Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Andini Mayangpuri
Ilustrasi buah pare (Pixabay.com/Paresh85)

Pernahkah kamu makan buah pare? Pare banyak ditemukan di daerah tropis, termasuk di Indonesia. Tanaman ini merambat dan dapat tumbuh dengan panjang hingga 5 meter. Tanaman pare tidak membutuhkan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung dari cahaya. 

Bagian yang biasa dikonsumsi dari tanaman pare adalah buahnya. Meski memiliki rasa yang pahit, tetapi buah ini cukup digemari di kalangan masyarakat Indonesia. Buah pare sering diolah menjadi berbagai jenis masakan ataupun digunakan sebagai obat tradisional karena mengandung banyak khasiat.

Kandungan Nutrisi pada Buah Pare

Buah pare mengandung senyawa kompleks yang bermanfaat untuk kesehatan. Vitamin yang terdapat pada buah pare antara lain vitamin C, E, B1, B2, B3 dan B9. Buah pare juga mengandung mineral, yaitu kalium, kalsium, zinc, magnesium, fosfor, dan zat besi. Serta antioksidan pada buah pare, yaitu fenol, flavanoid, isoflavon, terpenes, antrakuinon, dan glukosinolat.

Manfaat Buat Pare untuk Penyakit Diabetes Melitus

Buah pare sering dimanfaatkan sebagai obat tradisonal, salah satunya untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita penyakit diabetes melitus. Pada pasien diabetes melitus tipe 2, terjadi penurunan sensitivitas sel terhadap insulin.

Sehingga, buah pare akan memperbanyak pemakaian glukosa (gula) untuk meningkatkan sensitivitas sel terhadap hormon insulin. Sehingga, lambat laun kadar gula dalam darah akan menurun karena banyak terpakai untuk meningkatkan sensitivitas sel. 

Untuk memperoleh khasiat tersebut, maka kamu perlu mengonsumsi buah pare. Agar lebih mudah, buah pare dapat diolah menjadi jus yang segar. Caranya, yaitu mencampurkan 100 gram buah pare dengan setengah gelas air, lalu dihaluskan dan disaring. Jus buah pare ini dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari. Selamat mencoba!

Andini Mayangpuri