Kadang, ada film yang bikin kita duduk terpaku bukan karena ceritanya luar biasa, tapi karena cerita di balik layar yang lebih gila ketimbang apa pun yang tertulis di naskahnya.
Nah, Film Rust yang bisa Sobat Yoursay tonton di Prime Video sejak Mei 2025, jelas salah satunya. Merupakan film koboi dengan latar 1882 di Wyoming, tentang sosok outlaw tua yang mencoba menyelamatkan cucunya dari tiang gantung.
Terus cerita di balik layar yang menarik apa? salah satunya terkait tragedi nyata yang menghentikan produksi film ini di tengah jalan, yang mana, merenggut nyawa sinematografer Halyna Hutchins.
Tragedi itu terjadi pada Oktober 2021. Penyebabnya? Alec Baldwin, sang bintang sekaligus produser, secara nggak sengaja menembakkan pistol properti yang ternyata berisi peluru sungguhan. Hutchins tewas, sutradara Joel Souza terluka. Dunia film gempar. Produksi dihentikan. Dan ketika akhirnya syuting dilanjutkan ± satu setengah tahun kemudian, rasanya seperti membuka kembali luka yang belum kering.
Terlepas aku pun sempat mengikuti beritanya, tapi, yuk kita fokus bicara soal filmnya!
Sekilas tentang Film Rust
‘Rust’ bercerita tentang Lucas Hollister (Patrick Scott McDermott), anak ±13 tahun yang secara nggak sengaja menembak mati tetangganya.
Lucas divonis hukuman mati (gantung), tapi sang kakek, Harland Rust (Alec Baldwin),dulunya mafia, nekat menyelamatkannya dari jerat hukum dan membawa cucunya kabur.
Ceritanya lalu menjelma jadi road movie yang penuh pelarian, baku tembak, dan hubungan yang rumit antara Lucas dan Harland.
Di tengah pelarian itu, ada dua subplot yang beriringan.
Pertama, sang sheriff (Josh Hopkins) yang sedang krisis iman dan terpaksa mengejar Rust setelah dua deputinya tewas dalam aksi pengejaran itu.
Kedua, si "preacher" sadis yang jadi pemburu bayaran paling berbahaya (Travis Fimmel), mirip banget dengan villain klasik dalam ‘The Night of the Hunter. Dia mengutip ayat Alkitab sambil menembak orang. Tegang, tapi juga agak teatrikal.
Impresi Selepas Nonton Film Rust
Secara visual, Film Rust memang punya momen-momen indah. Sinematografer Halyna Hutchins, dalam arahan terakhirnya, memperlihatkan betapa kuatnya mata sinematiknya. Siluet, asap rokok, debu padang gurun, dan lanskap luas yang bikin manusia terlihat kecil, semuanya ditangkap dengan gaya yang rasanya kayak nonton film jadul.
Sayangnya, pujian kayaknya di situ doang. Cerita film ini kayak ingin jadi bombastis dengan memaksakan diri mengulik drama keluarga, kisah kriminal, western klasik, sampai ajang paling emosional. Akibatnya? Banyak dialog yang terasa terlalu “ditulis”, kayak kutipan novel yang dipaksa keluar dari mulut koboi. Dan sepertinya, Alec Baldwin kelihatan nggak nyaman jadi Harland Rust. Wibawanya kurang, aksennya nanggung, dan energinya senanggung itu.
Yang ironis (dan agak nggak enak dibahas, tapi ya gimana lagi), terkait gimana film ini dipenuhi adegan tembak-tembakan, yang padahal satu nyawa nyata hilang gara-gara pistol saat proses syuting. Sulit banget buat benar-benar tenggelam dalam ceritanya tanpa terus kepikiran:, “Ini semua sepadan nggak, sih?”
Kalau ditanya apakah Film Rust layak ditonton, jawabannya: TERGANTUNG.
Kalau Sobat Yoursay penggemar western dan penasaran sama dedikasi terakhir Sinematografer Halyna Hutchins, mungkin film ini punya nilai sejarah tersendiri. Namun kalau nonton buat mencari film koboi yang kuat dari segi cerita, karakter, dan rasa, Film Rust nggak akan nyangkut lama di ingatan, apalagi di hatimu. Hehehe!
Percayalah, pengalaman nonton terbaik adalah dari pengalaman nonton sendiri. Jika Sobat Yoursay mau nonton untuk membuktikannya sendiri, jangan ragu ya!
Skor: 1,6/5
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Review Film Shadow Force: Bintang Besar Cerita Loyo
-
Mengupas Mitologi Sang Maut dalam Film Final Destination: Bloodlines
-
Film Jodoh 3 Bujang, Angkat Cerita Cinta yang Unik
-
Review Film A Desert: Tontonan Sunyi yang Bikin Gelisah Sepanjang Durasi
-
Review Film The Fishbowl: Hening yang Menggetarkan Hati
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel The Tenant: Suara Misterius dan Bau Busuk dari Penyewa Baru
-
Ulasan Novel Pelangi Waktu Malam, Kisah Luka dan Cinta yang Terlambat
-
Lagu Ordinary Confession: Pengakuan Cinta di Balik Melodi Sederhana
-
Ulasan Buku Romantisme Berhaji, Menuju Tanah Suci Berbekal Niat dari Hati
-
Kong Djie Coffee: Duduk Sejenak Menyesap Kopi Autentik Khas Belitung
Terkini
-
Thailand Open 2025: Dua Ganda Putri Indonesia Melanggang ke Perempat Final
-
4 Alasan Drama Korea Second Shot at Love Layak Masuk Daftar Tontonan Kamu!
-
Dipanggil Malaysia, Bagaimana Kualitas Gabriel Palmero Dibandingkan para Pemain Indonesia?
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
8 Rekomendasi Film Revenge Action Terbaik, Wajib Tonton!