Hayuning Ratri Hapsari | A Ratna Sofia S
Helwa Bachmid dan Habib Bahar (Instagram/helwabachmid_)
A Ratna Sofia S

Publik dikejutkan oleh curhatan mendalam dan pilu yang disampaikan model Helwa Bachmid melalui akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut, Helwa mengungkap kisah pernikahan siri dengan ulama Habib Bahar bin Smith yang ia sebut penuh ketidakadilan dan membuatnya tertekan secara emosional.

Curhatan ini langsung menyita perhatian warganet karena berisi pengakuan detail soal hubungan rumah tangga yang telah ia pendam selama setahun.

Helwa membeberkan bahwa ia dinikahi tanpa mahar layak, tanpa buku nikah, dan hanya dengan nafkah seadanya. Lebih jauh, ia menunjukkan bukti percakapan yang mengindikasikan bahwa dirinya bersedia menikah karena meyakini Habib Bahar telah berpisah dari istrinya.

Namun kenyataan yang ia hadapi setelah akad berjalan jauh dari ekspektasi. Curhatannya memantik simpati publik sekaligus membuka lembaran baru dari kisah rumah tangga yang selama ini ditutupi.

Kisah ini menjadi viral setelah Helwa menampilkan foto cincin pernikahan mereka yang hanya seberat dua gram, serta menyebut bahwa selama setahun menjalani pernikahan siri, ia lebih banyak merasa tersakiti daripada dicintai.

Kondisi tersebut membuatnya akhirnya memberanikan diri menyuarakan pengalaman pahit yang selama ini ia simpan rapat-rapat.

Curhatan Pedih Helwa Bachmid di Media Sosial

Dalam unggahan Instagram-nya, Helwa Bachmid memaparkan awal hubungan yang dibangun berdasarkan kepercayaan bahwa Habib Bahar telah bercerai dari istrinya.

Ia menunjukkan tangkapan layar percakapan yang memperlihatkan pengakuan sang ulama serta permohonan cerai yang dikirimkan kepadanya. Keyakinan tersebut menjadi landasan Helwa menerima lamaran yang awalnya ia tolak.

Namun setelah menikah, kenyataan pahit mulai dirasakannya. Helwa mengaku dinikahi tanpa mahar selain cincin dua gram, tanpa buku nikah resmi, dan menjalani rumah tangga tanpa nafkah layak.

Ia merasa posisinya sebagai istri tidak pernah dihargai, bahkan menyebut dirinya seperti “istri cadangan” yang hanya ditemui ketika suami menghendaki hubungan suami istri.

Selama satu tahun menikah siri, Helwa merasa semakin tertekan. Ia mengungkap bahwa nafkah yang diberikan tidak menentu dan bergantung sepenuhnya pada kemauan suami. Bahkan, ia jarang mendapat perhatian maupun bimbingan agama, membuat tekanan mentalnya semakin berat.

Puncak rasa kecewa dialami Helwa ketika Habib Bahar mengaku kembali kepada istrinya yang dahulu, meski sebelumnya menyatakan telah bercerai.

Pengakuan tersebut membuat Helwa merasa dikhianati dan semakin kehilangan arah dalam pernikahan yang ia jalani secara sembunyi-sembunyi.

Kronologi Pernikahan Siri yang Penuh Luka

Pernikahan siri Helwa Bachmid dan Habib Bahar terjadi pada 15 November 2024. Akad hanya dilakukan berdasarkan agama tanpa legalitas negara dan tanpa kejelasan terkait mahar. Helwa menyebut bahwa tidak ada kehadiran saksi dari pihak keluarganya secara lengkap, sehingga pernikahan terasa janggal sejak awal.

Lama-kelamaan, hubungan itu semakin memudar dan dipenuhi tekanan emosional. Selama setahun menjalani rumah tangga yang disembunyikan, Helwa lebih sering merasa ditinggalkan.

Tidak ada publikasi status, tidak ada pengakuan, dan tidak ada kepastian. Bahkan, ia merasa rumah tangganya hanya berlangsung ketika suami menginginkannya.

Ketidakjelasan status menjadi masalah besar bagi Helwa. Ia menilai pernikahan tersebut tidak memberinya perlindungan hukum maupun sosial.

Bahkan, ia mengaku hanya ditemui ketika suaminya membutuhkan, sedangkan kesehariannya penuh dengan kegelisahan dan rasa kesepian.

Situasi semakin sulit ketika Habib Bahar kembali kepada istri sebelumnya. Bagi Helwa, hal itu menjadi pukulan telak yang membuatnya merasa hubungan mereka selama ini tidak pernah memiliki fondasi kuat.

Di tengah tekanan mental tersebut, ia akhirnya memutuskan bersuara ke publik, berharap ada keadilan atas kisah yang ia alami.

Curhatan Helwa Bachmid mengenai pernikahan siri dengan Habib Bahar membuka realitas pahit yang dialami sebagian perempuan dalam hubungan tanpa perlindungan hukum.

Pengakuannya tentang tekanan mental, ketidakjelasan status, hingga minimnya perhatian dan nafkah menyoroti betapa rentannya posisi istri dalam pernikahan siri. Publik kini menantikan apakah akan ada klarifikasi lanjutan dari pihak terkait seiring mencuatnya kisah ini.