Angka kejadian obesitas semakin naik dari tahun ke tahun di seluruh dunia, baik orang dewasa maupun anak-anak. Keadaan pandemi membuat risiko terjadinya obesitas pada anak semakin meningkat. Hal ini terjadi karena menurunnya aktivitas fisik akibat dibatasinya interaksi.
Pola kebiasaan makan juga berpengaruh terhadap meningkatnya risiko obesitas pada anak. Kegiatan pembelajaran jarak jauh membuat anak bisa makan kapan saja sehingga asupan kalori lebih tinggi dibandingkan kebutuhan kalori harian.
Obesitas memperbesar kemungkinan terjadinya komplikasi COVID-19. Obesitas berkaitan secara signifikan dengan kerentanan dan keparahan COVID-19. Obesitas juga meningkatkan risiko rawat inap dan kematian akibat COVID-19. Oleh karena itu, pencegahan obesitas di masa pandemi harus dilakukan agar menurunkan risiko kematian akibat COVID-19.
Pencegahan obesitas harus dilakukan sedini mungkin agar tidak memicu permasalahan kesehatan kronis. Pencegahan obesitas pada anak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip tata laksana gizi yang baik. Penerapan prinsip tata laksana gizi yang baik dapat dilakukan dengan cara :
Menerapkan Pola Makan yang Baik
Pola makan yang baik pada anak-anak harus memperhatikan diet seimbang yang sesuai dengan requirement daily allowances (RDA). Diet seimbang dapat dilakukan dengan metode food rules, yaitu terjadwal (makan besar 3 kali sehari, camilan buah segar 2 kali sehari, dan air putih diantaranya), lingkungan netral (tidak memaksa jumlah dan jenis makanan tertentu), serta sesuai dengan kebutuhan kalori yang dianjurkan RDA.
Aktivitas Fisik yang Cukup
Aktivitas fisik pada anak bertujuan untuk meningkatkan laju metabolisme dan menurunkan nafsu makan anak agar tidak berlebihan. Aktivitas fisik yang dilakukan harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik, kemampuan fisik, dan umur anak. Latihan fisik setiap hari selama 60 menit atau lebih, yang terdiri dari aktivitas aerobik, penguatan otot, dan penguatan tulang dianjurkan untuk dilakukan oleh anak dan remaja.
Modifikasi Perilaku dengan Orangtua Sebagai Panutan
Orang tua harus dilibatkan dalam perubahan perilaku anak obesitas. Peran orangtua untuk mengubah perilaku anak dapat dilakukan dengan cara mengawasi berat badan, asupan makanan, dan aktivitas fisik anak. Pemberian pujian pada anak ketika selesai berolah raga atau ketika berhasil menurunkan berat badan harus dilakukan agar anak merasa bersemangat sehingga akan terjadi perubahan perilaku.
Referensi :
Herliani, O. (2021). Obesitas Anak di Masa Pandemi Covid-19. Hang Tuah Medical Journal, 19(1), 95–118. https://journal-medical.hangtuah.ac.id/index.php/jurnal/article/view/13/87
Kemenkes RI (2021)Pandemi COVID-19 Tingkatkan Risiko Obesitas Pada Anak, Availableat: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210324/4037345/pandemi-covid-19-tingkatkan-risiko-obesitas-pada-anak/
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Politisi PDIP: Dukungan Anak Abah dan Ahokers Untuk Pram-Rano Bikin Demokrasi Sejuk
-
Pram-Rano Disebut Sengaja Tak Munculkan Atribut PDIP dan Megawati: Untuk Rayu Anak Abah
-
Belum Resmi Cerai, Paula Verhoeven Singgung Pemimpin dalam Rumah Tangga
-
Anak Thom Haye Sakit: Mungkin Ada Sesuatu yang Salah
-
Dituduh Perlakukan Anak Nikita Mirzani Tidak Baik, Fitri Salhuteru Kasih Jawaban Menohok
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua