Menurut Psychology Today, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung kemampuan membaca pikiran melalui extrasensory perception (ESP). Akan tetapi, beberapa individu terlatih ternyata mampu menebak apa yang orang lain pikirkan atau rasakan dengan membaca bahasa tubuh. Berikut cara-caranya:
Kemampuan Decoding Non-verbal
Menyentuh perasaan dan emosi orang lain dengan membaca tanda-tanda emosional non-verbal. Lebih spesifik, adalah dengan mendeteksi ekspresi wajah dan nada bicara. Membaca tanda non-verbal memang tidaklah mudah, tapi ia dapat dilatih dengan metode khusus.
Mempertimbangkan Konteks
Membaca pikiran tidak cukup dengan hanya mampu menerjemahkan tanda-tanda non-verbal. Akan tetapi, juga perlu memperhitungkan konteks. Perilaku non-verbal yang sama dalam konteks yang berbeda dapat menghasilkan makna yang berlainan.
Strategi Mendeteksi Kebohongan
Sebuah riset menemukan bahwa manusia memang cenderung memiliki kesulitan mendeteksi kebohongan. Namun, beberapa individu memiliki keahlian luar biasa untuk urusan ini. Mereka mencermati inkonsistensi dalam perilaku non-verbal, cara seseorang mengatakan sesuatu, dan menganalisis konteksnya.
Dalam artikel lain, terdapat pula alternatif cara untuk dapat membaca pikiran. Untuk dapat sepenuhnya memahami orang lain, yang perlu dilakukan adalah justru menyadari bagaimana reaksi sensor dan aktivitas mental kita sendiri. Dengan kesadaran sensoris, kita akan dapat menerima dan menerka apa yang sebenarnya orang lain rasakan, melampaui apa yang mereka katakan. Untuk melakukan ini, berikut adalah yang diperlukan:
Kesadaran Kognitif
Sebagian besar dari kita cenderung lebih banyak menggunakan kesadaran kognitif. Kita coba memahami orang lain dengan mengerucutkan dan menginterpretasi sesuatu berdasarkan apa yang kita lihat dan dengar. Pada kenyataannya, ada sesuatu yang lebih dari apa yang kita lihat dan dengar dengan indra kita.
Kesadaran Sensoris (Sensory Awareness)
Kesadaran ini mencakup kesadaran batin atas reaksi dalam percakapan. Kita bisa bereaksi terhadap apa yang dikatakan orang, atau bereaksi berdasarkan energi yang kita terima dari orang lain. Kita bisa merasakan keinginan, kekecewaan, harapan, kemarahan, atau keraguan ketika mereka memiliki masalah untuk mengartikulasikannya.
Keberanian untuk Menjadi Sensitif
Menjadi sensitif berarti menyadari aktivitas mental yang sedang terjadi di sekitar kita, seperti mampu merasakan ketika seseorang sedang mengalami keraguan, tertekan, atau bersemangat. Sayangnya, ketika kita tidak menyertakan perasaan saat berinteraksi dengan orang lain, kita sesungguhnya sedang mencegah terbentuknya koneksi.
Dengan meningkatkan kemampuan sensory awareness, kita membantu orang lain merasa dimengerti, diterima, dan dihargai. Demikianlah beberapa cara membaca pikiran secara psikologis. Bila kamu memiliki keluhan dan masalah terkait kesehatan mental, jangan ragu atau malu untuk pergi menemui profesional.
Tag
Baca Juga
-
5 Tips Memilih Rekomendasi Klinik dan Dokter Hewan
-
Kim Sejeong Comeback Melalui Drama Korea A Business Proposal, Ini 6 Faktanya!
-
BTS Berhasil Shooting di Grand Central Station, Berikut 3 Rahasia yang Harus Kamu Ketahui!
-
HyunA dan DAWN Resmi Tunangan, Ini 7 Fakta Perjalanan Asmara Mereka Selama 6 Tahun
-
5 Fakta Drama Korea 'All of Us Are Dead,' Variasi Zombie hingga Latihan Fisik
Artikel Terkait
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Ciri Orang Bermental Pengemis dan Tidak Perlu Dikasihani
-
Aroma Menenangkan dan Efek Relaksasi, Bantu Gen Z Jadi Lebih Percaya Diri
-
Langkah Mudah Bikin Hari Jadi Positif
-
Curi Antensi di Mr. Plankton, Ini 3 Drama Korea yang Dibintangi Lee You Mi
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Bojan Hodak Sebut Persib Bandung Terbebani 'Juara Bertahan', Ini Alasannya
-
4 Rekomendasi OOTD Kasual Ryu Hye Young, Bikin Tampil Lebih Trendy Saat Hangout
-
Review Buku 'Waktu untuk Tidak Menikah', Alasan Perempuan Harus Pilih Jalannya Sendiri
-
Review Film Self Reliance, Duet Jake Johnson dan Anna Kendrick
-
Trailer Terbaru Film A Minecraft Movie: Terkuaknya Kisah Asal Mula Steve