Pada 1975, Universal Pictures merilis sebuah film yang mengubah industri perfilman selamanya berjudul Jaws karya Steven Spielberg.
Saat itu, Steven Spielberg masih tergolong pendatang baru dan mendapatkan proyek tersebut setelah produser Richard D. Zanuck dan David Brown kehilangan sutradara untuk proyek monster laut tersebut.
Di tahun ini, TCM bersama Universal Pictures serta pihak lainnya berencana menggelar perayaan anniversary ke-50 perilisan film Jaws.
Musim panas ini penonton Indonesia akan mendapat kesempatan untuk kembali menyaksikan karya legendaris Steven Spielberg itu di bioskop lMAX Indonesia mulai 29 Agustus 2025.
Film Jaws sendiri mengawali kisahnya dengan munculnya kasus seorang gadis yang hilang ketika berenang saat pesta pantai berlangsung larut malam.
Ketika jasadnya ditemukan di tepi pantai, Kepala Polisi Martin Brody (Roy Scheider) meyakini penyebabnya adalah serangan hiu.
Wali kota (Murray Hamilton) khawatir kabar tersebut akan merugikan pariwisata, sehingga menutup-nutupi kejadian itu. Setelah terjadi beberapa serangan lagi yang menjadi sorotan, para nelayan setempat berhasil menangkap seekor hiu.
Namun, ahli ikan (ichthyologist) Matt Hooper (Richard Dreyfuss) menyebut bahwa ukuran hiu tersebut terlalu kecil untuk menjadi pelaku serangan sebelumnya, tetapi apa yang disampaikannya itu justru diabaikan.
Quint, nelayan lokal berpengalaman dalam memburu hiu, menawarkan jasanya untuk menangkap sang predator dengan bayaran tinggi.
Tak lama, Quint bergabung dengan Brody dan Matt Hooper dari Oceanographic Institute untuk memburu hiu putih besar di laut lepas.
Sebagian besar proses syuting Jaws berlangsung di Martha’s Vineyard, Massachusetts, antara Mei hingga Oktober 1974.
Jaws menjadi prototipe film laris musim panas dan meraih sejumlah penghargaan untuk musik serta penyuntingannya.
Film ini meraih tiga piala Academy Awards dan menghasilkan pendapatan internasional sebesar 476,5 juta dolar AS dari anggaran 9 juta dolar AS.
Pada masanya, film ini memegang rekor sebagai film dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah hingga posisi tersebut diambil alih Star Wars dua tahun kemudian.
Kedua film tersebut berperan besar membentuk model bisnis modern Hollywood yang mengandalkan film aksi dan petualangan dengan premis sederhana namun berdampak luas, dirilis pada musim panas di ribuan bioskop, dan dipromosikan secara masif.
Kesuksesan tersebut berlanjut dengan tiga film lanjutan, yakni Jaws 2 (1978), Jaws 3-D (1983), dan Jaws: The Revenge (1987).
Beberapa di antaranya tetap menghasilkan keuntungan, seperti Jaws 2 garapan Jeannot Szwarc yang mengantongi 208 juta dolar AS dari anggaran 20 juta dolar AS.
Film Jaws 3-D garapan Joe Alves berhasil meraup pendapatan hingga USD 88 juta dari modal USD 18 juta.
Namun pencapaian itu merosot tajam di film terakhirnya, Jaws: The Revenge. Bahkan, banyak yang menilai Jaws: The Revenge sebagai film terburuk dalam seri ini.
Disutradarai Joseph Sargent dan dibintangi Lorraine Gary, Lance Guest, serta Michael Caine, film tersebut hanya mengantongi USD 51,9 juta dari bujet USD 23 juta.
Rating-nya di situs Rotten Tomatoes pun jeblok, dengan skor 2% dari kritikus dan 15% dari kalangan penonton.
Jaws: The Revenge mengikuti kisah Ellen Brody yang yakin seekor hiu putih besar sengaja mengincar keluarganya untuk membalas dendam.
Keyakinan itu semakin kuat setelah putra bungsunya, Sean, tewas akibat serangan hiu di Amity.
Demi menenangkan diri, Ellen pergi ke Bahama bersama putra sulungnya, Michael. Namun teror hiu yang sama justru terus menghantui mereka di perairan tropis tersebut.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kisah Asal Usul Rambo Bakal Dibuat Film, Noah Centineo Jadi Bintang Utama
-
36 Tahun Eksis, Manga Berserk Kini Tercetak Sebanyak 70 Juta Eksemplar
-
Berlatar di Kota London, Syuting Film Narnia Versi Netflix Resmi Dimulai
-
Kembali Satu Proyek, Kevin Hart dan John Cena Main Film The Leading Man
-
Makoto Shinkai Akui Film Live Action 5 Centimeters per Second Bikin Terharu
Artikel Terkait
-
Produser Film Merah Putih One for All Bantah Didanai Pemerintah: Fitnah Keji
-
Film Merah Putih One For All Dibiayai Siapa? Ternyata Budget Aslinya Bukan Rp6 Miliar
-
Resmi Tayang, Zach Cregger Tuai Pujian Kritikus Berkat Kesuksesan Weapons
-
Untung Besar di Box Office, Weapons Salip Freakier Friday di Pekan Debut
-
Merah Putih One For All Pakai Judul Bahasa Inggris Biar Dipahami Anak-Anak, Apa Hubungannya?
Entertainment
-
Jadi Penulis lirik, Joy Buktikan Bakat Baru di Album 'From Joy, with Love'
-
Dreamy Abis! Jisoo Tampil Elegan dan Emosional di MV Spesial Lagu Your Love
-
Resmi Tayang, Zach Cregger Tuai Pujian Kritikus Berkat Kesuksesan Weapons
-
Untung Besar di Box Office, Weapons Salip Freakier Friday di Pekan Debut
-
Kisah Asal Usul Rambo Bakal Dibuat Film, Noah Centineo Jadi Bintang Utama
Terkini
-
Novel Pasar Gubahan Kuntowijoyo: Menilik Kuasa di Dalam Pasar
-
SEVENTEEN Thanks: Rasa Terima Kasih Tulus untuk Semua Cinta Selama Ini
-
Terkadang, Kamu Hanya Perlu Nonton Film Buat Sembuh dari Luka Batin
-
Berlogika di Manhwa Isekai Lewat Must the Reincarnated Mother Always Die?
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar