Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Muhamad Azhan
Ilustrasi Tidur. (freepik)

Waktu-waktu yang dilarang untuk tidur menurut hadis

Tidur merupakan aktivitas yang dibutuhkan tubuh kita. Jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, maka akan merasakan kelelahan, stres, penurunan produktivitas dan berujung pada depresi. Nabi bersabda bahwa tubuh kita memiliki hak untuk beristirahat.

Tidur adalah nikmat Allah Swt. “Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya,” (Q.S Al Qashahs: 73).

Tidur juga dapat merevitalisasi kulit tubuh dan menyegarkan jiwa. Namun, ternyata menurut Rasulullah, Ada lima waktu tidur harus dihindari.

Pertama, Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh.

Tidur di pagi hari akan membahayakan kesehatan tubuh. dr. Kevin Adrian Djantin menjelaskan bahaya kesehatan dari tidur di pagi hari. Bahaya kesehatan tersebut bisa menyebabkan diabetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kurangnya perhatian dan perubahan suasana hati. Selain tidak sehat, Nabi Muhammad SAW tidak menganjurkan tidur setelah sholat subuh atau pagi hari. Dari Sakhr bin Wadi'ah Al-Ghamidi radliyallaahu'anhu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berkahilah Umatku pada pagi hari" (HR. Abu Dawud 3/517, Ibn Majah 2/752, Ath-Thayalisi Hal 175, dan Ibn Hibban 7/122 dan sanad yang shahih).

Dalam kitab Madarijus Salikin, Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, beliau berkata: Termasuk hal yang makruh bagi orang shalih. Karena tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, waktu tersebut sangat berharga sekali. Pagi hari adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Selain itu, pagi juga waktu diturunkan rezeki, turunnya keberkahan, dan awal dari bergulirnya hari dan melakukan segala kegiatan hari itu sehingga pagi tersebut menjadi waktu mahal tersebut.

Kedua, Tidur setelah Shalat Ashar Menjelang Magrib.

Banyak fakta yang menjelaskan bahwa tidur setelah shalat ashar atau hendak menjelang maghrib dapat membahayakan kesehatan tubuh. Jika seseorang tidur pada waktu itu akan merasakan pusing, linglung, hingga badan terasa sakit. Hal itu terjadi karena berubahnya ritme sirka dian tubuh berpengaruh besar pada jalannya berbagai fungsi dan organ tubuh secara otomatis. Diriwayatkan Imam Abu Bakr Al-Marrudzi Rahimahullah, bahwa Imam Ahmad pernah berkata: “tidak disukai (makruh) bagi seseorang tidur setelah ashar, dikhawatirkan membahayakan (kewarasan) jiwanya.” Penjelaskan tersebut menegaskan jika terlalu sering tidur di sore hari akan membuat jiwa atau akalnya semakin buruk.

Ketiga, Tidur Sebelum Shalat Isya’.

Tidur sebelum shalat Isya hingga terbitnya fajar, tidak dianjurkan rentan tidur yang terlalu lama. Penelitian Stephanie Rek dari Universitas Oxford mengemukakan tidur lebih dari 9 jam bisa mengakibatkan mimpi buruk. Mimpi buruk terjadi karena rentan dalam waktu tersebut mata bergerak cepat dengan begitu mimpi buruk memungkinkan bisa terjadi. Seorang muslim paling cepat tidur pada saat jam 08.00 atau setelah melaksanakan shalat isya. Kemudian bangun melaksanakan shalat shubuh pada pukul 04.30 artinya tidur yang dijalani sekitar 8 jam 30 menit.

Diriwayatkan dari Abu Barzah r.a: “Bahwasannya Rasullah Saw. Bersabda: “Rasullah membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647). Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan: “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya.

Keempat, Tidur setelah Selesai Makan.

Tidur setelah makan tidak dianjurkan karena pencernaan tidak berjalan maksimal. Hal ini dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh. Tidur setelah makan dapat meningkatkan resiko mengalami serangan serukian terjadi karena kerasnya kerja sisem percernaan. Hal ini juga berdampak pada meningkatnya tekanan darah. Kadar gula darah dan kolestrol yang dapat memicu terjadinya stroke. Dari Aisyah, radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: “Janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.” (H.R. Abu Nu’aim).

Kelima, Tidur Sepanjang Hari.

Tidak baik tidur sepanjang hari, kecuali dalam keadaan dan kondisi yang tidak memungkinkan seperti sakit. Banyak tidur dapat mematikan hati, menimbulkan kemalasan, dan gangguan kesehatan tubuh. Terlalu banyak tidur juga tidak dianjurkan dalam Islam dan hukumnya makruh. Sebab Nabi hanya menganjurkan jika tidur siang hanya sejenak saja. Diriwayatkan dari Anas r.a, Nabi Muhammad Saw bersabda: “tidur sejenaklah kamu sekalian disiang hari, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang sejenak.” (H.R. Abu Nu’aim).

Maka itu penjelasan mengenai 5 tidur yang tidak dianjurkan dalam Islam. Selain dilarang Rasullah, tidur beberapa waktu terlarang tersebut dapat menimbulkan dampak kurang baik bagi kesehatan tubuh. Ilmu pengetahuan juga mengemukakan bahwa tidur yang yang ideal adalah tidak lebih dari 9 jam dari sehari.

Muhamad Azhan

Baca Juga