Buat kamu yang kangen sama film-film Indonesia keren, film ini wajib banget ditonton. Terutama buat pecinta genre thriller-suspense, nggak boleh dilewatkan. Kita tahu, thriller nggak selalu harus penuh adegan sadis atau momen-momen mengejutkan yang bikin jantung copot. Nah, di sinilah Crocodile Tears tampil beda dengan ketegangan yang lebih halus, dibalut intensitas drama psikologis.
Film Crocodile Tears disutradarai Tumpal Tampubolon, yang sebelumnya dikenal sebagai penulis skrip film-film besar dan laris di Indonesia, di antaranya: “Suzzanna: Malam Jumat Kliwon” dan “Wiro Sableng 212: Pendekar Kapak Maut Naga Geni”.
Thriller-Suspense dalam Film Crocodile Tears
Omong-omong terkait ‘thriller-suspense’, itu genre yang bikin penonton tegang, penasaran, dan deg-degan terus. Jadi, di film atau cerita thriller suspense, suasananya selalu bikin kamu merasa ada bahaya atau ancaman yang bakal terjadi, tapi kamu nggak tahu kapan atau gimana tepatnya. Film-film thriller-suspense sering bikin jantung berdebar dan biasanya bikin terpaku di kursi bioskop sampai akhir. Apakah Film Crocodile Tears bakal bikin kamu gelisah oleh karena bahaya yang akan muncul? Seharusnya begitu.
Sinopsis Film Crocodile Tears
“Crocodile Tears” dalam penekanan suspense-nya, mengisahkan Johan (Yusuf Mahardika) yang hidup bersama ibunya (Mama, Marissa Anita) di pedalaman Jawa barat, di sebuah penangkaran buaya (berisi puluhan ekor).
Mereka menjalani kehidupan terpencil, jauh dari peradaban, bersama ‘satu buaya istimewa’ yang mereka percayai dan anggap sebagai penjaga. Keseimbangan hidup mereka yang tenang mulai terganggu ketika Johan bertemu dan jatuh cinta dengan Arumi (Zulfa Maharani), gadis cantik dari kota terdekat.
Suatu ketika Johan ingin melarikan diri dari kehidupan terisolasi dan memulai hidup baru bersama Arumi, tapi niatnya ini membuat ibunya resah. Pada akhirnya, kehadiran Arumi memicu serangkaian peristiwa nggak terduga yang mengangkat rahasia kelam keluarga ke permukaan.
Johan dilematis, dirinya harus memilih antara cinta dan kewajiban, sementara ancaman lain juga datang dari buaya (si putih) yang mulai memperlihatkan kekuatannya. Bisakah Johan meraih kebahagiaan tanpa mengorbankan masa lalu yang telah dia warisi?
Tayang Terlebih Dahulu di Festival Film Bergengsi
Sebelum tayang di Indonesia, Film Crocodile Tears pertama sudah diputar di Toronto International Film Festival, Selasa (10/9/2024). Karya Tumpal Tampubolon ini langsung mendapat sambutan hangat dari para penonton di TIFF 2024. Film ini dipuji karena mampu menciptakan suasana yang kuat dan imersif, terutama dalam penggambaran penangkaran buaya yang membuat penonton merasa tegang sepanjang film.
Menyusul kemudian nanti akan tayang di Busan International Film Festival, dan BFI London Film Festival. Keikutsertaan film ini di festival-festival tersebut, mengindikasikan kualitasnya yang diakui secara internasional. Mari kita tunggu kabar baik selanjutnya dari Film Crocodile Tears.
Baca Juga
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
Artikel Terkait
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
JKIND Pamerkan Inovasi Kaca Film dan Paint Protection di GJAW 2024
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan
-
Reaksi Umi Pipik Lihat Abidzar Al Ghifari Beradegan Intim di Film Guna-Guna Istri Muda
-
Sinopsis Film I Want To Talk, Film Terbaru Abhishek Bachchan dan Ahilya Bamroo
Entertainment
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan
-
Laris Banget! Lagu 'Tak Segampang Itu' Tembus 500 Juta Streams di Spotify
-
Sinopsis Film I Want To Talk, Film Terbaru Abhishek Bachchan dan Ahilya Bamroo
-
Trailer Film Popeye the Slayer Man: Teror Maut Si Pelaut Bertangan Besi
Terkini
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?
-
Apesnya Vietnam, Pemusatan Latihan di Korea Terancam Kacau Gegara Hal Ini
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari