Pernahkah kamu bertemu seseorang yang terlihat begitu percaya diri? Dia berbicara dengan penuh keyakinan, penampilannya rapi, bahkan terkesan sempurna. Namun, entah kenapa, ada sesuatu yang terasa berbeda. Seperti ada cerita yang dia sembunyikan di balik wajah dan senyumnya.
Begitulah gambaran sosok The Salesman yang tampaknya sempurna di dalam Series Squid Game. Dengan koper yang selalu digenggam erat hingga tangannya kapalan, dia seperti seseorang yang hidup di antara dua dunia: satu sisi ingin terlihat berhasil dan sempurna, sisi lain menyimpan kisah kelam dan luka yang belum sembuh (mungkin).
Kapalan: Luka yang Nggak Kasat Mata
Telapak tangannya yang (terlihat) kapalan itu lebih dari sekadar tanda fisik. Itu seperti simbol. Dia terus menggenggam koper seakan-akan itu satu-satunya hal yang bisa dia kendalikan dalam hidupnya.
Penampilannya yang serba teratur sebenarnya hanyalah tameng untuk menutupi kekacauan, luka, termasuk kejahatan di dalam dirinya.
Di titik tertentu, semua itu nggak lagi bisa dia sembunyikan. Ada adegan yang mencolok—ketika dia menginjak-injak roti dalam luapan emosi.
Di situ, kita bisa melihat, di balik wajah tenangnya, ada amarah yang sewaktu-waktu bisa meledak. Jelas, dia punya masalah yang lebih besar daripada sekadar tekanan status jabatan pekerjaannya.
Kilas Balik yang Mencengangkan
Sedikit demi sedikit, masa lalu The Salesman mulai terungkap. Dia tumbuh di keluarga yang keras, dengan hubungan rumit dengan ayahnya. Salah satu momen paling emosional dalam hidupnya adalah saat ayahnya berada di arena Squid Game.
Sejak kecil, dia seperti kekurangan kasih sayang dan pengakuan (mungkin). Dan mungkin karena itu dia tumbuh jadi pribadi yang haus akan validasi.
Saat akhirnya dia dipromosikan dalam struktur staf Squid Game, reaksinya nggak biasa—seakan-akan itu adalah momen hidup atau mati baginya.
Ketika Ego Berujung Tragedi
Semakin besar ambisinya, semakin besar pula egonya. Dia percaya diri bisa membaca perilaku orang lain dengan sempurna. Namun, keyakinan itu malah membuatnya sombong?
Di akhir cerita, semua sisi gelapnya meledak menjadi tragedi. Kebutuhan berlebihan akan pengakuan, dan emosinya yang nggak stabil akhirnya menghancurkannya. Bukan karena dia kurang pintar atau kurang usaha, tapi karena dia memang kalah di permainan Russian Roulette.
Aktor Gong Yoo berhasil memerankan The Salesman dan telah mencuri banyak perhatian penonton. Salut. Kamu bisa menyaksikan akting dan aksinya dalam Series Squid Game 2 di Netflix.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan yang Lebih Dewasa dan Emosional
-
Review Film In Your Dreams: Serunya Petualangan Ajaib Menyusuri Alam Mimpi
-
Review Film Air Mata Mualaf: Mendalami Gejolak Batin Tatkala Pindah Agama
-
Gentong yang Ingin Gantung Diri
-
Review Film Legenda Kelam Malin Kundang: Menarik di Awal, Kendor di Akhir
Artikel Terkait
-
3 Series yang Dibintangi Zsa Zsa Utari, 'Scandal 3' Teranyar
-
4 Inspirasi Daily OOTD ala Kim Si Eun yang Nyaman dan Stylish
-
Park Sung-hoon Minta Maaf dan Menangis Usai Sebar Poster Porno Squid Game
-
Blunder Kamera di Squid Game 2 Jadi Sorotan, Netizen Beri Beragam Reaksi
-
Mengapa Front Man Jadi Peserta dalam Squid Game 2?
Entertainment
-
5 Alasan Wajib Nonton Yummy Yummy Yummy, Drama China tentang Kuliner
-
Film Chainsaw Man: Reze Arc Tersedia di Platform Digital Mulai Desember Ini
-
Masuki Era Baru, Netflix Resmi Akuisisi Warner Bros. dengan Harga Fantastis
-
Sony Pictures Kembangkan Film Men in Black Baru, Will Smith Kembali Gabung?
-
Pemilihan Cast Film Wuthering Heights Tuai Kritik, Margot Robbie Buka Suara
Terkini
-
Daftar Film Pemenang JAFF 2025, Tinggal Meninggal Borong Penghargaan
-
Lebih dari Sekadar Air Putih, 5 Manfaat Infused Water untuk Kesehatan
-
Marselino Absen, Kini Hanya Tersisa 2 Alumni Generasi Emas SEA Games 2023 di Skuat Garuda
-
Jangan Dianggap Sepele, Ini 5 Langkah Penting Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
-
10 Tanaman Hias Pembersih Udara, Bikin Kamar Segar Tanpa Air Purifier