Bagi pecinta film aksi rasanya nggak boleh kelewatan film brutal yang satu ini. Kill adalah film aksi thriller buatan India yang digarap oleh Nikhil Nagesh Bhat.
Film ini juga diproduseri oleh Karan Johar yang kita tahu sering bikin film roman sukses dan berkualitas tinggi. Kill dibintangi oleh Lakshya Lalwani, Raghav Juyal, Ashish Vidyarthi, Harsh Chhaya, Tanya Maniktala, dan Abhishek Chauhan.
Sinopsis Film Kill
Seorang anggota pasukan khusus India, Amrit (Lakshya), patah hati saat belahan jiwanya, Tulika (Maniktala), terpaksa bertunangan dengan pilihan ayahnya.
Dengan niat melamar Tulika, Amrit dan rekannya, Viresh (Chauhan), ikut naik kereta ke New Delhi bareng keluarga besar si gadis. Namun siapa sangka, kereta itu ternyata penuh dengan puluhan perampok brutal.
Amrit dan Viresh pun berusaha menyelamatkan para penumpang dan melindungi keluarga Tulika yang jadi target para perampok.
Aksi Sadis dan Brutal Tanpa Batas
Premisnya simpel dan cuma punya satu tujuan: menyajikan aksi sadis dan brutal yang paling gila dalam dunia film. Jika pernah nonton film aksi lokal kita yang brutal, kayak seri The Raid atau The Night Comes for Us, Kill rasanya dua tingkat lebih brutal.
Lupakan akal sehat dan logika, karena di sini kamu nggak bakal nemuin itu. Kisahnya juga penuh kejutan tak terduga, bukan dalam arti dramatis, tapi justru buat aksinya makin brutal.
Aksi sadis dalam adegan-adegannya seolah nggak ada batasnya. Rasanya susah dijelasin kalau nggak nonton sendiri. Aksi koreografi yang dipadukan dengan tata kamera dan editing dinamis benar-benar disajikan dengan menawan dan mengejutkan, apalagi mengingat sempitnya ruang di dalam gerbong kereta.
Surga Buat Pecinta Aksi Tarung Brutal
Di luar nalar dan moralnya yang setipis rambut, Kill adalah surga buat para pecinta aksi tarung brutal. Satu tontonan yang benar-benar "edan" adalah istilah yang pas buat film ini.
Siapa sangka, film sebrutal ini bisa diproduksi oleh Sinema India. Kill bisa jadi standar baru buat film aksi brutal setelah The Raid, belasan tahun lalu.
Kill jauh banget dari nilai-nilai "family" yang diagungkan di kisahnya, yang ada cuma kebiadaban dan sifat binatang dalam diri manusia. Satu orang dibunuh dan ditangisi, entah itu ayah, paman, kakak, atau adik dari salah satu perampok.
Prinsip moralnya udah ada di "gerbong" yang salah sejak awal kisahnya. Jauh dari film-film roman manis dan menyentuh yang biasa diproduksi Karan Johar.
Sayangnya, di luar segala nilai humanis yang ditelikungnya, Kill adalah petualangan sinematik yang segar dan inovatif buat genrenya. Sedih tapi nyata.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Film Ditto, Kisah Cinta Remaja di Tahun Berbeda
-
Ulasan Film We Have a Ghost, Kisah Hantu Misterius Penunggu Rumah
-
Ulasan Film Jin Qorin: Kisah Horor Jin Pendamping Manusia
-
Ulasan Film Diponegoro 1830, Akhir Kisah Penangkapan Pangeran Diponegoro
-
Ulasan Film Dungeons & Dragons Honor Among Thieves, Aksi Mencuri Relik
Artikel Terkait
-
Resmi Bersaing, Jumbo dan Pabrik Gula Kini Selisih 500 Ribu Penonton
-
Bersaing Sengit, Komang dan Qodrat Tembus Dua Juta Penonton di Bioskop
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
-
Review Film One to One - John and Yoko: Aktivisme, Seni, dan Politik
-
Bedah Skema Judi Online di Balik Film China "No More Bets"
Entertainment
-
Tantang Diri Sendiri, Kai EXO Usung Banyak Genre di Album Baru Wait on Me
-
Park Bo Young Ambil Peran Ganda dalam Drama Baru, Visualnya Bikin Pangling
-
Resmi Bersaing, Jumbo dan Pabrik Gula Kini Selisih 500 Ribu Penonton
-
Bersaing Sengit, Komang dan Qodrat Tembus Dua Juta Penonton di Bioskop
-
Penampilan Jang Wonyoung di Acara Pop-Up Innisfree Tarik Perhatian Netizen: Seperti Peri!
Terkini
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Benarkah 'Kerja Apa Aja yang Penting Halal' Tak Lagi Relevan?