Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Riva Khodijah
Ilustrasi Pria Frustasi. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bekerja memang jadi keharusan. Tanpanya, kamu gak bisa memenuhi kebutuhan atau keinginan. Namun, tiap hal harus sesuai porsinya.

Walaupun bekerja itu baik, tapi kalau sudah berlebihan, malah dampak buruk yang akan didapat. Stres, sulit konsentrasi, bahkan bisa mengganggu kesehatan fisik.

Supaya hal buruk itu tidak terjadi, mari kenali tanda-tanda apa saja kalau dirimu sudah bekerja terlalu keras atau memforsir diri dan waktunya istirahat. Ini dia cirinya!

1. Nggak bersemangat

Jangan abaikan ketika akhir-akhir ini, kamu selalu lesu dan gak bersemangat. Hal ini bisa jadi sinyal bahwa tubuh dan pikiranmu butuh istirahat.

Jangan biasakan lembur di akhir pekan. Kamu perlu tegaskan bahwa akhir pekan adalah waktu penting untuk pemulihan dirimu sendiri serta waktu berkumpul bersama keluarga.

2. Merasa kewalahan

Saat kamu kelelahan, maka tugas yang kalau di kondisi normal sebenarnya mudah diselesaikan, jadi terlihat begitu sulit dan membuatmu kewalahan. Hal ini disebabkan, kamu gak bisa lagi berpikir dengan jernih karena tak mendapat istirahat yang cukup.

3. Sulit merasa bahagia

Jangan abaikan ketika kamu sudah mulai merasa hobimu itu tak lagi menarik atau membuatmu senang. Rasa-rasanya, sulit sekali untuk sekadar tersenyum. Itu bisa jadi tanda depresi, lho!

Maka dari itu, jangan terlalu paksakan diri untuk mengejar target ambisius. Mengenali kemampuan diri sendiri, juga termasuk wujud kebijaksanaan, lho!

4. Pola tidur berantakan

Akibat terlalu lelah tapi gak cukup istirahat, pola tidurmu bisa terganggu. Walaupun badan dan pikiranmu sudah capek, tapi sulit sekali untuk tidur. Jika ini dibiarkan terus, bisa memengaruhi kondisi fisikmu, lho!

5. Gampang marah

Ciri lain kalau kamu sebenarnya butuh istirahat, yaitu jadi gampang marah. Senggol dikit, sudah emosi. Akibat rasa lelah, kamu jadi sulit mengendalikan emosi.

Nah, itu tadi beberapa tanda kalau kamu sudah terlalu memforsir diri. Coba komunikasikan dengan atasan mengenai kondisimu dan keinginanmu untuk lebih bisa menyeimbangkan waktu antara kerja dan kehidupan pribadi.

Bila dirasa perusahaan tidak ramah terhadap kesejahteraan karyawan (menuntut untuk memforsir diri), cobalah cari-cari perusahaan lain yang lebih manusiawi.

Riva Khodijah