Netflix merilis teaser perdana A House of Dynamite. Film ini menampilkan Idris Elba dan Rebecca Ferguson sebagai tokoh utama yang berusaha menyelamatkan negara dari teror serangan nuklir.
Selain Idris Elba dan Rebecca Ferguson, A House of Dynamite juga menampilkan Gabriel Basso (Hillbilly Elegy, The Night Agent), Jared Harris (Chernobyl), Tracy Letts (The Big Short), Anthony Ramos (In the Heights), Moses Ingram (The Queen’s Gambit), Jonah Hauer-King (The Little Mermaid)
Deretan pemain semakin meriah dengan kehadiran Greta Lee (Past Lives), Jason Clarke (Zero Dark Thirty), Malachi Beasley (Monster: The Jeffrey Dahmer Story), Brian Tee (Chicago Med), Brittany O’Grady (Little Voice), Gbenga Akinnagbe (The Wire), Willa Fitzgerald (Scream: The TV Series), hingga Renée Elise Goldsberry (Hamilton).
Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Inggris pada 3 Oktober, kemudian menyusul di Amerika Serikat pada 10 Oktober, sebelum akhirnya rilis global melalui platform Netflix pada 24 Oktober 2025.
Disutradarai Kathryn Bigelow, A House of Dynamite berfokus pada sekelompok pejabat pemerintah yang harus menghadapi serangan nuklir yang ditargetkan menghantam kota Chicago.
Idris Elba berperan sebagai Presiden Amerika Serikat, sementara Rebecca Ferguson memerankan kapten komunikasi militer bernama Olivia Walker.
Di balik layar, Brian Bell dan Sarah Bremner duduk sebagai executive producers, dengan Jeremy Hindle dan Sumaiya Kaveh sebagai co-producers. Kursi sinematografer dipegang Barry Ackroyd, BSC, sementara desain produksi ditangani Jeremy Hindle.
Sarah Edwards dipercaya sebagai costume designer, dengan Kirk Baxter, A.C.E. bertugas di ruang editing. Musik digarap oleh Volker Bertelmann dan tata suara dikerjakan Paul N. J. Ottosson. Proses casting sendiri dikurasi oleh Susanne Scheel.
A House of Dynamite menjadi film terbaru Kathryn Bigelow setelah delapan tahun. Dalam wawancara dengan Netflix Tudum, ia membeberkan cerita intens dalam film tersebutlah yang membuatnya kembali duduk di kursi sutradara.
“Aku tumbuh di era ketika bersembunyi di bawah meja sekolah dianggap sebagai protokol utama untuk bertahan dari serangan bom atom. Sekarang hal itu terasa absurd dan memang begitu, tapi pada masa itu ancamannya terasa begitu nyata sehingga langkah seperti itu dianggap serius," kata Kathryn Bigelow, dikutip pada Kamis (4/9/2025).
Ia menambahkan, "Hari ini, bahayanya justru semakin meningkat. Banyak negara memiliki cukup senjata nuklir untuk mengakhiri peradaban hanya dalam hitungan menit. Namun tetap saja ada semacam kebisuan kolektif, normalisasi diam-diam terhadap sesuatu yang sebenarnya tak terpikirkan.”
“Bagaimana kita bisa menyebutnya sebagai ‘pertahanan’ jika hasil akhirnya adalah kehancuran total? Aku ingin membuat film yang menghadapi paradoks ini untuk menggali kegilaan dari dunia yang terus hidup di bawah bayang-bayang kepunahan, namun jarang benar-benar membicarakannya,” tutupnya.
Kathryn Bigelow telah menjadi salah satu sutradara paling berpengaruh di generasinya. Ia memulai debutnya sebagai sutradara film layar lebar lewat The Loveless (1981), kemudian semakin dikenal lewat Near Dark (1987), Blue Steel (1990), dan Point Break (1991) yang kala itu menjadi hit terbesarnya di box office.
Kesuksesan penghargaan baru diraih melalui The Hurt Locker (2008). Lewat film tersebut, Kathryn Bigelow sukses menjadi perempuan pertama yang memenangkan Academy Award di kategori Best Director.
A House of Dynamite sudah mencatat awal yang cukup meyakinkan di situs Rotten Tomatoes dengan meraih rating 89% dari 27 ulasan.
Dengan catatan positif dari kritikus yang sudah masuk sejak awal, menarik untuk ditunggu bagaimana reaksi penonton terhadap film ini setelah rilis nanti.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dibintangi Paul Mescal, Film Hamnet Soroti Sisi Shakespeare yang Penuh Duka
-
Resmi, Ini Jadwal Rilis Film Wake Up Dead Man: A Knives Out Mystery
-
Trailer Film The Woman in Cabin 10: Menguak Kematian Wanita Misterius
-
Diungkap Olivia Cooke, Ini Bocoran Terbaru House of the Dragon Season 3
-
Rilis 3 Oktober, Monster: The Ed Gein Story Kisahkan Pembunuh Era 1950-an
Artikel Terkait
-
Sinopsis Film 'Mt. Fuji and Happiness Code', Dibintangi Issei Mamehara
-
Review Film The Conjuring: Last Rites, Penutup Seri Horor yang Menyeramkan!
-
Dibintangi Paul Mescal, Film Hamnet Soroti Sisi Shakespeare yang Penuh Duka
-
Resmi, Ini Jadwal Rilis Film Wake Up Dead Man: A Knives Out Mystery
-
Pesan Teroris untuk Pemerintah dalam Film 13 Bom di Jakarta, Relate dengan Kondisi Terkini
Entertainment
-
Sinopsis Film 'Mt. Fuji and Happiness Code', Dibintangi Issei Mamehara
-
Elizabeth Olsen Kembali Jadi Wanda Maximoff Versi Seram di Proyek Baru MCU
-
Sinopsis Drama China Silk Road Treasure, Dibintangi Yan Yi Kuan dan Qiao Zhen Yu
-
Dibintangi Paul Mescal, Film Hamnet Soroti Sisi Shakespeare yang Penuh Duka
-
Oda-sensei Kembali Perkenalkan Pengguna Haki Tingkat Dewa, Siapakah Dia?
Terkini
-
Rujuk Demi Negara? Kronologi Lengkap Drama Arhan Zize yang Selalu Muncul Pas Lagi Ada Isu Panas
-
4 Rekomendasi Toner Mengandung Pinus untuk Cegah Jerawat dan Sebum Berlebih
-
Daftar Kekayaan Rusdi Masse, Wakil Ketua Komisi III yang Baru: Dari Properti Singapura hingga Mercy
-
Tim Bank Digital vs Tim Konvensional? Udah Nggak Zaman, Mending Jadi Tim Cuan Aja!
-
4 Sheet Mask Korea Green Tea Solusi Praktis Atasi Redness dan Kontrol Sebum