Kalau dengar kata ‘agen’, yang langsung terbayang mungkin agen pulsa, agen galon, atau agen asuransi. Nah, bagaimana kalau ada si agen isi ulang pulsa ternyata diam-diam agen rahasia negara? Pastikan bikin takjub. Dan inilah premis segar dan penuh tawa dari ‘Agen +62’, film komedi-aksi besutan Dinna Jasanti.
Sekilas tentang Film Agen +62
Indonesia, negeri dengan berjuta profesi agen. Dari agen token listrik sampai agen isi ulang pulsa, hampir semua sudut kehidupan bisa diisi embel-embel ‘agen’. Namun, siapa sangka, dari sekian banyak, hanya dua agen berpangkat terendah yang tersisa saat organisasi rahasia negara mengalami kebocoran data besar-besaran?
Selamat datang di PUANAS (Pusat Agen Nasional), sebuah lembaga intelijen rahasia fiktif yang jadi pusat kekacauan dalam Film Agen +62.
Ketika semua identitas agen senior terbongkar, hanya Dito dan Martha yang tersisa dalam bayang-bayang. Identitas mereka yang nggak penting justru jadi keuntungan karena nggak terdeteksi dan masih bisa dikirim menjalankan misi genting.
Tugas mereka? Membongkar jaringan judi online ilegal terbesar di Indonesia. Eh, tapi bisa ditebak dong, upaya dua agen kelas teri itu justru berujung pada berbagai kekacauan, komedi nggak terduga, dan tentu saja, kritik sosial yang terasa begitu dekat dengan kenyataan.
Jadi, apa sih menariknya film ini? Kepoin yuk!
Semenarik Apa Film Agen +62?
Daya tarik Film Agen +62 ada pada keberaniannya menyentuh fenomena lokal yang sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Lewat judulnya saja, film ini sudah menampilkan lelucon terselubung: ‘Agen +62’, yang menyelipkan kode telepon Indonesia yang kini juga jadi simbol kelucuan khas warga +62 di dunia maya.
Dari teaser posternya, film ini tampaknya nggak sekadar menghadirkan komedi slapstick. Sepertinya juga bakal menawarkan observasi tajam pada kultur birokrasi, hirarki sosial di institusi negara, dan kebiasaan unik masyarakat yang membuat segala hal bisa dijadikan profesi.
Dalam konteks ini, ‘Agen +62’ seperti menertawakan absurditas sistem yang berjalan dengan caranya sendiri. Ketika para pejabat dan agen elit nggak lagi bisa diandalkan, justru karakter-karakter receh yang harus menyelamatkan situasi. Maka jelas, ini tuh sebuah sindiran yang dibungkus dalam komedi aksi, yang membuat kritik sosial terasa ringan tapi mengena.
Salah satu hal paling mencolok dari film ini terkait deretan pemainnya yang campur aduk, unik, dan nggak disangka-sangka gitu.
Mulai dari Rieke Diah Pitaloka, yang sebenarnya beliau pun punya kiprah politik. Bahkan Cinta Laura yang kini kerap tampil dalam proyek-proyek dengan karakter yang kuat. Di sisi lain, hadir pula nama-nama dari dunia hiburan lainnya, di antaranya; Keanu Angelo dan Fadil Jaidi, yang punya gaya blak-blakan dan humor spontan di media sosial.
Masih ditambah pula penampilan Dara Arafah, Nafiza Fatia Rani, Totos Rasiti, Tenno Ali, Fanny Fadillah, Chandra Satria, dan Olga Lydia.
Dari gabungan bintang-bintangnya pun menciptakan ensemble cast yang berasal dari berbagai ‘ekosistem’ hiburan, baik media TV, film, media sosial, bahkan politik. Ini membuka potensi interaksi karakter yang eksplosif, kocak, dan tentunya nggak pasaran. Bila nantinya mampu diarahkan dengan ritme komedi yang tepat, keberagaman gaya ini justru bisa jadi daya tarik utama film.
Di balik kelucuannya, ‘Agen +62’ juga punya nyali untuk mengangkat dua isu besar yang sedang jadi sorotan nasional: Kebocoran data pribadi dan maraknya judi online ilegal.
Kedua isu ini bukan sekadar sensasi media, melainkan realita harian. Kebocoran data sudah jadi momok menakutkan bagi siapa pun yang pernah mengisi formulir online. Sementara judi online hingga detik ini sudah jadi kayak parasit yang merambah semua lapisan masyarakat, dari tukang parkir hingga pelajar SMA, dari grup WhatsApp keluarga sampai iklan berseliweran di platform streaming.
Alih-alih mengangkatnya secara muram, film ini memilih pendekatan jenaka. Ini bukan berarti mengecilkan masalahnya, justru sebaliknya, komedi menjadi alat refleksi yang ampuh. Ketika tawa muncul, kesadaran pun ikut mengalir lebih lembut. Penonton jadi nggak merasa digurui, tapi tetap diajak berpikir.
Bila Sobat Yoursay menyukai film dengan pendekatan absurd, penuh referensi lokal, dan mengajak tertawa sambil merenung, Film Agen +62 bisa jadi pilihan tepat buat nobar di bioskop tanggal 3 Juli 2025. Yuk, kita tunggu kabar selanjutnya!
Baca Juga
-
Review Film Gowok - Kamasutra Jawa: Nggak Cuma Bahas Seksualitas yang Sensual
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
-
Review Film Holly: Tenang di Permukaan tapi Gelisah di Dalam
-
Review Film Ballerina: Spin-off John Wick yang Kurang Nampol?
-
Konflik Agraria yang Menggetarkan dalam Film Seribu Bayang Purnama
Artikel Terkait
-
Review Film Gowok - Kamasutra Jawa: Nggak Cuma Bahas Seksualitas yang Sensual
-
Setelah G20, Viola Davis Digaet Jadi Bintang Utama di Film Ally Clark
-
Rekomendasi Film Horor yang Rilis di Netflix Juni 2025, Dijamin Bikin Merinding!
-
Kini Terancam Akibat Tambang Nikel, Cinta Laura Sempat Promosikan Raja Ampat di Cannes Film Festival
-
6 Rekomendasi Film Hollywood yang Tayang di Vidio Bulan Juni 2025
Entertainment
-
Hangatkan Hati, Doyoung Hidupkan Suasana Musim Panas di Teaser MV Memory
-
Setelah G20, Viola Davis Digaet Jadi Bintang Utama di Film Ally Clark
-
Segera Tayang Season 3, Kreator Beber Ide untuk Spin-off Squid Game
-
Novel Klasik Animal Farm Kembali Diadaptasi Jadi Film Animasi Terbaru
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
Terkini
-
Ulasan Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal: Drama Korea Rasa Indonesia
-
Gubernur Jawa Barat Hapus PR: Solusi Pendidikan atau Tantangan Baru?
-
Karir Tak Jelas, Marselino Ferdinan akan Dipinjamkan oleh Oxford United?
-
Grantha Dayatina Eratkan Kebersamaan Lansia Lewat "Romansa Estetika"
-
Bukan Sekadar Hiburan: Membaca Novel Bisa Asah Daya Ingat dan Sehatkan Otak