang Cerdas dan Penuh Nyinyiran
-
Novel Ada Zombie di Sekolah: Ketika Pesta Olahraga Berubah Jadi Mimpi Buruk
-
Serunai Maut II, Perang Terakhir di Pulau Jengka dan Simbol Kejahatan
-
Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka
-
Refleksi Diri lewat Berpayung Tuhan, Saat Kematian Mengajarkan Arti Hidup
Artikel Terkait
Entertainment
-
Scarlett Johansson Buka Suara Soal Rumor Perannya di Tangled Live-Action
-
Respons Lama Raisa Disorot usai Gugat Cerai Hamish Daud: Cari yang Bener Ya!
-
Bertajuk Love So Sweet, Dita Karang Resmi Debut Sebagai Penyanyi Solo
-
Lionsgate Umumkan Jadwal Rilis Baru Film Mutiny, Tayang Agustus 2026
-
Nirina Zubir Bangga Mahkotanya Kini Jadi Wig untuk Pejuang Kanker
Terkini
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI
-
Bukan Kaleng-Kaleng! 5 Laptop 7-10 Jutaan Paling Worth It Tahun Ini
-
BRI Liga 1: Nermin Haljeta Harap PSIM Yogyakarta Bisa Jaga Tren Positif
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan