Gangguan disosiatif atau biasa dikenal dengan kepribadia ganda adalah salah satu jenis penyakit mental pada manusia yang ditandai dengan adanya ketidaksesuaian hubungan antara pikiran, ingatan, lingkungan, tindakan, dan identitas diri. karakteristik yang paling terlihat dari gangguan disosiatif ialah perubahan dari satu identitas ke identitas lain yang kepribadiannya sangat berbeda dengan karakter aslinya.
Apa saja gejala dan penyebab gangguan disosiatif?
1. Distorsi Waktu
Orang dengan kepribadian ganda merasa kehilangan waktu karena ia kerap menemukan sesuatu yang tidak diketahui saat dirinya sadar. Ia juga sering berada di tempat yang tidak ia ketahui karena secara tidak sadar pergi ke tempat tersebut.
2. Perbedaan kemampuan diri
Orang dengan kepribadian ganda di setiap kepribadiannya memiliki perbedaan kemampuan. Misalnya, kepribadian A bisa melukis, saat berubah kepribadian B ia tidak bisa melukis.
3. Gangguan memori
Orang dengan kepribadian ganda memiliki ingatan yang lemah terhadap kejadian sebelumnya ketika kepribadian lain sedang mengambil alih dirinya, ia merasa kehilangan sebagian ingatannya.
4. Lemahnya kontrol gerakan tubuh
Saat orang kepribadian ganda berubah ke kepribadian lainnya, ia tidak dapat mengontrol gerakan tubuhnya sendiri, dirinya merasa ada orang lain yang mengendalikannya di dalam dirinya.
Penyebab utama orang yang memiliki gangguan disosiatif atau kepribadian ganda adalah trauma masa lalu. Misalnya, keselahan pola asuh, pelecehan seksual atau trauma emosional maupun fisik yang dialami saat kanak-kanak bisa meningkatkan risiko seseorang tumbuh dengan gangguan disosiatif.
Bagaimana cara penanganannya?
- Kesenian kreatif, yaitu untuk membantu mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dalam menyembuhkan trauma masa lalu.
- Hipnoterapi, yaitu untuk membantu mengakses ingatan yang disembunyikan.
- Terapi kognitif yaitu untuk membantu orang dengan kepribadian ganda untuk mengenal dirinya sendiri dan semua masalah yang dimilikinya.
- Terapi psikoanalisis, yaitu untuk membantu menyelesaikan masalah yang belum selesai di masa lalu dengan kembali ke masa lalu dan mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Terapi ini juga bertujuan untuk mengenali setiap kepribadian yang dimiliki agar bisa mengendalikannya.
Demikianlah pengenalan singkat mengenai gangguan disosiatif atau kepribadian ganda, baik secara penyebab, gejala, dan penanganan. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Manfaat Mentega Murni untuk Kesehatan Wanita, Redakan Nyeri Menstruasi?
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Tips Minum Air Putih yang Efektif untuk Kesehatan
-
Oleh-oleh dari Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat, Dapat Suntik Dana Jumbo Rp17,5 Triliun untuk Kesehatan Indonesia
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans