Kanker serviks merupakan salah satu penyakit berbahaya yang banyak memakan korban jiwa di Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui cara mendeteksi kanker serviks sejak dini.
Mengutip Kementerian kesehatan, umumnya gejala yang dialami oleh penderita kanker serviks adalah pendarahan yang ekstrem di antara siklus menstruasi dan pendarahan setelah menopause. Selain itu, pendarahan saat berhubungan seksual, muncul metastasis, dan nyeri panggul.
Mengutip laman Alodokter, berikut adalah cara mendeteksi kanker serviks sejak dini:
1. Pap smear
Pap smear adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi kelainan yang terjadi di sel leher rahim. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel di leher rahim. Kemudian, sampel sel dilihat menggunakan mikroskop untuk menentukan sel normal, memiliki sifat prakanker (calon kanker), atau sudah bersifat kanker.
2. Kolposkopi
Apabila ada hasil yang dicurigai tidak normal ketika tes pap smear, maka dokter akan merekomendasikan penderita melakukan tes kolposkopi.
Tes ini menggunakan alat khusus bernama kolposkop. Tes ini dilakukan untuk memeriksa bagian leher rahim, vagina, dan vulva secara langsung. Jika ditemukan kelainan, sampel jaringan akan diambil untuk diperiksa di laboratorium.
3. Tes schiller
Tes ini dilakukan dengan mengoles larutan yodium pada leher rahim untuk mendeteksi keberadaan jaringan yang tidak normal. Jaringan yang tidak sehat akan berwarna putih atau kuning setelah diolesi larutan yodium, sedangkan jaringan yang sehat akan berwarna cokelat.
4. Kuretase endoserviks (ECC)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa bagian leher rahim yang tidak dapat dijangkau oleh kolposkop. Dalam pemeriksaan ini, bagian dalam serviks (endoserviks) akan dikikis sedikit menggunakan alat khusus untuk mendapatkan sampel pemeriksaan.
5. Biopsi kerucut (cone biopsy)
Biopsi kerucut dilakukan dengan mengambil sampel jaringan di leher rahim. Sampel yang diambil akan berbentuk kerucut dan akan diperiksa menggunakan mikroskop.
Biopsi kerucut biasanya dilakukan apabila terdapat hasil yang tidak normal dari hasil pap smear, tetapi bisa dilakukan juga untuk menghilangkan sel prakanker atau kanker serviks jaringan ringan.
6. Biopsi punch (punch biopsy)
Bipso puch dilakukan dengan cara mengangkat sampel jaringan menggunakan pisau berbentuk bundar. Prosedur ini mungkin akan dilakukan beberapa kali pada area sekitar serviks.
Jika Anda merasakan keluhan atau gejala kanker serviks seperti yang sudah disebutkan di awal, segera lah periksa dan konsultasi ke dokter.
Baca Juga
Artikel Terkait
Health
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
Video Viral Dokter Tirta 'Bocorkan' Obat Wasir Murah, Aslinya Cuma Video Deepfake Penipu
-
Viral Ramuan 'Cuci Paru-paru' Pakai Daun Kelor, Dokter Tegaskan Itu Hoaks!
-
FYP Penuh Berita Rusuh Bikin Auto Cemas? Ini Cara Biar Nggak Mental Gak Ikutan Chaos
Terkini
-
4 Sunscreen Korea Panthenol Rahasia Kulit Terlindungi dan Skin Barrier Kuat
-
Mengapa Kita Perlu Sadar Politik dan Hak-Hak Dasar Warga Negara Sejak Dini?
-
Kasus Makin Kompleks! Intip Trailer Wake Up Dead Man: A Knives Out Mystery
-
Membahasakan Inklusivitas Sosial Melalui Olahraga Futsal
-
Anak Menteri Keuangan Kuliti Ciri Orang Miskin: Pamer ATM Prioritas dan Pakai Jaket Harga Rp9 Juta