Stunting merupakan suatu istilah yang merujuk untuk suatau masalah kesehatan terkait kurangnya gizi kronis yang dapat diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang relatif lama, sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan pada anak, terkait dengan tinggi badan anak yang lebih rendah atau pendek dari standart usianya.
Data Stunting di Negara Indonesia berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (psg) 2016 mencapai 27,5 %. Dan menurut WHO, masalah kesehatan bisa dianggap kronis apa bila jumlah atau prevalensi dari suatu masalah kesehatan, yaitu stunting lebih dari 20%.
Artinya, secara nasional masalah stunting di Negara kita Indonesia termasuk kedalam masalah kronis. Yang mana hal ini jelas perlu menjadi suatu perhatian khusus untuk pemerintah dan kita semua dalam berperan aktif menurunkan angka stunting, di Indonesia.
Sebagian besar masyarakat kita, mungkin masih belum memahami terkait dengan masalah stunting ini. Padahal, masalah stunting di Indonesia, termasuk kedalam salah satu fokus utama dari Pemerintah Indonesia untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di Indonesia.
Kira-kira apa yang menyebabkan seorang anak bisa mengalami masalah stunting? masalah stunting dimulai dari dalam kandungan ibu dan biasanya terlihat diusia anak dua tahun. Selain itu, stunting dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor ekonomi keluarga, penyakit atau infeksi yang berulang, kondisi lingkungan (baik polusi udara ataupun air bersih). Stunting, juga terkadang dapat disebabakan oleh faktor non kesehatan lainnya, yaitu politik, sosial, budaya, kurangnya pemberdayaan perempuan terutama ibu.
Masalah stunting di Indonesia menjadi fokus pemerintah dalam pencegahan stunting. Karena pencegahan stunting sebagai upaya pemerintah agar anak-anak Indonesia dapat bertumbuh dan berkembang secara lebih maksimal,untuk mampu dalam belajar, berinovasi, dan berkompetisi ditingkat nasional maupun global.
Sehingga menghasilkan SDM berkualitas untuk berpartisipasi dalam perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Karena stunting, bukan hanya terganggu dalam pertumbuhan anak yang umumnya bertumbuh pendek atau tidak sesuai dengan standart tinggi umurnya tersebut. Melainkan juga terganggu atau adanya gangguan terhadap perkembangan otaknya, yang tentunya hal ini akan memepengaruhi kemampuan seorang anak tersebut dalam hal persetasi sekolah, produktiivitas, dan kreativitas di usia-usia produktif, yang akan berkaitan dengan kualitas SDM Negara kita.
Proses dalam mengatasi stunting, diperlukan kerja sama dari semua pihak, dan tatanan masyarakat, serta kita sendiri, yaitu masyarakat Indonesia untuk bisa jauh lebih peduli tentang masalah stunting di Negara kita.
Masalah stunting ini yang cukup serius, akan berdampak pada kualitas SDM di Negara Indonesia dimasa saat ini dan masa yang akan datang. Dalam proses pencegahan stunting, 1000 hari pertama kehidupan harus diajaga, baik nutrisi maupun faktor dari luar yang dapat mempengaruhi penyebab terjadinya stunting.
Diharapkan, dengan penjabaran diatas, kita bisa bersama-sama berperan dan berpartisiapsi dalam pencegahan stunting di Indonesia. Karena masalah stunting yang jika tidak dapat dicegah atau diatasi ini akan menyebabkan masalah kesehatan yang baru dan lebih serius, yang ketika akan mempengaruhi kualitas SDM di Indonesia, dan sudah saatnya kita peduli untuk mengatasi, memperhatikan, dan mencegah masalah stunting untuk kualitas SDM kita dimasa yang akan datang. Ayo peduli dan cegah stunting, untuk Indonesia lebih sehat.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ketum TP PKK Tekankan Pentingnya Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Dalam Laksanakan Program PKK
-
Daftar 5 Minuman Penurun Gula Darah, Bisa Cegah Diabetes!
-
Kunjungan ke Jayawijaya, Wamendagri Ribka Ingatkan Bahaya Stunting bagi Anak-Anak
-
Emiten Leasing Boy Thohir Akui PHK Ribuan Karyawan
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Kolom
-
Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
-
Tolak PPN 12% Viral di X, Apakah Seruan Praktik Frugal Living Efektif?
-
Refleksi kasus 'Sadbor': Mengapa Influencer Rentan Promosikan Judi Online?
-
Harap Bijak! Stop Menormalisasi Fenomena Pemerasan di Balik Mental Gratisan
-
Bahasa Gaul di Era Digital: Perubahan atau Kerusakan?
Terkini
-
Belajar Pentingnya Memahami Perbedaan dan Keragaman Melalui Film Elemental
-
Lezatnya Olahan Menu di Skuydieat, Cabe Ijonya Menggugah Selera
-
Bandai Namco Diguncang Isu: Pembatalan Proyek Besar dan Krisis Internal
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
-
Sheila On 7 Siap Mengguncang Jakarta Desember 2024, Ini Harga Tiketnya