Hayuning Ratri Hapsari | CANTIKA SARI
Ilustrasi eksibisionis (Pexels)

Salah satu kejadian pencabulan kini tengah menjadi pusat perhatian masyarakat. Seorang ibu muda di Jambi mencabuli 17 anak.

Dengan motif membuka warung dan tempat rental PS, wanita tersebut mencabuli belasan anak dan memaksa anak-anak untuk melihat video porno. Aksi wanita tersebut termasuk dalam kategori pedofil juga eksibisionis.

Gangguan eksibisionis merupakan kondisi dengan dorongan, fantasi juga tindakan untuk mengekspos alat kelamin ke seseorang yang tidak menginginkannya.

Orang yang mengalami gangguan seksual ini mempunyai preferensi menunjukan kelamin ke korban, biasanya pada anak-anak, remaja atau orang dewasa.

BACA JUGA: 5 Fakta Kasus Pelecehan Seksual oleh Ibu Muda di Jambi, Belasan Anak Alami Trauma

Orang dengan gangguan ini juga tidak akan segan dan malu untuk menunjukkan kelaminnya, mereka akan cenderung lebih Bahagia dan semangat saat dilihat oleh orang lain. Menyadur dari halodoc ada dua penyebab eksibisionis, berikut penjelasannya!

1. Eksibisionis Murni

Eksibisionis jenis ini terjadi pada orang-orang yang menunjukkan kelamin mereka kepada orang lain dari jarak yang jauh. Mereka beranggapan respons terkejut dari lawan atau korban sebagai hasrat seksual. Mereka cenderung melakukan hal tersebut sebagai bentuk flirting.

Gangguan eksibisionis ini bisa terjadi saat masa remaja akhir hingga awal masa dewasa. Penyebabnya adalah hasrat seks yang tidak dapat tersalurkan. Tapi, beberapa orang yang mengalami gangguan ini dapat berkurang atau sembuh dengan bertambahnya umur.

BACA JUGA: Mengenal Eksibisionisme: Perilaku Gemar Memamerkan Alat Kelamin

2. Eksibisionis Eksklusif

Gangguan eksibisionis eksklusif merupakan gangguan yang terjadi dikarenakan hasrat atau keinginan mempunyai hubungan romantis juga mereka yang tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan normal.

Oleh sebab itu, mereka memilih untuk memamerkan kelamin agar mendapatkan kepuasan secara seksual. Jenis gangguan ini jarang terjadi.

Gangguan eksibisionis adalah bentuk kejahatan yang dapat merugikan korban, seperti pencabulan atau pemerkosaan. Apalagi, banyak orang yang mengalami gangguan eksibisionis ini tidak berusaha untuk mencari pengobatan sendiri.

Itulah penyebab gangguan eksibisionis yang perlu diketahui. Orang dengan gangguan eksibisionis sebaiknya segera mengunjungi profesional kesehatan mental untuk memberikan terapi atau obat sesuai dengan yang dibutuhkan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

CANTIKA SARI