Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | raysa zahra
Film Black Phone 2 (Universal Pictures)

Universal Pictures akhirnya resmi merilis trailer perdana film Black Phone 2. Setelah penantian selama empat tahun, sekuel ini siap menghantui penonton di bioskop mulai 17 Oktober mendatang, tepat di musim Halloween.

Kehadiran Scott Derrickson kembali di kursi sutradara semakin menambah antusiasme penggemar untuk menyaksikan kelanjutan kisah yang diadaptasi dari cerita horor karya Joe Hill tersebut.

Meski The Grabber (Ethan Hawke) berhasil dilenyapkan di ending film pertamanya yang berjudul The Black Phone, Finney (Mason Thames) ternyata masih dihantui oleh sosok sang pembunuh dari alam baka.

Trailer Black Phone 2 ini membuka kemungkinan besar bahwa film sekuelnya akan menghadirkan sentuhan supernatural yang kental, sejalan dengan tema horor modern yang kerap mengangkat isu trauma masa lalu.

Kisahnya pun makin gelap, dengan misteri yang terungkap lewat pengalaman para korban The Grabber sebelumnya yang kabarnya berasal dari masa lalunya saat bekerja di sebuah perkemahan anak-anak.

Finn yang kini berusia 17 tahun masih berjuang menghadapi trauma hidupnya setelah mengalami penculikan. Sementara itu, Gwen, adiknya yang berusia 15 tahun, mulai menerima panggilan misterius lewat telepon hitam dalam mimpinya.

Ia juga sering melihat bayangan mengerikan tentang tiga anak laki-laki yang tengah diburu di sebuah kamp musim dingin bernama Alpine Lake.

Bertekad memecahkan misteri dan mengakhiri penderitaan bagi dirinya dan kakaknya, Gwen berhasil membujuk Finn untuk mengunjungi kamp itu saat badai musim dingin melanda.

Di sana, mereka menemukan hal mengejutkan antara The Grabber dengan sejarah keluarganya sendiri, yang mana ternyata memiliki kaitan lebih dalam.

Gwen dan Finn pun harus menghadapi sang pembunuh yang kini semakin berbahaya, bahkan setelah kematiannya.

Film The Black Phone diadaptasi dari cerita pendek karya Joe Hill dengan judul yang sama. Namun untuk sekuelnya, Scott Derrickson bersama penulis skenario C. Robert Cargill benar-benar memulai dari nol, tanpa materi dasar.

The Black Phone menjadi salah satu film pendulang keuntungan besar bagi Universal Pictures pada tahun perilisannya. Film ini menutup masa tayangnya dengan meraup total pendapatan sebesar 161,4 juta dolar secara global.

Dengan kesuksesan tersebut, Scott Derrickson pun sangat bersemangat untuk kembali menggarap kelanjutan kisah horor ini.

Scott Derrickson sebelumnya telah membocorkan ada perbedaan utama dari Black Phone 2 dengan film sebelumnya, yakni terletak pada pendekatannya yang lebih dewasa.

Jika film pertama adalah kisah coming-of-age berlatar sekolah menengah pertama, maka sekuelnya mengusung tema coming-of-age di masa sekolah menengah atas.

"Perbedaan utamanya adalah ini film coming-of-age (perjalanan pendewasaan) yang berlatar di SMA, sama seperti film pertamanya yang mengangkat cerita coming-of-age di SMP. Tapi, dua fase itu jelas sangat berbeda. Film coming-of-age di SMA butuh pendekatan yang lebih dalam. Harus lebih terasa intens, lebih grafis, dan lebih menakutkan," ungkap Scott Derrickson, dikutip pada Senin (2/6/2025).

Melalui sekuel ini, Scott Derrickson ingin mengeksplorasi perkembangan karakter-karakter yang kini telah tumbuh dewasa setelah empat tahun berlalu sejak peristiwa di film pertama. Baginya, perubahan itu menjadi hal yang menarik untuk digali lebih dalam.

"Menurutku, perubahan yang terjadi pada manusia di masa peralihan dari SMP ke SMA itu salah satu perubahan terbesar dalam hidup kita. Jadi, bisa mengeksplorasi kembali karakter-karakter ini, yang sudah berkembang sebagai pribadi dalam kurun waktu empat tahun sejak film pertama, juga jadi sesuatu yang sangat menarik buatku," sambungnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

raysa zahra