Alat terapi listrik merupakan alat yang menggunakan metode pengobatan penyakit dengan bantuan arus listrik tekanan rendah. Terapi listrik merupakan terapi paling lama digunakan, hingga saat ini masih banyak dibutuhkan terutama pada fisioterapis. Alat terapi listrik dapat diaplikasikan pada pasien atau penderita gangguan saraf maupun otot yang sedang dalam masa penyembuhan.
Penggunaan alat terapi listrik perlu dilakukan oleh seorang ahli terapi listrik, karena listrik bahaya bagi tubuh jika tidak mengetahui teknik dasar pada penggunaan alat tersebut. Alat tersebut harus digunakan sesuai dengan aturan maka akan memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Berikut beberapa manfaat dan efek samping dari alat terapi listrik:
- Manfaat alat terapi listrik pada kesehatan:
- Membantu penderita stroke melakukan terapi dalam masa penyembuhan
- Membantu melancarkan sirkulasi darah
- Dapat menyembuhkan darah tinggi
- Mengurangi rasa sakit pada bagian tubuh
- Dapat memperbaiki kualitas tidur
- Mengobati gangguan psikologis
- Menangani penderita penyakit saraf
Setelah pemakaian alat tersebut menimbulkan efek nyaman pada tubuh, namun tidak berlangsung lama karena tubuh akan memproduksi ion negatif sesuai dengan kondisi tubuh. Adapaun, efek samping yang dirasakan setelah pemakaian alat terapi listrik sebagai berikut.
- Efek samping dari penggunaan alat terapi listrik
Berdasarkan penelitian Bagus Susilo (2018) yang berjudul “Pengalaman Fisiologis dan Psikologis saat mendapatkan terapi ECT pada pasien gangguan jiwa”. Yang dirasakan pasien gangguan jiwa ketika dilakukan uji coba penelitian menggunakan alat terapi listrik.
1. Resiko pada kesehatan fisik
Pasien setelah melakukan uji coba penggunaan alat tersebut merasakan lemas, pusing dan takut. Hal ini juga termasuk reaksi negatif efek samping terhadap pemberian obat anestesi dan obat relaksasi otot.
2. Trauma fisik
Efek samping ini menyebabkan pasien merasa mual, sakit kepala, sakit rahang dan sakit pada otot. Efek samping yang diterima tidak berbahaya jika dalam pengawasan medis.
3. Komplikasi kardiovaskular
Efek ini cukup berbahaya jika tidak cepat ditangani dapat memicu penyakit komplikasi. Setelah melakukan uji coba kondisi pasien masih belum sepenuhnya sadar. Kejadian vital akan kembali seperti semula mengakibatkan pasien merasa cepat kantuk dan mudah tertidur. Dapat menyebabkan kondisi jantung bergerak dengan cepat sehingga pasien mengalami gelisah.
4. Mengalami amnesia (hilang ingatan) dan bingung
Menggunakan alat ini memberikan efek samping lupa ingatan jangka pendek. Hal ini perlu mengajak pasien berkomunikasi sehingga dapat memulihkan orientasi dan ingatan secara bertahap.
Sebelum menggunakan alat terapi listrik, sebaiknya mengetahui secara spesifik bagaimana kondisi tubuh dengan berkonsultasi pada dokter ahli dibidang saraf dan otot. Penggunaan secara berlebih dapat mengakibatkan efek samping yang parah.
Oleh sebab itu, jika terjadinya efek samping harus cepat dengan ditangani. Penggunaan pada alat tersebut juga harus sesuai prosedur yang ditetapkan oleh catatan medis.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
7 Manfaat Kesehatan Mengejutkan dari Membaca Buku Setiap Hari
-
Gus Ipul Salat Ied di Sentra Kemensos, Beri Semangat untuk Penerima Manfaat
-
Menggapai Berkah Ramadan: Manfaat Ibadah dan Kebersamaan di Penghujung Bulan Suci
-
Kapan Waktu Terbaik Jalan Kaki? Ini Kata Ahli Gizi
-
Minum Kopi Bisa Perpanjang Umur, Ini Penjelasan Pakar!
Health
-
5 Tips Atasi Lelah setelah Mudik, Biar Energi Balik Secepatnya!
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
Terkini
-
Geger! PSSI Incar Trio Liga Inggris, Media Vietnam Ketar-ketir Kekuatan Timnas Indonesia Meroket
-
Ulasan Film 'Banger': Ketika DJ Tua Kembali Beraksi demi Relevansi
-
Baru 6 Hari Tayang, Film 'Pabrik Gula' Tembus 2 Juta Penonton!
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
Surat Ki Hadjar Dewantara untuk Generasi Z: Jangan Jadi Penonton Perubahan