Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Arta Kusuma
Ilustrasi Diet Low FODMAP. (unsplash.com)

Permasalahan pada perut memang sangat menggangu mulai dari pencernaan tidak lancar, perut kembung, kram diperut dan lainnya. Hal ini tentunya menggangu segala aktifitas keseharian, khususnya bagi penderita Irritable Bowel Syndrome (IBS). Akan tetapi jangan khawatir, Monash University telah melakukan kajian mendalam terkait permasalahan ini. FODMAPs menjadi pilihat tepat untuk diet bagi penderita permasalahan pencernaan seperti IBS.

FODMAP adalah sekumpulan gula yang tidak mampu dicerna dan diserap oleh usus. Pada saat FODMAP ini mencapai usus kecil akan berberak secara perlahan, menarik air ketika melewati usus besar. Sebagai hasilnya gas akan keluar karena FODMAP difermentasi oleh bakteri usus.

Gas yang berlebihan dan air menyebabkan adanya peregangan dan pengembangan pada dinding usus. Hal ini dikarenakan penderita IBS mempunyai usus yang sangat sensitif sehingga peregangan usus secara berlebihan akan mengakibatkan rasa nyeri dan tidak nyaman diperut.

Keunggulan diet FODMAP ini antara lain:

1.       Mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman diperut

2.       Mengurangi buang gas berlebihan dan perut yang terasa menggelembung.

3.       Mengurangi diare dan sembelit

4.       Meningkatkan kualitas hidup

Hasil penelitian diet Low FODMAPs menyebutkan, kamu akan dapat melihat hasilnya dalam kurun waktu 2-6 minggu dengan mengikuti diet FODMAP secara bertahap. Fakta menyebutkan 1-4 orang penderita IBS merasakan dampak bahwa gejala IBS tidak meningkat dalam menjalankan diet ini.

Bagaimana kemudian Low FODMAP ini dapat bekerja bagi tubuh?

Adapun 3 tahapan eliminasi pada diet Low FODMAP

1.       Berhenti untuk mengkonsumsi makanan tertentu yang tinggi FODMAP

2.       Selanjutnya, perhatikan makanan mana yang menyebabkan permasalahan pada perutmu.

3.       Setelah kamu mengidentifikasi makanan yang menyebabkan gejala IBS, sebaiknya kamu hindari atau kurangi.

Kamu dapat melakukan diet ini dengan pengawasan ahli gizi atau profesional berpengalaman khusus dibidang ini dengan pembatasan makanan yang ketat selama 2-6 minggu. Selanjutnya kamu dapat mengubah kediet yang lebih santai dengan cara mengenalkan kembali makanan tertentu bagi tubuh secara bertahap. Perlu diingat bahwa meskipun kata “diet” dugunakan dalam metode ini namun Low FODMAP tidak dirancang untuk menurunkan berat badan.

Jika sobat ingin mengetahui lebih lanjut maka dapat mengecek langsung diwebsite resmi FODMAPs Monash University, disamping itu juga tersedia apps Low FODMAP untuk mengetahui lebih lanjut makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari dengan detail klasifikasi high dan low FODMAPs.

Selamat mencoba, ya sobat, semoga informasi ini bermanfaat.

Arta Kusuma