Pernahkah Anda tertarik dengan film drama pengadilan yang menampilkan pertarungan antara orang kecil melawan raksasa korporasi? The Burial adalah film yang mengangkat tema tersebut dengan mengacu pada kisah nyata antara pengacara ternama, Willy E. Gary dan kliennya, Jeremiah O’Keefe.
Disutradarai oleh Margaret Betts, film ini dibintangi oleh nama-nama besar seperti Jamie Foxx, Tommy Lee Jones, Jurnee Smollett, Mamoudou Athie, Alan Ruck, dan Bill Camp.
Film ini tersedia di platform Prime Video dan menawarkan sebuah drama pengadilan yang menarik untuk disimak.
Kisahnya dimulai dengan Jeremiah O’Keefe (diperankan oleh Tommy Lee Jones), seorang pengusaha pemakaman lokal yang terjerat hutang. Ia terpaksa menjual asetnya kepada pengusaha pemakaman besar asal Kanada, The Loewen Group.
Bersama dua pengacaranya, Mike Allred (Alan Ruck) dan Hal Dockins (Mamoudou Athie), Jeremiah mencapai kesepakatan dengan CEO Loewen Group, Raymond Loewen (Bill Camp). Namun, waktu berlalu dan pihak Loewen belum juga menandatangani kontrak, diduga sengaja dilakukan untuk menunda.
Merasa dikhianati, Jeremiah memutuskan untuk menuntut Loewen dengan menggunakan jasa pengacara glamor, Willy E. Gary (Jamie Foxx).
Tema raksasa versus orang kecil dalam drama pengadilan bukanlah hal baru. Film-film seperti The Insider dan Erin Brockovich telah menyajikan motif serupa dengan cara yang elegan dan berkelas. Namun, The Burial terasa kurang menggigit. Film ini mengalir datar dan menunda klimaksnya dengan memasukkan intrik ras yang dangkal dan mudah terbaca.
Para tokohnya tampak kurang siap menghadapi persidangan, dan terlalu banyak subplot yang membuat cerita tidak fokus antara sisi investigasi, drama di pengadilan, dan relasi antar karakternya.
Kita bisa dengan mudah menebak bahwa protagonis akan menang dengan gemilang, namun usaha dan prosesnya tidak berhasil membangun drama pengadilan yang intens.
Terasa janggal pula bahwa Jeremiah, yang membangun usaha untuk keluarganya, tidak memiliki representasi putra dan putrinya dalam plot, selain istrinya. Ini melemahkan motif karakternya.
Meskipun demikian, penampilan kuat dari para pemain, terutama chemistry antara Jamie Foxx dan Tommy Lee Jones, sedikit menyelamatkan film ini.
Potensi besar plotnya seharusnya terletak pada emosi dan hubungan antara Willy dan Jeremiah, bukan pada kemenangan orang kecil melawan penindas. Jika aspek ini lebih ditekankan sepanjang film, hasilnya mungkin akan berbeda.
Usaha pemakaman sebagai latar cerita sebenarnya bisa diolah sebagai metafora yang lebih mendalam, bukan hanya glorifikasi kesetaraan ras dan keberpihakan orang kecil melalui kisah Good vs Evil yang tipikal.
Untuk tontonan streaming, The Burial jelas lebih dari cukup. Namun, jika Anda mencari drama pengadilan yang intens, film ini mungkin belum memenuhi harapan sepenuhnya.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Film Ditto, Kisah Cinta Remaja di Tahun Berbeda
-
Ulasan Film We Have a Ghost, Kisah Hantu Misterius Penunggu Rumah
-
Ulasan Film Jin Qorin: Kisah Horor Jin Pendamping Manusia
-
Ulasan Film Diponegoro 1830, Akhir Kisah Penangkapan Pangeran Diponegoro
-
Ulasan Film Dungeons & Dragons Honor Among Thieves, Aksi Mencuri Relik
Artikel Terkait
Entertainment
-
Adaptasi Game Populer, Sengoku: No Defeat Akan Tayang Perdana Tahun 2026
-
5 Rekomendasi Drama China Kostum Mao Zijun, Ada Fox Spirit Matchmaker
-
Scared of Love oleh Min Jiwoon: Kegembiraan dan Ketakukan Menyambut Cinta
-
Sinopsis The City Maker, Drama Terbaru Zhao Li Ying dan Huang Xiao Ming
-
Mexe oleh Pabllo Vittar & NMIXX: Ekspresikan Diri dengan Lepas dan Bebas
Terkini
-
Menggiring Bola Melawan Stigma: Perempuan dan Kesetaraan di Lapangan Futsal
-
Mau Hangout Pas Weekend? 4 Ide OOTD Kasual ala Jennie BLACKPINK yang Nyaman
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful
-
Saat Film Berani dan Lantang Membahas Amyotrophic Lateral Sclerosis