Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Poster Film Norma: Antara Mertua dan Menantu (Instagram/deecompany_official)

Hubungan antara menantu dan mertua seringkali jadi topik menarik sekaligus sensitif. Di satu sisi, ada ekspektasi untuk saling mendukung sebagai keluarga baru, tapi di sisi lain, perbedaan nilai dan cara pandang kerap kali memicu konflik.

Film terbaru karya Guntur Soeharjanto, ‘Norma: Antara Mertua dan Menantu’, mengangkat sisi gelap dari hubungan ini dengan menyoroti bagaimana kehancuran rumah tangga bisa datang dari pihak keluarga sendiri. Ih, ngeri ya!

Film yang diproduksi Dee Company mengadaptasi kisah nyata viral di Tiktok milik Norma Risma, yang rumah tangganya dihancurkan ibu kandungnya sendiri. (Dasarnya pun, suami Norma juga tertarik dengan mertuanya). Bikin geregetan ya? 

Dengan mengangkat tema yang sangat relevan sekaligus sensitif banget di masyarakat Indonesia, film ini (sepertinya) berusaha menawarkan eksplorasi tentang bagaimana batasan dan peran dalam keluarga seringkali jadi masalah besar jika nggak dijaga dengan baik.

Dibintangi Tissa Biani sebagai Norma dan Wulan Guritno sebagai ibunya Norma. Film ini jelas sekali menjanjikan pertunjukan emosi yang intens pada penonton.

Dengan Aktor Yusuf Mahardika sebagai suami Norma, serta dukungan bintang-bintang lainnya. Film ini pastinya nggak hanya menyentuh isu hubungan keluarga, tapi juga sisi psikologis dari masing-masing karakter.

Guntur Soeharjanto, yang sebelumnya sukses menyutradarai Film Panggonan Wingit, juga Film 99 Cahaya di Langit Eropa, dirinya dikenal dengan kemampuannya menggali emosi dan konfliknya yang tegang.

Lewat film ini, kita bisa berharap , dia nggak hanya akan menampilkan drama keluarga, tapi juga ngasih ruang bagi penonton untuk merenungkan pentingnya komunikasi, pengertian, dan batasan dalam kehidupan berkeluarga. Seharusnya begitu!

Bukan hanya sekadar drama, Film Norma: Antara Mertua dan Menantu, seharusnya pun akan mengajak kita (penonton) untuk melihat sisi manusiawi dari konflik ini. Bagaimana tekanan sosial, ekspektasi keluarga, dan luka emosional dapat memengaruhi hubungan dalam pernikahan.

Film ini dijadwalkan tayang pada Lebaran 2025, waktu yang pas untuk mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga harmoni keluarga, terutama saat momen-momen kebersamaan. Yeay!

Konflik hubungan menantu dan mertua mungkin terdengar klasik, tapi dalam konteks kisah nyata ini, yang jelas film ini membawa pesan yang lebih kuat dan menyentuh.

Bagaimana menurutmu? Sudah siap menyaksikan drama ini? Wajib banget nonton sih!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Athar Farha