Sinopsis Final Destination: Bloodlines, Kembalinya Death dan Rencana Maut

Waralaba terkenal Final Destination kembali menyapa para penggemar setelah 14 tahun lewat film terbaru bertajuk Final Destination: Bloodlines. Film tersebut merupakan rilisan keenam dari saga yang telah berjalan selama 25 tahun terakhir ini.

Final Destination: Bloodlines kembali memberikan kengerian dari rangkaian insiden tragis yang berhasil memantik trauma para penonton. Namun, kali ini deretan peristiwa keji tersebut datang pada satu keturunan yang menjadi target Death.

Pada 1968, Iris Campbell (Brec Bassinger) dan tunangannya yang bernama Paul (Max Lloyd-Jones) menghadiri sebuah pesta pembukaan Sky View Restaurant Tower di menara pencakar langit.

Iris lalu mendapatkan sebuah firasat mengerikan di tengah pesta tersebut. Ia menyaksikan bahwa pesta itu berubah menjadi sebuah petaka lantaran lantai kacanya pecah hingga menuai kebocoran gas yang berhasil memicu sebuah ledakan dan membunuh banyak orang.

Ia lalu memperingatkan semua orang untuk meninggalkan lantai dansa tersebut. Firasat Iris kemudian benar-benar terjadi, sehingga tamu undangan berhasil menyelamatkan nyawa mereka.

Cerita lalu beralih 65 tahun berikutnya, saat seorang pemuda bernama Stefani Reyes (Kaitlyn Santa Juana) mendapatkan serangkaian mimpi buruk mengenai ambruknya Sky View Tower tersebut.

Stefani lalu mulai mencari jawaban dari mimpi buruk tersebut dengan bantuan temannya, Val (Brenna Llewellyn). Ia pulang ke rumah untuk menanyakan perihal mimpi tersebut serta hubungannya dengan anggota keluarganya.

Setelah bertanya ke berbagai orang, termasuk pamannya yang bernama Howard (Alex Zahara), Stefani pun mendapatkan sebuah petunjuk mengenai kisah masa lalu keluarganya.

Stefani ternyata merupakan seorang cucu Iris, salah satu orang dalam mimpinya yang menjadi penyintas kecelakaan tragis tersebut. Howard lalu menjelaskan bahwa ibunya sangat protektif terhadap anak-anak yang membuat hubungan mereka menjadi renggang karena terkekang.

Kendati demikian, Howard tetap menyampaikan informasi mengenai keberadaan Iris. Stefani akhirnya pergi menemui Iris yang kini bertempat di sebuah kabin terpencil di tengah hutan.

Iris lalu memberitahukan bahwa mimpi Stefani itu berasal dari kejadian nyata yang pernah dialaminya. Ia mengakui pernah merusak rencana Death yang tengah menyusun sebuah takdir tragis untuk orang-orang di Sky View Restaurant Tower pada 1968.

Firasat Iris sudah membuat orang-orang di lokasi itu berhasil selamat. Namun, Death akhirnya mulai menyasar kepada semua orang yang ada di tower itu hingga keturunannya, lantaran mereka semua dianggap tidak layak hidup di dunia ini.

Namun, Iris berhasil berkali-kali selamat dari rencana Death setelah mengumpulkan berbagai informasi. Banyak informasi yang ternyata dikumpulkan di buku tersebut yang kemudian diserahkan kepada Stefani karena Iris merasa dirinya tak akan lama lagi hidup.

Ia meminta agar Stefani dapat mencegah kematian keluarga besarnya, terutama garis keturunan Iris. Kendati demikian, usaha tersebut tidak berjalan mudah karena Death mempunyai banyak rencana maut yang mematikan.

Final Destination: Bloodlines kali ini diarahkan oleh Zach Lipovsky dan Adam Stein dengan naskah hasil garapan Guy Busick dengan Lori Evans Taylor. Kedua penulis skenario tersebut juga mengerjakan naskah Bloodlines ini dengan Jon Watts.

Para pemain dalam Final Destination Bloodlines hampir seluruhnya merupakan nama-nama baru di saga tersebut, termasuk Kaitlyn Santa Juana, Teo Briones, Richard Harmon, Owen Patrick Joyner, Rya Kihlstedt, Anna Lore, serta Brec Bassinger.

Namun, ada pula karakter legendaris William Bludworth yang dimainkan oleh mendiang Tony Todd. Ia bermain sebagai karakter itu untuk terakhir kali, sebelum dirinya dilaporkan meninggal dunia pada November 2024 lalu.

Final Destination: Bloodlines telah tayang di bioskop Indonesia pada 14 Mei 2025.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS