Situasi di tengah pandemi Covid-19 dapat mempengaruhi banyak hal, termasuk kesehatan mental anak yang seharusnya memiliki banyak waktu bermain di luar rumah. Anak-anak harus beradaptasi dengan sistem pembelajaran sekolah secara daring dalam kurun waktu yang cukup lama.
Kondisi tersebut bukan hanya berpengaruh pada kualitas pembelajaran, tapi juga kesehatan mental anak. Pasalnya, sekolah bukan hanya tempat anak belajar, tetapi juga bersosialisasi dengan lingkungan dan teman-temannya.
Pandemi yang belum juga berkesudahan ini, sangat rentan untuk membuat anak menjadi mudah stres, menurunnya motivasi untuk belajar, hingga beberapa gejala kesehatan mental lainnya. Jika dibiarkan hal ini dapat berbahaya khususnya anak-anak yang seharusnya selalu merasa ceria.
Oleh karena itu, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental anak selama pandemi:
1. Jaga komunikasi dengan baik
Menjaga komunikasi dengan baik penting untuk mengatasi stres pada anak. Anak-anak selalu ingin merasa dekat dengan orang tuanya ketika mereka memiliki masalah dan perlu berbicara.
Membaca situasi dan merespons dengan tepat adalah cara terbaik agar komunikasi tetap berjalan lancar. Di sisi lain anak sangat membutuhkan perhatian dari orang-orang disekitarnya, oleh karena itu menjaga komunikasi akan sangat membantu.
2. Mendengarkan pendapat dan keluhan anak
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, mendengarkan pendapat dan keluhan anak bisa membantu untuk mengetahui apa yang sebenarnya mereka rasakan, meski pendapat mereka tak harus Anda setujui sepenuhnya.
Hal tersebut menunjukkan kepedulian Anda terhadap anak sehingga mengurangi tingkat kecemasan yang mereka rasakan.
3. Berikan banyak perhatian
Memberi perhatian ekstra merupakan salah satu cara menjaga kesehatan mental anak selama pandemi. Beri perhatian dan kasih sayang sehingga mereka selalu merasa dicintai.
Coba untuk fokus mendengarkan apa yang mereka katakan. Bila perlu, hentikan sejenak aktivitas yang sedang Anda lakukan untuk memperhatikan anak dengan baik.
4. Dampingi anak
Meski kegiatan banyak dilakukan di rumah, pastikan Anda tetap mendampingi mereka selama beraktivitas. Dampingi anak saat belajar daring selama pandemi dan bantu mereka jika mengalami kesulitan.
Model pembelajaran daring atau jarak jauh membuat durasi anak menatap layar perlu diperhatikan. Dampingi anak termasuk ketika mereka menghabiskan waktu bermain game atau menonton video di depan layar.
5. Menjaga rutinitas yang telah ada
Walaupun kegiatan berkurang selama pandemi, tetap pastikan untuk menjaga rutinitas anak selama di rumah. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan mental anak dan mencegah stres yang mungkin dialami anak selama pandemi.
Cari cara agar anak memiliki aktivitas di rumah yang membuat mereka tetap ceria dan bersemangat. Sediakan waktu bermain bersama anak. Anda juga bisa menjadwalkan olahraga bersama di rumah secara rutin untuk menjaga kesehatan tubuh dan mentalnya.
6. Menjadi contoh yang baik
Cara mengatasi stres pada anak selama pandemi selanjutnya ialah menjadi sosok model yang baik. Contoh yang bisa Anda berikan misalnya mengajarkan kepada anak bagaimana cara menjaga kesehatan dengan rajin mencuci tangan, makan makanan bergizi, olahraga secara teratur di rumah atau melakukan hobi yang menyenangkan bersama anak.
7. Bantu anak tetap terhubung dengan temannya
Meski dari rumah saja, pastikan anak untuk tetap bersosialisasi dengan teman sebayanya. Penutupan sekolah dan berbagai pembatasan lainnya membuat anak tidak dapat bermain dengan teman-temannya dan merasa kurang bersosialisasi.
Hal ini juga bisa menjadi penyebab anak mengalami stres selama pandemi. Supaya tetap aman dan menghindari pertemuan, bantu mereka tetap terhubung dengan temannya melalui video call. Biarkan mereka bercerita satu dengan lain agar anak kembali ceria.
Itulah tadi beberapa hal yang patut untuk diterapkan pada anak agar kesehatan fisik dan mentalnya tetap terjaga. Hal-hal di atas penting untuk diperhatikan agar kesehatan mental anak tetap terjaga selama masa pandemi.
Baca Juga
-
Ramai Dibicarakan, Apa Sebenarnya Intrusive Thoughts?
-
Menjamurnya Bahasa 'Gado-Gado' Sama dengan Memudarnya Jati Diri Bangsa?
-
7 Tips Efektif Menjaga Hubungan agar Tetap Harmonis saat Pacar PMS, Cowok Wajib Tahu!
-
Sering Merasa Lelah Akhir-akhir Ini? 5 Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Kuliah sambil Healing, 2 Universitas Negeri Terbaik di Malang Versi THE WUR 2023
Artikel Terkait
-
Frozen Food Makin Diminati, Ini Tips Memilih Sosis Berkualitas agar Aman dan Lezat
-
Satu dari Tiga Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, Ini Cara Agar Mereka Dapat Informasi Kredibel di Media Sosial
-
Gangguan Mental Memperburuk Kondisi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
-
Simpan Mobil di Luar Garasi? Cek 8 Tips Perawatan Ini agar Tetap Mulus
-
Artis Juga Manusia Biasa: Raisa Berbagi Tips Redakan Stres di Tengah Kesibukan
Health
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Viral di Tiktok Program Diet dengan Kopi Americano, Apakah Aman Bagi Tubuh?
-
Ini 4 Alasan Mengapa Minum Kopi sebelum Bekerja Sangat Dianjurkan
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade