Setiap kali kita mengonsumsi makanan baik itu sayur, buah-buahan, sampai gorengan, berbagai hidangan tersebut menambah kadar glukosa pada tubuh. Glukosa atau gula sendiri merupakan senyawa utama dalam tubuh yang memberikan energi.
Selain memberikan energi pada tubuh, glukosa juga bisa berdampak negatif. Salah satu dampaknya, bisa menyebabkan komplikasi pada penderita diabetes.
Keseimbangan gula dalam darah yang benar dapat membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi pada penderita diabetes.
Oleh sebab itu, dengan memantau kadar gula darah dalam tubuh dapat menghindarkan diri kita dari gejala yang merugikan seperti hiperglikemia atau hipoglikemia.
Gula darah
Menyadur dari Alodokter, diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes sendiri memiliki dua jenis, yaitu diabetes melitus dan diabetes gestasional.
1. Diabetes melitus
Diabetes melitus sendiri terbagi menjadi dua tipe, yakni:
- Diabetes melitus tipe 1: Penyakit ini disebabkan karena kerusakan pada organ pankreas. Pada umumnya, penyakit tipe satu menjangkit pada orang yang relatif masih muda, di bawah 35 tahun, termasuk anak-anak dan remaja.
- Diabetes melitus tipe 2: Penyebab umum para penderita penyakit ini dikarenakan gaya hidupnya yang tidak sehat, seperti obesitas dan kurang bergerak. Penyakit ini biasanya muncul pada usia relatif lebih tua, tetapi tidak menutup kemungkinan muncul pada yang lebih muda.
2. Diabetes gestasional
Penyakit ini biasa terjadi pada wanita hamil di usia kehamilan 20 minggu atau 5 bulan kehamilan. Faktor resiko utamanya adalah kegemukan atau obesitas.
Bagaimana kadar gula yang ideal?
Kadar gula darah dalam tubuh memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan kadar gula darah yang direkomendasikan sebagai berikut
- Dianggap normal jika, kadar gula darah puasa di bawah 100 miligram per desiliter (mg/dL)
- Dianggap pra-diabetes jika kadar gula darah di antara 100-125 (mg/dL)
- Dianggap diabetes melitus tipe 2 jika kadar gula darah puasa lebih dari 125 (mg/dL)
Gejala kadar gula darah
Banyak orang yang tidak menyadari jika mereka mengalami diabetes dikarenakan tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, tanpa kecuali pengecekan kadar gula darah. Jika diabetes sudah bergejala, sudah dipastikan kadar gula dalam darah tinggi.
Beberapa gejala yang paling umum jika kadar gula darah tinggi sebagai berikut.
- Sering buang air kecil
- Sering kehausan
- Penglihatan kabur
- Kelelahan
- Penyembuhan luka menjadi lambat
Ada juga beberapa gejala jika kadar gula darah rendah:
- Kecemasan
- Berkeringat
- Tremor
- Kelaparan Sifat mudah marah
Untuk menghindarinya, kita harus selalu cek kadar gula darah dan menjaga pola hidup sehat. Dengan selalu mencek kadar gula darah membuat kita waspada dan menghindari gaya hidup yang kurang sehat. Kadar gula darah bisa dikendalikan dengan menjaga pola hidup dan makan.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Stres Saat Hamil Picu Anak Lahir Epilepsi? Ini Faktanya
-
Daging Nabati: Kunci Jantung Sehat dan Berat Badan Ideal? Ini Faktanya
-
Respons Kejagung Soal Rencana Komisi III DPR Panggil Jampidsus Terkait Kasus Tom Lembong
-
Klinik Diabetes Terpadu: Inovasi Pelayanan Holistik untuk Pasien Diabetes di Indonesia
-
Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. Jadi Menteri Kesehatan!
Health
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Viral di Tiktok Program Diet dengan Kopi Americano, Apakah Aman Bagi Tubuh?
-
Ini 4 Alasan Mengapa Minum Kopi sebelum Bekerja Sangat Dianjurkan
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade