Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Riki Muhammad
Ilustrasi Bunga Bawang Kucai. (Dokumentasi Pribadi//Riki)

Biarlah wajahmu kutatap

Hatimu ku genggam

Suaramu aku hayati

Jarak memisahkan kita

Waktu mengasingkan kita

Kondisi memenjarakan cinta kita

Tak tahan menaggung rindu

Tak tahan menanggung rasa

Kau tinggalkan ku dengan sejuta cerita

Bahagia dulu kini menjelma jadi luka tiada dua

Waktu kulalui dengan luka

Hilang semua canda tawa

Hilang semua kebahagian yang pernah ada

Kini kuterluka

Hilang arah hilang tujuan bak orang gila

Hari-hari hancurnya hati kulewati

Berdamai dengan masalalu menjadi rutiniatsku kini

Merajut hati menata masa depan menjadi hobiku

Melupakanmu? itu yang ku mau

Kisah ini akan kekal badi

Dengan rasa yang tiada berarti

Percaya tidak percaya kamu itu nyata, bukan haya cerita dongeng yang mengada-ngada. Aku dan Kamu itu hidup di dunia nyata bukan dunia maya. Rasa cinta kita juga bukan haya mainan semata, oleh karna itu  aku mau kita berdamai dengan masa lalu kita sendiri. 

Aku percaya kamu, kamu juga percaya aku. Aku tahu apa yang kamu rasa karena aku juga rasa. Kamu yang selalu ada kini menghilang itu sangat menyesakan dada kala itu, tapi stop ganggu hidup ku dengan masalalu.

I never expected you come back, hatiku sudah ada yang mengisi. Masadepan menungguku saat ini. Aku tidak pernah marah padamu dan aku tidak pernah benci padamu. Semua luka dan cinta yang dulu mengisi dada menjadikanku dewasa. Aku berterimakasih padamu yang pernah ada.

Riki Muhammad