Kanker Serviks adalah kanker yang muncul pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali. Hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh virus HPV, yaitu virus papiloma (human papilloma virus). Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di usia reproduksi.
Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan) pada tahun 2020, sebanyak 36.633 (17.2%) tercatat kasus baru kanker yang terdiagnosa di Indonesia dan dari data tersebut didapati kanker serviks menempati posisi ke-2 setelah kanker payudara. Sedangkan berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan 31 Januari 2019, kasus kanker serviks terjadi pada 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian mencapai 13,9 per 100.000 penduduk.
Pemahaman dan kepedulian mengenai informasi pencegahan dan deteksi dini terhadap kanker serviks belum banyak menjadi perhatian masyarakat khususnya perempuan di Indonesia, yang kemudian kondisi tersebut menjadi salah satu faktor kanker serviks menempati posisi kedua sebagai jenis kanker paling banyak diderita perempuan Indonesia dengan hampir separuh kasusnya menyebabkan kematian. Padahal kanker serviks ini justru merupakan kanker yang bisa dicegah, walapun termasuk jenis kanker yang mematikan.
Dan sebagai salah satu bentuk kepedulian dan perhatian khusus terhadap meningkatnya kejadian kanker serviks di Indonesia, pada Bulan Maret tahun 2022 ini Kementerian Kesehatan melakukan gelaran inovasi dibidang kesehatan melalui Digital Transformation Office (DTO) menggelar Health Innovation Sprint Accelerator 2022 salah satunya yaitu Femicam (FEMICAM Medical Camera) (Health-tech) merupakan kamera medis yang dibuat untuk melihat nomor dan memeriksa area kewanitaan khususnya bagian leher rahim (serviks). Alat ini dapat membantu dalam proses deteksi dini kanker rahim dengan melihat apakah ada kelainan atau pertumbuhan sel kanker pada serviks.
Diharapkan dengan adanya alat ini bisa menjadi salah bentuk upaya untuk mendeteksi dini kanker serviks di Indonesia. Sehingga angka kasus kejadian terhadap kanker serviks di Indonesia juga bisa menurun. Namun selain adanya alat deteksi ini, diharapkan juga perempuan di Indonesia bisa lebih peduli dan sadar akan bahayanya kanker serviks yang bisa mengenai setiap perempuan di Indonesia. Maka dari itu ayo peduli dan deteksi dini kanker serviks sekarang.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
-
Hindari Makanan Ini Saat Lebaran Jika Punya Kolesterol Tinggi
-
Persiapan Mudik Bareng Anak: Dokter Sarankan Ini Agar Perjalanan Lancar Tanpa Drama!
-
10 Obat Herbal Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Jantung secara Alami
-
7 Ramuan Herbal untuk Meningkatkan Fungsi Hati Secara Alami
Health
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
-
Intermittent Fasting vs. Keto, Mana yang Lebih Efektif untuk Panjang Umur?
Terkini
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Kai EXO Siap Sambut Musim Panas di Teaser Video Musik Lagu 'Adult Swim'
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Real Madrid Babak Belur Demi Final Copa del Rey, Carlo Ancelotti Buka Suara
-
Remake Film Mendadak Dangdut: Apa yang Berubah?