Sering overthinking pada malam hari? Anda perlu berhati-hati, meski bukan merupakan penyakit namun beberapa penelitian mengatakan keseringan overthinking dapat memberikan pengaruh bagi kesehatan.
Overthinking dapat menyerang setiap orang dari segala status ekonomi dan status sosial, baik laki-laki maupun perempuan ataupun remaja hingga orang tua.
Overthinking biasanya berkaitan dengan memikirkan hal-hal yang negatif, seperti memikirkan tentang kesalahan masa lalu, pengalaman buruk yang sudah terjadi atau bahkan mengkhawatirkan masa depan.
Dilansir keranews.org, Menurut Ashley Carroll, seorang psikolog dari Parkland Memorial Hospital, overthinking akan menghasilkan masalah apabila hal tersebut mulai mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
"Ketika hal tersebut mulai masuk dan ikut campur di kehidupan dan benar-benar mempengaruhi fungsi harian diri pribadi, seperti tidak bisa tidur saat malam hari karena tidak dapat menghentikan pikiran-pikiran tersebut, secara tidak langsung akan mempengaruhi bagaimana sikap sehari-hari, seperti kehilangan napsu makan, menjadi penyendiri, dan banyak lagi," ujarnya.
Overthinking juga dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan fisik. Apabila terlalu berlarut-larut dalam overthinking hal tersebut dapat membuat sakit kepala yang tidak kunjung sembuh, badan menjadi pegal-pegal, dan sakit perut.
Overthinking sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, stres pasca-trauma dan personality disorder.
Dilansir inc.com, berikut beberapa tanda bahwa Anda adalah seorang overthinker:
- Kerap kali teringat momen yang memalukan.
- Susah tidur dengan nyenyak, merasakan kegaduhan di dalam otak.
- Terlalu banyak menanyakan pertanyaan "Jika...." pada diri sendiri yang berujung tidak dapat direalisasikan.
- Memikirkan arti terselubung dari perkataan seseorang yang dilontarkan.
- Memutar kembali percakapan dengan orang-orang yang baru saja terjadi, berujung pada penyesalan dan berharap untuk tidak mengatakannya.
- Tidak dapat move-on dari kesalahan yang pernah diperbuat.
- Ketika seseorang mengatakan atau melakukakan sesuatu hal yang tidak disukai, akan terus berputar di otak.
- Tidak peka terhadap sekitar karena hidup di masa lalu dan terlalu mengkhawatirkan hal yang akan datang di masa depan.
- Menghabiskan waktu dengan mengkhawatirkan hal yang bahkan belum terjadi dan tidak dapat dikontrol.
- Tidak dapat mengalihkan pikiran dari kekhawatiran.
Untuk menghentikan kebiasaan overthinking diperlukan badan yang relax dengan cara mengontrol pernapasan, hal itu akan membantu pasien untuk mengalihkan fokus dari masalahnya pada pelatihan pernapasan dan dapat menenangkan central nervous system.
Belajar untuk mengikhlaskan dan bersyukur, lakukanlah hal yang terbaik yang bisa Anda lakukan saat ini. Apabila overthinking itu datang Anda dapat mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda telah mencoba yang terbaik dan tidak diperlukan segala macam penyesalan.
Apabila belum melakukannya secara maksimal, Anda dapat mengatakan pada diri untuk membuat hal tersebut menjadi sebuah pelajaran yang akan membuat menjadi lebih baik kedepannya.
Cara lain yang juga dapat dilakukan adalah melakukan journaling. Dengan journaling akan membantu pasien dalam mengekspresikan dan mencurahkan apa yang mereka pikirkan (tidak dipendam seorang diri).
Tidak ada manusia yang sempurna, tapi setiap manusia berhak untuk untuk meraih mimpi mereka dengan cara memaksimalkan usaha.
Baca Juga
-
Makin Blak-blakan, Aaliyah Massaid Akui Bucin Ke Thariq Halilintar: Kamu Juara di Hati Aku
-
Mengenal Li Ran, Princess Eropa dari Asia Pertama, Istri dari Pangeran Charles Belgia
-
Fans Fuji Kecewa Konten Eksklusif Tersebar: Jadi Percuma Bayar
-
Nyanyi 'Cundamani' di Hadapan Happy Asmara, Celetukan Niken Salindry Bikin Ngakak Satu Venue
-
ARMY Next Level! Wanita Ini Pamer Rumah Berkonsep BTS, Semua Serba Ungu
Artikel Terkait
-
Firdaus Oiwobo Disebut Alami PTSD, Kenali Gejala dan Penyebabnya
-
7 Cara Mengelola Emosi untuk Hidup Lebih Tenang
-
Mengenal OCD yang Diderita Marcella Zalianty, sampai Bawa Sendok ke Restoran
-
Dari Joget Viral hingga Krisis Mental: Bagaimana Dampak TikTok pada Kesehatan Mental Generasi Muda?
-
Konsultasi Dokter Tumbuh Kembang Anak Online Kapan Saja, Ini Solusinya!
Health
-
Tren Kesehatan dan Gaya Hidup 2025 yang Wajib Dicoba
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?