Biarlah wajahmu kutatap
Hatimu ku genggam
Suaramu aku hayati
Jarak memisahkan kita
Waktu mengasingkan kita
Kondisi memenjarakan cinta kita
Tak tahan menaggung rindu
Tak tahan menanggung rasa
Kau tinggalkan ku dengan sejuta cerita
Bahagia dulu kini menjelma jadi luka tiada dua
Waktu kulalui dengan luka
Hilang semua canda tawa
Hilang semua kebahagian yang pernah ada
Kini kuterluka
Hilang arah hilang tujuan bak orang gila
Hari-hari hancurnya hati kulewati
Berdamai dengan masalalu menjadi rutiniatsku kini
Merajut hati menata masa depan menjadi hobiku
Melupakanmu? itu yang ku mau
Kisah ini akan kekal badi
Dengan rasa yang tiada berarti
Percaya tidak percaya kamu itu nyata, bukan haya cerita dongeng yang mengada-ngada. Aku dan Kamu itu hidup di dunia nyata bukan dunia maya. Rasa cinta kita juga bukan haya mainan semata, oleh karna itu aku mau kita berdamai dengan masa lalu kita sendiri.
Aku percaya kamu, kamu juga percaya aku. Aku tahu apa yang kamu rasa karena aku juga rasa. Kamu yang selalu ada kini menghilang itu sangat menyesakan dada kala itu, tapi stop ganggu hidup ku dengan masalalu.
I never expected you come back, hatiku sudah ada yang mengisi. Masadepan menungguku saat ini. Aku tidak pernah marah padamu dan aku tidak pernah benci padamu. Semua luka dan cinta yang dulu mengisi dada menjadikanku dewasa. Aku berterimakasih padamu yang pernah ada.
Artikel Terkait
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
-
Rayakan Hari Puisi Sedunia Lewat 5 Buku Puisi Terbaik Karya Sastrawan Dunia
-
Berharap Nikah Lagi Dengan Desta, Masa Lalu Sedih Natasha Rizky di Bali Terungkap
Sastra
Terkini
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai