Setiap emosi yang dirasakan biasanya identik dengan ekspresi khas. Misalnya, perasaan bahagia akan terlihat dari senyuman yang tersungging atau jika ada kesedihan yang dirasakan akan menampakkan raut wajah yang murung. Sayangnya, kondisi kesedihan yang mengarah pada depresi seringkali baru bisa dikenali saat sudah di level akut.
Bahkan gejala maupun tanda awal yang menyertai justru kerap terabaikan oleh orang-orang di sekitar. Berikut lima tanda yang sering terabaikan oleh lingkungan saat seseorang mengalami depresi. Mulai dari ucapan penuh keputusasaan sampai mulai menarik diri dari lingkungan sosial.
1. Sering mengucapkan kalimat bernada putus asa
Orang yang putus asa biasanya kerap menyampaikan 'sinyal' lewat ucapannya. Namun, terkadang lingkungan terlalu acuh atau malah menganggapnya sebagai keluhan biasa yang lazim ditunjukkan semua orang saat lelah atau butuh perhatian.
BACA JUGA: Sering Sedih? Hati-Hati Mental Terganggu, Berikut Ciri-Cirinya Orang yang Kesehatan Mentalnya Rusak
Bedanya, orang yang mulai merasa depresi akan semakin intens dan mendalam menyampaikan ucapan bernada putus asa. Bukan sekadar keluhan "aku capek", tapi semakin mengarah pada ekspresi "aku tidak berguna" atau "lebih baik aku tidak ada di dunia ini lagi".
2. Kehilangan minat pada aktivitas apa pun
Merasa malas melakukan segala sesuatu memang masih sangat manusiawi. Namun, jika sudah mengarah pada kehilangan minat pada semua hal, termasuk aktivitas favorit, maka tanda ini bisa menjadi sebuah peringatan awal munculnya depresi.
Tidak ada minat yang hilang begitu saja tanpa sebab, apalagi jika tidak ada aktivitas lain yang menarik perhatian. Kondisi mental bisa jadi indikasi pembeda, apakah hanya unsur kejenuhan dan kelelahan fisik semata atau malah ada indikasi kelelahan mental.
3. Sering membicarakan kesalahan dan kegagalan
Tanda khas seseorang mulai mengarah pada kondisi depresi sering terlihat dari pengakuan atas kesalahan dan kegagalan yang semakin sering. Bukan untuk introspeksi, tapi malah mengarah pada keterpurukan diri.
Saat intensitasnya semakin sering hingga muncul pemikiran bahwa dirinya hanya beban bagi orang lain, boleh jadi depresi ada di tahap sudah menguasai mental. Bahkan semakin lama justru tumbuh perasaan tidak berharga dalam dirinya.
4. Mulai menarik diri dari lingkungan sosial
Semakin tinggi level depresi, tandanya pun akan semakin terlihat. Bukan lagi ucapan putus asa dan menyalahkan diri sendiri hingga kehilangan minat beraktivitas, tapi mulai menunjukkan sikap menarik diri dari lingkungan sosial.
BACA JUGA: Penting Diketahui! Ini Dia 4 Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Seseorang
Berawal dari sikap yang cenderung pasif dan makin pendiam, berubah jadi memilih pergi diam-diam dari pergaulan. Sayangnya, orang kerap salah paham dan mengira perilaku ini hanya tidak mau bergaul bersama atau punya circle baru. Padahal, ada sesuatu yang menyerang kestabilan mentalnya.
5. Mulai kehilangan kendali atas emosi
Emosi ibarat cerminan kondisi mental seseorang. Saat emosi seseorang semakin tidak terkendali, seharusnya orang-orang di sekitarnya mulai mewaspadai perubahan ini. Terlebih saat ada kegelisahan yang membuat seseorang jadi mudah marah, cemas, atau semakin sensitif dalam merespons sesuatu.
Jika sudah sampai di level ini, ada kecenderungan bahwa kondisi yang awalnya hanya stres mulai naik level jadi depresi. Dia sedang tidak baik-baik saja dan butuh bantuan orang lain untuk menariknya dari 'kegelapan' yang menguasai mental.
Dengan melihat kelima tanda tadi, seharusnya lingkungan mulai ambil tindakan penyelamatan. Sebab, semakin lama terjebak dalam keterpurukan mental, akan semkin sulit pula untuk bangkit. Lingkungan harus mengambil peran untuk mendekat dan menciptakan rasa aman sebagai bentuk dukungan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Hobi Scroll Medsos tapi Tidak Posting, Ini 4 Alasan yang Melatarbelakangi
-
Rekap Laga Tim Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championships 2024
-
Skuad Indonesia di Arctic Open 2024, Tidak Ada Wakil di Sektor Ganda Putri
-
Instagramable Abis! 5 Tempat Wisata Hits di Malang yang Wajib Dikunjungi saat Liburan
-
Apriyani Rahayu Masih Dihantui Cedera, Siti Fadia Dapat Pasangan Baru!
Artikel Terkait
-
Gejala Kanker Ginjal Yang Patut Diwaspadai, Jangan Sampai Terlambat Dan Parah
-
Mengatasi Kanker Rektum Tanpa Kehilangan Fungsi Anus melalui Operasi Intersphincteric Resection
-
Privy Jadi Mitra Resmi Tanda Tangan Digital di Bulan Fintech Nasional 2024
-
Ulasan Buku Seri Mengenal Emosi: Malu, Mengajarkan Anak Mengatasi Rasa Malu
-
Selamatkan CVT Motor Matic, Kenali Tanda-tanda Kerusakannya
Health
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Viral di Tiktok Program Diet dengan Kopi Americano, Apakah Aman Bagi Tubuh?
Terkini
-
Gagal Taklukkan Raja Asia, Jay Idzes Pastikan Timnas Indonesia Tak Menyerah
-
SHINee Love Like Oxygen: Sakitnya Kehabisan Napas Karena Cinta
-
3 Rekomendasi Film Angelina Jolie Bergenre Fantasi
-
Taklukkan Kembali Gregoria Mariska Tunjung, Bukti Dominasi Akane Yamaguchi
-
Debut Manis Kevin Diks di Timnas Indonesia, Nyaris Cetak Assist tapi Cedera