Sekar Anindyah Lamase | Mira Fitdyati
Potret Megan Domani dan Bryan Domani (Instagram/megandomani1410)
Mira Fitdyati

Kedekatan Megan Domani dan sang kakak, Bryan Domani, sudah bukan rahasia lagi. Sejak kecil, keduanya tumbuh bersama sebagai saudara.

Perjalanan hidup yang sering membawa mereka pindah dari satu negara ke negara lain membuat Megan dan Bryan saling mengandalkan satu sama lain dalam berbagai situasi.

Kebersamaan itu menjadikan Bryan bukan hanya kakak bagi Megan, tetapi juga sahabat, partner in crime, sekaligus tempat untuk bercerita.

Melalui unggahan video di kanal YouTube MAIA ALELDUL TV pada Rabu (10/12/2025), Megan bercerita bahwa ia dan Bryan sudah seperti partner in crime sejak kecil.

Keduanya kerap menghabiskan waktu bersama karena sering mengikuti sang ayah yang berpindah-pindah negara untuk bekerja.

“Brayen itu partner in crime aku, dari kecil kita selalu bareng ke mana-mana. Sering pindah-pindah negara karena Papa aku chef, jadi harus selalu berkenalan dengan lingkungan yang baru,” tutur Megan.

Sosok Bryan menjadi alasan Megan merasa memiliki sahabat sejak kecil hingga sekarang. Apa pun yang dialaminya, Megan selalu menjadikan Bryan sebagai orang pertama yang ia tanya.

“Tapi karena aku punya Bryan, Bryan itu kayak jadi sahabat aku dari kecil sampai sekarang, jadinya kita dekat banget. Benar-benar kayak partner in crime, apapun itu pasti aku nanyanya ke Bryan,” ujar Megan.

Megan mengaku lebih sering curhat kepada Bryan tentang berbagai hal. Ia selain ingin mengetahui sudut pandang laki-laki, ia juga menganggap Bryan sebagai panutannya.

“Ke Bryan soalnya aku pengen tahu opini dari lelaki, dari cowok langsung, dan Bryan adalah panutan aku juga sih,” ucap Megan.

Menurut Megan, Bryan bukan tipe kakak yang overprotektif. Jawaban-jawabannya selalu memberi insight baru dan membantu Megan melihat sesuatu dari sudut pandang yang lebih luas.

“Jadi aku suka dengerin opini dia dan hampir semua yang aku tanyakan ke dia, jawabannya nggak pernah yang overprotektif. Selalu benar-benar insightful buat aku,” ujar Megan.

Bryan juga tidak pernah memaksakan pendapatnya. Ia hanya memberikan pandangan berdasarkan apa yang menurutnya lebih baik.

“Kalo Bryan itu bukan kayak ‘jangan kayak gitu’. Tapi lebih ‘menurut aku sih baiknya jangan kayak gitu karena gini-gini’,” kata Megan.

Bagi Megan, sulit membayangkan hubungan kakak-adik yang tidak berkomunikasi atau tidak dekat satu sama lain. Ikatan emosional yang sudah terbentuk sejak kecil membuat Bryan menjadi sosok penting dalam hidupnya.

“Aku nggak kebayang kalau itu terjadi sama aku dan Bryan, karena semuanya aku cerita ke dia. Jadi kalo kehilangan Bryan, pasti aku ngerasa kehilangan setengah diri aku juga sih,” tutur Megan.

Tidak heran jika ia merasa kehilangan Bryan sama saja seperti kehilangan sebagian dari dirinya sendiri.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS