Seorang ibu setelah melahirkan bayinya, umumnya akan merasa lega yang tidak ada bandingannya. Di samping rasa lega, terdapat juga rasa bahagia, takjub dan cinta. Namun, ada juga seorang ibu pasca melahirkan tiba-tiba merasa kurang bahagia, merasa sendirian, seketika ingin berteriak, menangis, marah, dan sensitif. Ibu dengan ciri-ciri tersebut berarti telah mengalami gangguan baby blues syndrome.
Merangkum dari laman halodoc.com (23/01/2020), baby blues syndrome adalah keadaan yang dialami wanita berupa munculnya perasaan gelisah dan cemas yang berlebihan. Perubahan suasana hati ini umumnya terjadi setelah ibu melahirkan.
Baby blues syndrome biasa terjadi dan umumnya akan lenyap dalam satu minggu atau dua minggu pasca melahirkan. Namun, jika kondisi tersebut masih terus berkelanjutan, maka berdasarkan halodoc, alodokter, dan laman kesehatan lainnya bisa diatasi dengan enam cara ini.
1. Sebelum melahirkan lakukan persiapan dengan baik
Sebelum kelahiran, seorang ibu perlu melakukan persiapan yang meliputi persiapan fisik, psikis dan finansial. Persiapan fisik bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan agar tetap sehat hingga tiba waktunya melahirkan.
Persiapan psikis sebagai persiapan diri bahwa tidak lama lagi ia akan menjadi seorang ibu dari bayi yang gemas dan lucu. Persiapan finansial juga penting karena berkenaan dengan biaya persalinan agar bayi yang dilahirkan terjaga keselamatannya, membeli peralatan bayi, dan aneka perlengkapan lain.
Persiapan-persiapan di atas guna mencegah ibu merasa kaget dengan berbagai momen yang mungkin bisa terjadi pasca melahirkan, terlebih jika melahirkan anak pertama. Apabila semua persiapan sudah dipersiapkan, maka baby blues syndrome dapat dicegah.
2. Komunikasi dengan suami dan keluarga
Support dari suami dan keluarga sangat dibutuhkan oleh seorang ibu pasca melahirkan, agar tidak menimbulkan baby blues syndrome berkelanjutan. Bukan sebuah kesalahan jika seorang ibu mencurahkan kondisi hatinya kepada suaminya.
Sebab, dengan menceritakan bagaimana perasaannya, akan mengurangi beban yang dirasakan, terutama perasaan cemas yang menimpanya pasca melahirkan. Semua yang dirasakan oleh ibu pasca melahirkan adalah wajar dan valid, jadi jangan sampai menghakiminya.
3. Memperhatikan nutrisi dan pola makan
Ibu yang baru saja melahirkan dan menyusui membutuhkan asupan nutrisi yang baik. Salah satu cara memenuhi nutrisi ibu adalah dengan menjaga pola makan yang teratur. Dengan demikian, fisik ibu akan menjadi sehat dan akan memengaruhi kesehatan bayinya. Hal ini tentu akan mencegah si ibu merasa stres dan bisa mengatasi baby blues syndrome.
4. Istirahat yang cukup
Pasca melahirkan, semua ibu pasti merasa kelelahan luar biasa, maka mereka membutuhkan istirahat yang cukup. Tidak masalah jika demi istirahatnya yang cukup, seorang ibu meminta bantuan kepada suami, ibunya atau mertua untuk membantu merawat bayinya. Ibu juga bisa istirahat di samping bayinya yang sedang tidur pulas.
Bentuk bantuan dan dukungan seperti itu sangat berarti untuk kesehatan fisik dan psikologis si ibu. Sehingga saat ibu mengalami baby blues syndrome dapat teratasi dengan cepat karena perasaan nyaman dan aman yang diciptakan lingkungan sekitarnya.
5. Berpositif thinking
Cara untuk mengatasi baby blues syndrome, adalah membantu ibu tetap berpikir positif terhadap dirinya, bayinya, dan orang-orang di sekitarnya. Perbanyak berdoa, semoga diberi rasa percaya diri dan kemudahan untuk menjadi seorang ibu yang baik, yang bisa membesarkan buah hatinya dengan baik. Yakinkan pada si ibu bahwa semuanya akan baik-baik saja karena ia tidak sendirian.
6. Melakukan kegiatan yang lain
Demi mengalihkan rasa yang kurang nyaman, seorang ibu dapat melakukan aktivitas lain, seperti jalan-jalan ringan setiap pagi, baca buku, ikut yoga, dan sebagainya. Seorang ibu juga bisa menghubungi beberapa temannya untuk berbagi cerita dan saling menguatkan.
Itulah enam cara untuk mengatasi gangguan baby blues syndrome yang biasa menimpa seorang ibu pasca melakukan persalinan atau melahirkan. Semoga manfaat.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Gaga dan Ruri: Ajari Anak agar Tidak Mengambil Milik Orang Lain
-
Ulasan Buku Atraksi Beka: Temukan Bakat Diri dengan Melawan Rasa Ragu
-
Ulasan Buku Badu dan Kue Pesanan: Membangun Rasa Percaya Diri Sejak Dini
-
Buku Bertajuk Kesombongan Jerapah: Perilaku Congkak yang Membawa Celaka
-
Buku Festival Layang-Layang: Belajar Menghargai Karya Orang Lain dengan Bijak
Artikel Terkait
-
Kata Kapolda Kepri Soal Ibu Rantai dan Siksa Anak Sendiri di Batam
-
Stres Saat Hamil Picu Anak Lahir Epilepsi? Ini Faktanya
-
Sering Bawa ke Luar Rumah, Syahrini Bersyukur Baby Princess R Selalu Anteng
-
Sempat Ramai Boikot Fedi Nuril, Film Terbarunya Justru Berhasil Gaet 200 Ribu Penonton Dalam Sehari
-
Dari Iming-iming Uang Jadi Mimpi Buruk: Kisah Ibu Pengganti Ilegal Guncang Tiongkok
Health
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Viral di Tiktok Program Diet dengan Kopi Americano, Apakah Aman Bagi Tubuh?
-
Ini 4 Alasan Mengapa Minum Kopi sebelum Bekerja Sangat Dianjurkan
Terkini
-
Jin BTS Resmi Rilis Album Solo Perdana HAPPY, Usung Genre Pop Rock
-
3 Rekomendasi Series Garapan Hitmaker Studios, Tayang di WeTV!
-
Takluk dari Jepang, Bagaimana Posisi Timnas Indonesia di Klasemen Grup C?
-
Reaksi Bijak Erick Thohir usai Timnas Indonesia Kalah Telak atas Jepang
-
Fenomena Lampu Kuning: Ritual Keberanian atau Kebodohan?