Bayangkan bertemu dengan anak manis yang langsung mengubah cara pandangmu tentang hidup—dan lebih mengejutkannya lagi, dia adalah anakmu. Inilah titik mula cerita Film Tujuh Hari Untuk Keshia, film drama keluarga yang digarap Sutradara Eman Pradipta yang diproduksi Klikfilm Productions.
Sinopsis Film Tujuh Hari Untuk Keshia
Film berdasarkan novel teenlit karya Inggrid Sonya, akan mengajakmu masuk ke dalam kehidupan Sadewa, pria dewasa yang hidupnya penuh dengan kegagalan dan luka dari hubungan buruk dengan ayahnya. Namun, pertemuannya dengan Keshia, anak yang selama ini nggak pernah dia tahu keberadaannya, telah membuka peluang untuk memperbaiki segalanya. Meski hanya diberi waktu tujuh hari, Sadewa mencoba menciptakan koneksi baru—yang nggak hanya akan mengubah hubungannya dengan Keshia, tapi juga mengajarkannya untuk berdamai dengan dirinya sendiri.
Ah, serius deh, kisahnya cukup menarik dan terasa hangat ya? Dan benar, secuil kisah ini agaknya membangkitkan rasa ingin tahu para penikmat film.
Para Bintang yang Menghidupkan Film Tujuh Hari Untuk Keshia
Eman Pradipta, yang sebelumnya sukses dengan Film Sampai Jadi Debu dan Film Enam Batang, sekali lagi, akan membuktikan keahliannya dalam menyampaikan kisah yang menyentuh. Dan tampaknya kita harus ngasih kesempatan itu untuknya dengan menantikan dan menonton filmnya nanti.
Di sisi lain, deretan para bintangnya: Nugie sebagai Sadewa, lalu ada Tissa Biani, Kiki Narendra, hingga Dewa Dayana, jelas akan siap menampilkan performa akting yang menjanjikan.
Hubungan Ayah dan Anak dalam Film Tujuh Hari Untuk Keshia
Ya, terkait tajuk perihal hubungan ayah dan anak dalam film ini bukan sekadar bumbu cerita semata. Ini merupakan gambaran bagaimana luka dari generasi sebelumnya seringkali jadi bayangan yang membentuk ‘siapa diri kita nantinya’. Betul, Sadewa dan ayahnya ibarat mencerminkan realitas pahit tentang bagaimana hubungan buruk di masa lalu dapat memengaruhi seseorang, dan betapa sulitnya untuk memperbaikinya. Namun, seperti pada ringkasan kisahnya, film ini ngasih secercah harapan—bahwa memutus rantai trauma di dalam keluarga itu sangat mungkin bisa dilakukan.
Oke deh. Film Tujuh Hari Untuk Keshia semoga saja bakal ngasih pengalaman nonton yang nggak hanya menyentuh hati, tapi juga memantik diskusi.
Mampukah Sadewa memperbaiki hubungan dengan Keshia? Dan apakah ini akan jadi awal dari proses penyembuhan untuk dirinya sendiri? Pertanyaan-pertanyaan ini hanya bisa terjawab saat film ini tayang dan kamu menontonnya jdi Klikfilm pada 24 Januari 2025.
Untuk kamu yang suka cerita keluarga penuh makna, film ini wajib masuk dalam daftar tontonanmu!
Baca Juga
-
Review Film Eddington: Paranoia Massal dan Satir Gelap Ala Ari Aster
-
Review Film Smurfs: Petualangan Baru dan Sihir yang Nggak Lekang Oleh Zaman
-
Review Film Sentimental Value: Ladang Luka Lama yang Belum Sembuh
-
Review Series One Night in Idaho: Dokumenter True Crime Menolak Eksploitasi
-
Review Film The Sound: Jerit Horor yang Kehilangan Gaungnya
Artikel Terkait
-
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu: Sebuah Perjalanan Emosional dalam Film Terbaru
-
Belum Tayang, 37.000 Penonton Sudah Antre Buat Nobar Film Keajaiban Air Mata Wanita
-
Adzana Ashel Disebut Kesurupan Saat Reading Film Petaka Gunung Gede, Kepala Sampai Dibenturkan ke Meja
-
Endy Arfian cs Alami Kejadian Mistis Usai Syuting Film Petaka Gunung Gede
-
Dylan O'Brien Resmi Masuk Jajaran Pemain Film Send Help Garapan Sam Raimi
Entertainment
-
STAYC Ubah Kekurangan Jadi Senjata Andalan di Lagu Comeback Bertajuk I Want It
-
Out of the Box, Key SHINee Usung Konsep Thriller di Full Album Bertajuk Hunter
-
Beautiful Strangers oleh TXT: Kuat dan Tumbuh Bersama di Tengah Perbedaan
-
Bergenre Aksi Komedi, Film Bad Day Gaet Cameron Diaz Jadi Bintang Utama
-
Tayang Januari 2026, Anime Hell Mode Rilis Visual Teaser dan Pengisi Suara
Terkini
-
Robi Darwis Ceritakan Momen Paling Berkesan Saat Bela Timnas Indonesia
-
Ulasan Novel The Long Game: Perjalanan Cinta dan Karier di Kota Kecil
-
Future on the Court: Futsal dan Generasi Baru yang Siap Menggebrak
-
Interpretasi Film Sore, Istri dari Masa Depan: Bagiku, Seperti Interaksi Tuhan dan Makhluk-Nya
-
Bersuara itu Hak, Doxing itu Ancaman