Sekar Anindyah Lamase | Raysazahra A.M
Potret Joko Anwar (Instagram/jokoanwar)
Raysazahra A.M

Sineas kenamaan asal Indonesia Joko Anwar dianugerahi Chevalier de l’Ordre des Arts et des Lettres oleh pemerintah Prancis. Penghargaan budaya bergengsi tersebut diserahkan dalam sebuah seremoni yang digelar di Kementerian Kebudayaan Prancis, Paris.

Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati secara langsung menyerahkan penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi atas kiprah Joko Anwar selama lebih dari dua dekade, serta kontribusinya terhadap perkembangan perfilman Indonesia dan pengaruhnya di kancah internasional.

"Pada tanggal 11 Desember 2025, saya menghadiri undangan pemerintah Perancis untuk menerima gelar 'Chevalier de l'ordre des Arts et des Lettres' atau 'Knight of the order of Arts and Letters', penghargaan resmi dari pemerintah Prancis yang diberikan kepada orang-orang yang telah memberikan kontribusi besar di bidang seni dan budaya, baik di Prancis maupun di tingkat internasional. "Chevalier" berarti "ksatria", dan penghargaan ini merupakan salah satu bentuk pengakuan tertinggi dari Kementerian Kebudayaan Prancis kepada seniman, penulis, pembuat film, musisi, dan tokoh budaya lainnya," tulis Joko Anwar dalam caption unggahannya, dikutip pada Selasa (16/12/2025).

Ia melanjutkan, "Gelar ini diberikan langsung oleh Menteri Kebudayaan Perancis Rachida Dati di Kementerian Budaya Perancis. Gelar ini bagi saya bukan pencapaian pribadi, tapi merupakan bentuk pengakuan pemerintah Perancis terhadap kemajuan dan kontribusi para seniman Indonesia untuk dunia. Beberapa seniman yang pernah menerima Ordre des Arts et des Lettres termasuk David Lynch, Tim Burton, Pedro Almodóvar, Isabelle Huppert, Meryl Streep, Cate Blanchett, Tilda Swinton, David Bowie."

Momen Joko Anwar menerima penghargaan Chevalier de l’Ordre des Arts et des Lettres turut mendapat sorotan luas dari media internasional. Media hiburan terkemuka Variety secara khusus menyoroti pencapaian tersebut melalui artikel berjudul Indonesia’s Joko Anwar Receives French Cultural Honor.

Chevalier de l’Ordre des Arts et des Lettres sendiri merupakan tanda kehormatan resmi dari Pemerintah Prancis yang diberikan kepada individu yang dinilai berjasa besar dalam pengembangan seni, sastra, dan kebudayaan.

Penghargaan dari pemerintah Prancis itu datang di tengah persiapan Joko Anwar merilis film panjang ke-12 dalam kariernya, Ghost in the Cell. Film bergenre horor-komedi tersebut diproduksi bersama perusahaan Korea Selatan, Barunson E&A, yang sekaligus menangani distribusi penayangan internasionalnya.

Dijadwalkan tayang pada 2026, Ghost in the Cell mengambil latar penjara yang digunakan sebagai metafora untuk membahas isu-isu yang lebih luas, mulai dari kerusakan lingkungan, relasi kuasa, hingga tanggung jawab moral manusia.

Jajaran pemainnya ada Abimana Aryasatya, Morgan Oey, Mike Lucock, Danang Suryonegoro, Yoga Pratama, Bront Palarae, Lukman Sardi, Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, Tora Sudiro, aktor Malaysia Ho Yuhang, serta pendatang baru Magistus Miftah.

Lahir di Medan pada 3 Januari 1976, Joko Anwar berkiprah sebagai sutradara, penulis skenario, produser, pemeran, sekaligus editor. Ia diketahui sempat menempuh pendidikan di jurusan Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebelum akhirnya memilih jalur perfilman.

Karier profesionalnya justru dimulai sebagai jurnalis di The Jakarta Post. Ia menulis skenario film Arisan! pada 2003, sebelum akhirnya melakukan debut sebagai sutradara film lewat Janji Joni pada 2005.

Banyak yang menyebut Joko Anwar sebagai figur penting yang memelopori era baru perfilman horor Indonesia lewat Pengabdi Setan (2017), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan Pengabdi Setan 2: Communion (2022).

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS