Hayuning Ratri Hapsari | Natasya Regina
Denny Sumargo [Instagram/sumargodenny]
Natasya Regina

Gelombang banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam dua pekan terakhir meninggalkan kerusakan besar yang masih terasa hingga kini.

Ribuan rumah rusak, jalan terputus, hingga akses logistik hilang sama sekali, membuat banyak warga harus bertahan dalam kondisi serba terbatas.

Situasi darurat ini kemudian memunculkan berbagai kritik dan seruan dari publik, salah satunya datang dari aktor dan YouTuber Denny Sumargo.

Melalui media sosialnya, Denny menyampaikan keprihatinan sekaligus kritik tajam terhadap lambatnya respons pemerintah.

Bukan sekadar soal kurangnya bantuan, menurutnya masalah terbesar justru terletak pada distribusi yang tidak pernah mencapai area paling terisolasi.

Kritik Terbuka soal Distribusi Bantuan

Dalam unggahannya, Denny Sumargo menekankan bahwa logistik sebenarnya tersedia. Namun ia menyebut distribusi berhenti di garis depan dan tidak pernah mencapai titik kritis yang paling membutuhkan bantuan.

"Logistik itu sebenarnya ada, tapi distribusinya berhenti di bagian depan saja dan tidak pernah sampai ke titik paling kritis," ujar Denny, Jumat, 5 Desember 2025.

Denny menyebut banyak warga terjebak selama berhari-hari tanpa sinyal bantuan karena akses menuju wilayah tersebut benar-benar lenyap.

Menurutnya, kondisi itu seharusnya dapat ditangani secara lebih cepat apabila keputusan strategis diambil tanpa ragu.

Akses Putus, Aksi Minim: Respons Pemerintah Dipertanyakan

Denny menyoroti berbagai fasilitas yang dimiliki pemerintah, mulai dari helikopter, perahu cepat, hingga teknologi pemetaan yang seharusnya bisa digunakan untuk menembus wilayah sulit.

Namun tanpa keputusan yang cepat, Denny menilai semua fasilitas itu tidak akan membawa dampak signifikan.

"Daerah di belakang itu aksesnya putus, jembatannya hilang, tapi dibiarkan tanpa tindakan yang responsif dari pihak yang seharusnya turun," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa koordinasi di masa awal bencana terlihat tidak menunjukkan sense of urgency yang diperlukan dalam krisis besar, sehingga pergerakan bantuan menjadi terhambat.

Pentingnya Komando Terpadu dan Eksekusi Cepat

Bagi Denny, inti dari permasalahan ini bukan hanya kurangnya tenaga atau logistik, namun lambatnya keputusan di level pemerintahan.

"Yang dibutuhkan itu hanya satu, keputusan cepat dan eksekusi tegas tanpa ragu dan tanpa menunda waktu kritis masyarakat," tegasnya.

Ia menilai masyarakat membutuhkan dua hal dari pemerintah: kecepatan dan kepastian. Tanpa komando terpadu yang kuat, dua hal tersebut sulit diwujudkan, terutama di wilayah terisolasi yang memerlukan akses darurat jalur udara dan air.

Respons Publik: Banyak yang Merasa Senada

Pernyataan Denny memantik banyak respons dari warganet. Banyak yang merasa apa yang ia sampaikan mewakili suara warga dan keluarga korban di lapangan.

Sebagian menilai medan berat bukan alasan menunda penanganan cepat ketika keselamatan ribuan nyawa dipertaruhkan.

Ada pula dukungan agar pemerintah segera mengoptimalkan jalur udara dan air sehingga proses pencarian dan distribusi bantuan bisa lebih efektif.

Denny menutup dengan mengingatkan bahwa negara harus benar-benar hadir, bekerja di titik paling terdampak, dan tidak hanya mengandalkan laporan tanpa aksi nyata.